happy reading!
***
Saat sampai di teras mansion, Kavin melihat Raxilla sedang berjongkok didekat sebuah pot bunga besar entah apa yang sedang cewek itu lakukan.
Tidak ingin memperbesar rasa penasarannya. Kavin berjalan mendekati Raxilla, lalu ia tepuk pundak cewek itu.
"Ngapain?" Tanyanya.
Raxilla menoleh sekilas, "ngasih makan semut."
Kavin mengernyit, Ia bingung. Sejak kapan Raxilla peduli dengan makhluk lain? Apalagi ini hanya seekor semut kecil. Benar-benar keajaiban dunia.
Ini sih harus diabadikan, batin Kavin.
Lalu cowok itu merogoh saku celana abu-abu nya untuk mengambil handphone nya. Ia buka handphone itu, lalu ia menekan ikon kamera.
Cekrek!
Kavin berdecak puas ketika melihat hasil jepretannya. Tidak sia-sia dia menjadi ketua dalam ekskul fotografi. Setelah itu Kavin kembali memasukan handphone nya kedalam saku celana abu-abu miliknya.
Kemudian Kavin ikut berjongkok disebelah Raxilla. Dia mengamati semut-semut yang mengerumuni roti yang diberikan oleh Raxilla.
Matanya menangkap satu ekor semut didekat kakinya. Tangannya mengambil semut itu, namun sayang sang semut merasa terancam alhasil semut itu menggigit tangan Kavin.
"Anjir Lo semut! Padahal Niat Gue baik," sungut Kavin sambil menggaruk tangannya yang gatal karena gigitan semut itu.
Raxilla terbahak, "syukurin!"
"Dahlah, males gue." Kavin beranjak menuju motor sport nya. "Ayo Xill, buruan udah mau telat."
Raxilla bangkit, ia berjalan mendekati Kavin yang sedang memakai helm full face miliknya.
"Helm gue mana?" Tanya Raxilla.
Kavin menyodorkan helm bogo berwarna kuning, yang diterima Raxilla dengan ogah-ogahan sebab warna itu mengingatkannya pada emas yang sering mengapung disungai. "Gak ada helm lain?"
"Gak ada. Buruan pake, tadi katanya gak mau telat."
Raxilla lantas memakai helm itu dengan terpaksa, lalu menaiki motor Kavin dengan mudah.
***
Karena keasikan melamun Raxilla jadi tidak sadar kalau mereka sudah sampai didepan gerbang SMA Khatulistiwa.
"Ra, Lo gak mau turun?" tegur Kavin membuat Raxilla tersadar dari lamunannya.
"Oh." Raxilla turun dari motor Kavin, lalu berjalan menjauh meninggalkan Kavin tanpa melepas helm dikepalanya. Hal itu membuat Kavin berteriak memanggil namanya.
"Xilla!"
Raxilla tetap berjalan, menghiraukan teriakan Kavin. Dirinya masih memikirkan rencana apa, yang akan dia lakukan untuk kedepannya didunia novel ini.
"Woi Xilla! Helm dikepala Lo. Lepas dulu anjir, malu-maluin!" Teriakan Kavin yang untuk kedua kalinya itu, sontak membuat Raxilla berhenti melangkah.
Tangan Raxilla merabah kepalanya. Dan benar saja, masih ada helm yang terpasang pada kepalanya. Raxilla menatap sekitar. Sial! Dirinya menjadi perhatian semua orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis [Pensiun]
FantasiNashania Reyata seorang cewek biasa, tapi nggak biasa biasa amat. Nggak cantik, tapi juga nggak jelek. Memiliki sejuta tingkah random yang membuat orang-orang mengelus dada. Bisa dibilang Nasha itu salah satu spesies manusia aneh dimuka bumi ini. Na...