06

334 31 1
                                    

happy reading!

***

Mengingat kejadian seminggu yang lalu, dimana Raxilla yang meminta maaf pada teman sekelasnya. Kini hubungan mereka sudah semakin dekat. Hubungan Raxilla dan Sahira pun semakin akrab.

Namun selama 10 hari dia berada di dunia novel ini. Raxilla belum pernah bertemu dengan Rigel, sahabat sedari kecil Raxilla asli plus pacar dari seorang Sahira.

Raxilla sungguh penasaran dengan wajah cowok itu. Ingin bertanya pada Sahira, tapi dia takut kalau nanti Sahira akan curiga padanya.

Dan selama 10 hari ini juga Raxilla selalu menghindar dari Algresh, serta segala yang berkaitan dengan tokoh penting novel 'Anya'.

Raxilla bukannya takut, hanya saja dia sangat malas bertemu dengan mereka. Sebab dia yakin kalau mereka bertemu pasti akan ada drama menjijikkan nantinya.

Haha..

Itu cuma salah satu alasannya saja.

Nyatanya Raxilla memang takut pada Algresh. Karena dia sangat ingat bagaimana sikap cowok itu. Dia adalah manusia berhati dingin, kejam, sadis dan tidak tersentuh. Algresh hanya akan bersikap lembut pada Anya, sang protagonis cewek saja.

Argghh..

Raxilla mengerang frustasi memikirkan nasib masa depannya di dunia novel ini. Bagaimana coba, caranya dia menghadapi para tokoh penting novel ini.

Raxilla asli pun sama sekali tidak memberikan petunjuk. Dan setelah pertemuan terakhir kali mereka di alam bawah sadar. Mereka tidak pernah bertemu lagi hingga sekarang.

"Gue harus gimana?!" Teriaknya sambil menendang pot bunga di koridor yang dia lewati, hingga..

Prangg!

"Ups!"

Raxilla menoleh ke kanan dan ke kiri merasa tidak ada orang disekitarnya, dia bernafas lega. Kemudian berlari berbirit-birit tak tentu arah.

***

Sekarang Raxilla sedang berada di kantin. Entah kemana teman-temannya yang lain, begitu juga dengan Sahira yang tidak tampak batang hidungnya sedari tadi.

Merasa bosan akhirnya dia memutuskan untuk menghitung biji wijen yang terdapat pada roti, yang barusan dia beli dengan tampang serius seolah-olah sedang menghadapi tugas negara.

Disaat Raxilla sedang fokus pada kegiatannya tiba-tiba saja ada yang menyeletuk.

"Ngapain lo?"

Tidak ada jawaban dari Raxilla, dia masih terus fokus pada kegiatannya yang menghitung biji wijen itu tanpa merasa terganggu sedikitpun.

"Woi."

Masih tidak ada jawaban.

"Ra."

Tetap tidak ada jawaban. Membuat orang itu kesal setengah mampus karena telah terabaikan. Padahal, dia ganteng sejagat raya alam semesta. Kata dirinya sendiri sih.

Brakk

"Ayam! Ayam!"

Raxilla terkejut, dengan refleks cewek itu memegang dadanya. Dia takut kalau kalau jantungnya berpindah tempat ke lambung.

Dia menatap tajam orang yang dengan seenak jidat menggebrak meja itu hingga membuat nya terkamchagiya.

"Bego! Gue kaget kampret!"

Plak

Akhh

Raxilla menggeplak lengan orang itu tanpa perasaan, dia mengeluarkan semua tenaga dalamnya. Rasengan!

Antagonis [Pensiun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang