01

475 45 5
                                    

happy reading!

***

"Raxilla Tamia!"

Sentakan itu, membuat seorang cewek yang tengah tertidur pulas terkejut, hingga langsung berdiri dengan tegak.

Cewek itu melihat sekeliling dengan linglung. Seingatnya ia sedang tertidur di perpustakaan, lalu kenapa dia berada disini?

Lah ini dimana anjrit?!

Perasaan tadi gue diperpus deh, kok jadi disini?

Cewek itu menatap satu persatu orang-orang yang ada disana yang menatap dirinya dengan pandangan benci, tak suka, dan biasa saja.

Apa-apaan mereka itu. Kenapa memandangnya seperti itu? apakah mereka mengenal dirinya?

Mereka semua siapa sih?! ngeri banget tatapannya, jadi pengen gue colok tuh mata satu satu. Batinnya jengkel.

"Raxilla, kenapa kamu tidur dikelas?!" Cewek itu sedikit tersentak, dia mengalihkan pandangannya ke suara tersebut.

Mengernyitkan dahinya bingung, "Hah?"

Kelas? Jadi dia berada dikelas? Tapi ini bukanlah kelasnya, sepertinya ini juga bukanlah sekolahnya dilihat dari seragam yang mereka pakai.

Lagipula siapa wanita paruh baya ini. Sok kenal sekali dengan dirinya. Lalu apa tadi katanya, Raxilla? hei, siapa Raxilla?

Saya Nasha Bu, bukan Raxilla.

Ya, cewek itu adalah Nashania Reyata. Cewek dengan sejuta tingkah randomnya yang mampu membuat orang-orang mengelus dada.

"Wah Bu, kayanya Raxilla masih ngantuk deh," celetuk salah satu orang yang ada disana.

"Bentar deh bentar, ibu siapa sih? dan kalian juga siapa?" tanyanya dengan ekspresi setengah frustasi.

Bagaimana tidak frustasi, coba kalian bayangkan saat itu kalian sedang tertidur di perpustakaan. Namun, saat terbangun kalian sudah berpindah tempat dan tempat itu sangat asing bagi kalian.

Jadi, siapa yang tidak frustasi?

Semua orang yang ada dikelas itu melongo mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Nasha.

"Aneh lo Ra, ya jelas kita ini temen sekelas Lo!" jawab seorang cewek dengan tidak santai.

"Halah, paling juga lagi ngedrama. Sosoan lupa biar gak kena hukum." Sinis cowok yang berada tepat didepan meja Nasha.

"Bener tuh, dia kan drama queen." Sahut teman sebangku cowok itu.

"Maksud Lo apa anjir?!" seru Nasha tak mengerti.

Dia benar-benar tak mengerti dengan situasi ini. Kenapa orang-orang disini seperti sangat tidak suka dengannya.

"Sudah, sudah. Raxilla sepertinya kamu masih mengantuk, sana cuci muka kamu ditoilet." Ujar wanita paruh baya tadi, yang sepertinya adalah seorang guru.

"Setelah itu kamu berdiri ditengah lapangan sampai jam istirahat, karena kamu telah tertidur dikelas saat saya mengajar." Lanjutnya.

Nasha melebarkan matanya mendengar itu. "Tap-tapi."

"Tapi apa?!" Sentak guru itu sembari melotot.

Nasha tidak berani lagi membalas ia takut, takut jika mata guru itu melompat keluar dan menggelinding. Membayangkannya saja sudah membuat merinding.

Dengan segera Nasha keluar kelas, saat tiba diluar kelas Nasha menepuk jidatnya. Bego! Gue kan gak tau toilet sekolah ini dimana, batinnya.

Ia memutuskan kembali ke kelas untuk bertanya.

Antagonis [Pensiun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang