[007]

2.2K 349 24
                                    

"Karena tobatnya orang munafik pasti sebuah kemunafikan." — Hades Radjadaka.

Suara derum motor Hades menggema diarea parkir SMA Aerglo, banyak siswi yang menghentikan langkah hanya untuk memuja lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara derum motor Hades menggema diarea parkir SMA Aerglo, banyak siswi yang menghentikan langkah hanya untuk memuja lelaki itu. Hades melepas helmnya lalu menyambar tas disebelah pundak kanan, baju seragam dia biarkan keluar dengan rambut yang acak acakan, namun tidak sedikitpun mengurangi ketampanannya.

"Congratulation morning, Bos." Bian merangkul pundak Hades walaupun sedikit berjinjit, karena jujur lebih tinggi Hades daripada Bian.

"Good morning, anjir." Saddam memukul kepala Bian karena masih pagi sudah menyebar virus kebodohan.

"Gue teraniaya mulu sama lo, mah, ah." Bian menatap Saddam kesal.

"Muka lo aniayaable sih," kekeh Alister.

"Bumi gonjang ganjing, lo emang anjing!" ucap Bian ngegas.

"Siapa yang udah ngerjain pr, cung?" Agam melempar tasnya di atas meja, dia menatap satu per satu temannya.

"Jangan ditanya, lah!" Alister menyombongkan diri.

"Nyontek ke siapa lo?"

"Ke ayang Rigel." Alister merangkul Rigel membuatnya mendapat jitakan.

"Geli, kimak."

"Gue juga mau nyalin dong, jangan pelit lo, nenek gue pilot." Saddam meraih tas Alister dan mengobrak abrik tas lelaki itu.

Teman temannya sibuk menyalin tugas Alister yang sejujurnya hasil otak Rigel, sedangkan Hades memilih tidak peduli meskipun belum mengerjakan sama sekali.

"Bos udah?" tanya Agam.

"Belum."

"Ikut salin punya Rigel, Bos." Alister  memberikan buku tugasnya.

"Gak usah," tolak Hades. "Gue males sama pelajaran sejarah."

"Buset, sama."

Kelas yang tadinya berisik kini menjadi hening karena kedatangan guru sejarah yang terkenal sangat killer.

"Selamat pagi anak anak."

"SELAMAT PAGI, PAK."

"Materi minggu kemarin sudah sampai mana?" tanya Pak Brata memulai kelas.

Seorang siswi mengacungkan tangan. "Ada pr, Pak."

Sontak puluhan pasang mata menatap tajam kearah siswi itu.

"Terimakasih Bunga karena kamu selalu mengingatkan saya," ucap guru botak itu. "Yang sudah mengerjakan kumpulkan tugas kalian di depan barisan masing masing, dan untuk yang belum mengerjakan silakan keluar dari ruangan saya!" tegas Pak Brata.

Hades bangkit dari kursinya, lelaki itu melangkah melalui Pak Brata dengan sangat santai.

"Hades lagi Hades lagi!" geleng pria paruh baya itu tidak habis pikir.

HADES [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang