HADES [TELAH TERBIT]

[011]

"Kekuatan kebohongan tergantung pada kekuatan pembohongnya." — Hades Radjadaka.

* * * * *

"Katanya Kak Hades gak akan datang." Caramel bersuara setelah lama berdiam diaman dengan Hades.

"Gue diundang."

"Iya juga."

Hades tidak menjawab. Dua orang itu berdiri di tepi kolam sembari menunggu teman temannya yang sedang berfoto foto.

"Kakak gak mau foto juga?"

"Nggak."

"Foto berdua gimana?" gadis itu mendongak, tingginya dengan Hades terbilang jauh sehingga Caramel kesulitan apabila berbicara dengan kakak kelasnya itu.

Hades tidak menjawab, Caramel menganggap itu sebagai bentuk persetujuan, dia menarik lengan Hades menuju teman temannya yang lain.

128
"Kak Bian, tolong ambil gambar kita dong." pinta Caramel.

Bian yang notabenenya membawa camera langsung mengangguk. Caramel tersenyum, ia mendekatkan tubuh dengan Hades.

"Senyum dong Kak."

"Buruan," suruh Hades pada Bian.

Caramel menghadap kearah camera, dia menampilkan senyum terbaiknya, kemudian Bian mulai memotret beberapa gambar.

"Ikutan dong!" seru Auristela.

Anggota Miles yang lain ikut berkumpul juga, mereka menempatkan Caramel dan Hades berada ditengah tengah.

"Anjir, gue juga dong." Bian melepas tali camera nya. "Woi culun, fotoin kita nih." pinta Bian pada seorang lelaki yang hendak lewat.

"Iya, Kak."

Lelaki itu mempokuskan lensa kemudian memotret beberapa kali.

"Thanks, ya," ucap Bian.

"Mau liat hasilnya!" Sheena mendekat lalu diikuti oleh yang lain.

"Anjay, gue ganteng bener," ujar Alister.

Auristela tersenyum karena baru menyadari bahwa di sampingnya adalah Rigel, gadis itu benar benar tidak bisa menutupi saltingnya.

"Ganteng banget, apa meninggal aja ya aku nya," ucap Auristela.

"Minum bos." Saddam menawarkan Whisky pada Hades.

"Gak dulu," tolak Hades lagi.

"Tumben?"

"Lo aja."

"Pergi ke Korea beli bubur ayam." Agam datang ikut nimbrung.

"Cakep." Alister menjentikkan jarinya.

"Ngapain jauh jauh ke Korea kalau cuma beli bubur ayam!" serunya kemudian.

"Asu," sahut Bian kesal.

Inti Miles pokus dengan dunianya masing masing, sementara Auristela dan Sheena meminta pada Agam untuk mengambil gambar mereka sebanyak mungkin pada camera Bian.