Caramel menyeberangi jalan dari Alfamart menuju perumahan tempatnya tinggal. Gadis itu memakai pakaian santai, t-shirt crop berwarna putih yang dipadu oleh hotpants. Caramel melangkah sembari bersenandung.
"Baru tau gue ada cewek secakep ini tinggal disekitar sini." gerombolan lima lelaki menghalangi jalan Caramel.
Caramel menatap sekitar, sepi sekali, gadis itu memundurkan langkah kala salah satu dari kelima lelaki itu mendekat.
"Permisi, Kak. Mau lewat." cicit gadis itu.
"Waduh mulus bener."
Caramel menutupi sebagian perutnya dengan kantung plastik alfamart.
"Jangan kurang ajar, ya!"
"Lo yang ngundang hasrat, kita yang dibilang kurang ajar." lelaki itu membasahi bibir bawah dan tersenyum miring.
"Temenin kita yuk, semaleman aja jangan ngartis." Caramel tersentak saat lengannya dicekal oleh lelaki itu.
"Ih lepasin! Jangan macem macem, kakek gue pramugari!" ancam gadis itu.
Tubuh Caramel ditarik dan dipeluk paksa, gadis itu terus memberontak kala punggungnya diraba secara kurang ajar.
"Wangi banget, anjing." lelaki itu mengirup aroma Caramel, ia menyingkirkan rambut gadis itu dari leher jenjangnya.
"TOLONG! ADA ORANG CABUL!" Caramel berteriak, ia terus mencoba mendorong tubuh besar itu namun sangat sulit.
"Diem bangsat sebelum gue perkosa lo rame rame di sini!"
Caramel sakit hati diperlakukan demikian, kedua matanya memanas, jalan menuju rumahnya memang begitu gelap, ia bahkan tidak melihat kehidupan disekitar.
"Lepasin dia."
"Bos?"
Tubuh Caramel didorong menjauh. Kelima lelaki itu menatap seseorang yang baru saja sampai.
"Kak Hades!" Caramel berlari dan mengumpat di belakang punggung Hades.
"Mau coba cewek itu juga ya, Bos?"
"Jaga ucapan lo." Hades mendekat, menarik kerah baju lelaki itu. "Jangan pernah nampakin muka lo berlima di markas Miles!" tekan Hades.
"Kenapa gitu bos?"
"Lo berlima bukan bagian dari Miles lagi, brengsek."
"Tapi Bos —"
"Enyah sekarang." Hades menatap nyalang pada kelimanya, detik setelahnya, kelima lelaki itu segera menaiki motor mereka dan bergegas pergi.
Hades berbalik dan menghampiri Caramel yang masih terdiam. Gadis itu menunduk dengan tubuh yang masih bergetar ketakutan. Hades tidak banyak bicara, ia menarik lengan Caramel menuju motornya.
"Gue antar pulang."
Hades menaiki motor, ia memberi instruksi pada Caramel untuk segera naik. Caramel menatap Hades sekilas kemudian mengangguk.
"Pegangan, Ra."
Caramel memegang jaket Hades sebelum lelaki itu melajukan motornya.
"Tadi anak Miles juga?" tanya Caramel hati hati.
"Bukan lagi."
"Kok dikeluarin gitu aja? Kasian tau."
"Mereka kurang ajar."
Hades tidak mengerti kenapa ia dengan mudah mendepak kelima anggotanya, karena kurang ajar? Hei, anak Miles memang kurang ajar, kan. Bahkan Jersey dan yang lain sering meniduri perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HADES [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel HADES bisa dipesan lewat tokopedia/shopee @yukimedia] Hades Radjadaka, dengan segala kesempurnaannya lelaki berhati dingin itu merupakan President dari sebuah pasukan geng motor. Tapi siapa sangka, sosok arogan seperti Hades justru dipertemuk...