2

3.9K 366 15
                                    

Mile POV

Membaringkan tubuhku di sofa yang terletak di ruang kantor, melihat langit-langit ruangan yang lampunya sengaja ku setting agar redup.

Aku kembali membaca data seseorang yang sejak tadi berada digenggaman ku, bukan hal yang sulit bagiku untuk mencari datanya, Apo.

Setelah mengantar Devika, aku tidak langsung pulang ke rumah. Aku lebih memilih kembali ke kantor dan mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda tadi, sekaligus meminta bawahanku mencari data Apo secara lengkap.

Pukul satu dini hari, aku memilih keluar dari kantor menuju suatu tempat.

Mile POV end

.
.
.
.

Normal POV

Apo terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara bel yang terus-terusan ditekan dari luar.

"Bajingan, siapa yang bertamu dijam seperti ini"

Gerutunya sambil berjalan menuju pintu, membukanya sedikit.

"Siap......-"

Belum selesai dengan katanya, seseorang langsung masuk tanpa permisi terlebih dahulu.

"Sialan?! KELUAR BAJINGAN!? SIAPA KAU BERANI-BERANI MASUK TANPA IZIN HAH!?"

Apo berteriak marah, lagipula siapa yang tidak marah jika orang lain masuk ketempat seseorang tanpa izin. Meraih bahu orang yang tidak dikenal hendak memukulnya, namun belum sampai tangannya, bajingan itu lebih dulu menahan nya, lalu memelintir tangan Apo kebelakang hingga bersandar didada pria itu.

"Ssst... jangan berisik. Kamu bisa membangunkan tetanggamu"

Bisik pria itu tepat ditelinga Apo, menahan kedua tangan Apo dibelakang lalu menyandarkan kepalanya di bahu Apo, mengendus leher Apo sambil membaui harum yang tampaknya akan menjadi candu untuknya.

"Mile?"

Apo bergumam ragu, apa ini memang Mile atau siapa, rasanya ia tidak pernah memberikan alamat apartemennya, bahkan pada Mook, pacarnya. Apartemen ini hanya dia yang tau, untuk beristirahat ketika lelah dan ingin sendiri pun saat ia tidak ingin pulang ke rumah.

"Ehh, ingat dengan ku rupanya"

Mile membalikkan Apo dengan mudah, posisinya Mile memeluk Apo sambil menahan tangan pria itu agar tidak lepas.

Dan seperkian detik, Mile mencium bibir Apo dengan paksa, memasukkan lidah dengan cepat ketika pria itu masih mengolah apa yang terjadi, mungkin sedikit shock dengan apa yang baru saja ia lakukan.

"SAT!! KELUAR DARI APARTEMEN KU SIALAN, KAU PIKIR KAU SIAPA HAH!!"

Apo menarik dirinya dengan paksa hingga terlepas menjauh dan menyudahi ciuman dari Mile.

"Sudah kubilang jangan teriak, kamu bisa membangunkan tetanggamu Apo"

Mile berjalan mendekat, sedangkan Apo mundur menjauh dari Mile. Tatapan dan gerak gerik Mile terlalu bahaya untuk ditantang.

Mile berbicara dengan nada yang tenang cenderung mengintimidasi, ditambah dengan senyuman miring yang ia keluarkan membuat aura semakin tidak nyaman bagi Apo.

"Kenapa menjauh? Aku tidak bermaksud jahat, apa kamu takut?"

Bukannya berhenti, Apo malah semakin menjauh dari Mile. Membalikkan tubuhnya lalu berlari kearah kamar, namun ketika hendak menutup pintu, Mile lebih dulu menyelinap masuk dan mengunci pintu, memastikan Apo tidak bisa kabur darinya.

Mile tersenyum, sedikit terkekeh melihat wajah ketakutan yang Apo tunjukkan untuknya.

"Hey... Kita tidak sedang bermain tikus kucing kan? kenapa terus menghindar begitu?"

Must be Mine|| MileApo FF 🔞⚠️ (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang