4

3.4K 361 16
                                    

Setelah kejadian Mile hampir mengamuk di ruang rapat tadi. Sekarang Apo berada di salah satu restoran pusat kota, duduk sendiri di meja pojok, tempat paling nyaman menurutnya. Selain karena malas diperhatikan, Apo juga ingin sedikit menenangkan pikiran. Bukannya apa, sikap Mile sangat membuatnya merasa tidak nyaman, namun dilain sisi ia juga merasakan hal yang menurutnya aneh. Sebenarnya Apo bisa saja melawan, tubuhnya dengan Mile tidak beda jauh, pun Apo memiliki otot yang kuat. Tapi kenapa setiap berhadapan dengan pria itu Apo seperti terlarut dalam apa-apa saja yang berhubungan dengan Mile dan segala tingkahnya.

Mile itu tampan, sangat sangat tampan malahan. Dan Apo juga sama, dia tidak pernah mengeluarkan aura seorang submissive sebelumnya, dia terlalu keras kepala untuk itu. Atau, Apo harus mengakui bahwa aura Mile sangat dominant untuk ia kalahkan?

Sedikit memijit pangkal hidungnya, Apo melirik kearah makanan yang sudah ia pesan, tapi tak kunjung disentuhnya dari saat pelayan menghidangkan makanan tersebut dalam keadaan hangat.

Apo POV

"Haaah....."

Aku menghela nafas panjang, bisa gila lama-lama jika aku terus berurusan dengan Mile. Pria itu terlalu seenaknya, bersikap seolah-olah dia yang paling berkuasa, dia pikir dia siapa. Memainkan ponsel, membuka aplikasi sosial media dengan logo camera. Aku memilih mengabaikan makanan yang sudah aku pesan, entah kenapa selera makan ku hilang tiba-tiba.

Banyak notifikasi muncul ketika aku membuka beranda, mulai dari beberapa DM dan pengikut baru. Salah satu dari mereka membuat aku sedikit tertarik. Membuka akun tersebut dengan gesit, Apo sedikit mengernyitkan dahinya ketika mengenal siapa pemilik akun tersebut.

"Lah.. Mile?"

Bergumam pelan, Apo kembali memastikan apakah itu benar-benar Mile atau bukan.

"Beneran ternyata, haaah"

Orang ini, kenapa sangat gemar mengusik kehidupan orang lain. Dan lagi, akun ini terhitung baru, tapi kenapa cepat sekali mendapatkan pengikut. Ditambah dia hanya mengikuti satu akun. Tunggu...

"Sialan! dia gila atau apa, seharusnya yang dia ikuti akun pacarnya kenapa malah akun milikku."

Aku bergegas keluar dari restoran, meninggalkan makanan tanpa menyentuhnya.

Apo POV end
.
.
.
.
.

Jalanan dengan pantai di setiap sisi menjadi pemandangan yang Apo dapatkan tanpa sengaja. Dari tadi dia hanya menjalankan mobilnya tanpa tujuan yang jelas, sampai dia tiba diujung kota seperti ini. Mungkin sedikit banyak ingin menenangkan pikirannya.

Apo menghentikan mobilnya di bahu jalan, lalu keluar dengan beberapa cemilan dan minuman kaleng ditangannya. Kebiasaan Apo, selalu menyediakan makanan dalam mobilnya  jika saja ia butuh asupan dan sedang tidak ingin makan makanan berat.

Duduk tanpa alas sama sekali, Apo bersandar di samping body mobil sambil terus mengunyah.

Hari sudah menunjukkan sinar oranye nya, memanjakan mata dengan senja yang tidak pernah gagal dengan daya pikatnya. Rasanya Apo tidak ingin pulang saja, disini terlalu damai tanpa hiruk pikuk kota seperti setiap harinya.

Apo beranjak dari duduk, kembali masuk kedalam mobil. Namun ketika ingin menjalankan mobil, mesin tiba-tiba mati dan sialnya tempat Apo berada sekarang jauh dari penduduk, rasanya akan sangat sulit mencari bantuan.

"Sepertinya alam mendukungku untuk tidak pulang malam ini"

Apo bersandar di kursi depan kemudi, memejamkan matanya, harap-harap tidak ada yang berniat jahat padanya.
.
.
.
.
.

Terhitung sudah dua jam Apo tertidur lelap, hari sudah menunjukkan pukul delapan malam, bulan sedang bekerjasama dengan Apo malam ini. Purnama penuh dengan dengan bintang bertaburan indah menghiasi langit. Dengan air laut yang ikut memantulkan sinar, sangat indah.

Must be Mine|| MileApo FF 🔞⚠️ (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang