7⚠️

7.3K 382 21
                                    

Pemandangan saat ia terbangun bukanlah sesuatu yang menyenangkan, tubuh polos dengan hanya ditutupi selimut. Apo tentu sadar saat kulitnya bersentuhan langsung dengan kain tebal itu, ditambah tatapan seseorang disudut ruangan yang tengah menelanjanginya secara terang-terangan. Apo meringkuk di atas kasur, semakin menarik selimut agar membungkusnya tanpa celah, tatapan lapar dari seseorang membuat bulu kuduknya berdiri.

Mile berjalan mendekat kearahnya, saat sampai ditepi ranjang tangannya membelai wajah Apo pelan tapi langsung ditepis oleh pemiliknya. Sebagai balasan tamparan dan cengkraman kuatlah yang sekarang ia rasakan, celaka. Mile tidak lagi bermain-main, pria ini serius menakutinya.

Satu sentakan kuat langsung menyingkirkan selimut dari tubuh Apo, sepertinya Mile tidak bisa menahan dirinya sekarang.

Mile naik ke atas ranjang, menarik kaki Apo hingga tersentak berbaring di bawahnya. Lalu kakinya dilebarkan dengan paksa diisi dengan Mile ditengahnya. Berat badan Mile di tumpu total di atas Apo, membuat segala keinginan kabur Apo hilang terganti dengan kengerian. Ditambah saat Mile melepaskan t-shirt nya.

Mau apa Mile ini?

Tangan Mile menarik pinggang Apo hingga keduanya duduk dengan Apo di atas, sentuhan kulit mereka membuat Apo merinding.

"hhh aah, Mileh?"

"Maafkan aku na Po, aku kasar"

Apo mengernyitkan dahinya, kenapa tiba-tiba? Ditatapnya mata Mile intens, dia tidak melihat suatu kebohongan, yang ada hanyalah sebuah ketulusan di sana, bisakah ia mempercayainya?

Tangan Mile mendekap pinggang Apo, merapatkan tubuh mereka lebih erat. Perlahan-lahan mengelus pinggang Apo menyalurkan rangsangan tipis lalu meremasnya sensual.

euungh

Not gonna lie, desahan Apo membuat Mile tidak sabar.

"Can I have you Po?"

Seriously? Mile meminta izin?

Apo bingung sekarang, haruskah ia izinkan atau tolak?

"Eumh"

Apo gelisah, matanya dari tadi terus bergerak tidak berani menatap lawan bicara, tangannya di bahu Mile diremas pelan, sedikit gerakan kecil mendorong Mile agar jarak mereka sedikit menjauh

"Tidak Mile, aku tidak mengizinkanmu"

gezzz

Tatapan mata yang semula lembut itu menajam sepersekian detik, tangannya yang semula meremas pelan pinggang Apo menyentak dengan mendadak, mendekap penuh tubuh Apo didalam nya. Mile membaui dada Apo, mengecup kecil-kecil di sana.

"Eh, aku kira jika meminta dengan lembut kamu mau memberiku izin Po"

Mile berucap lembut, tapi tidak dengan tindakannya. Dia dengan cepat menghempas Apo ke kasur, mengunci pergelangan Apo di atas kepala.

"Ssst, jangan takut"

Seringaiannya melebar saat mata Apo menatapnya ngeri, tangan Mile meremas pantat Apo sensual.

"eunggh, Mile berhenti"

Di sana Apo, mentap Mile dengan air mata yang sudah menumpuk diujung matanya, dengan satu kedipan maka air mata itu akan mengalir membasahi pipinya yang memerah.

"He.. haruskah Po?"

Tangan Mile yang bebas naik ke dada Apo, meremas dan memilin. Badannya menunduk menjilati nipple kecoklatan yang telah mencuat terangsang. Dada Apo membusung dengan indah seiring lidah Mile yang terus memberikan rasa nikmat. Lalu terengah saat kegiatan mari menjilati dada Apo oleh Mile dihentikan. Pemandangan indah yang tidak luput dari tatapan Mile. Hanya Apo, orang yang bisa membuatnya terangsang dengan mudah. Jalang diluar sana benar-benar hanya serpihan debu jika dibandingkan dengan karya Tuhan yang berada di bawahnya sekarang.

Must be Mine|| MileApo FF 🔞⚠️ (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang