3

3.8K 370 11
                                    

Pukul delapan tepat.

Mile sudah rapi dengan pakaian kantornya, kemeja hitam dibaluti jazz marun dan celana kain senada, juga sepatu hitam mengkilap terlihat sangat mahal. Dia merapikan rambutnya didepan cermin, mengecek kembali tampilannya. Entah karena alasan apa Mile sangat memerhatikan penampilannya, biasanya ia hanya cuek dengan apa yang ia kenakan, tidak terlalu memikirkan penampilan. Tapi ya tetap saja, dengan wajah yang seperti itu, ia akan tetap terlihat tampan dengan apapun yang ia kenakan.

Tangannya melihat ke arloji di pergelangan tangannya.

(ilustrasi, anggep aja jamnya nunjukin pukul delapan)

(ilustrasi, anggep aja jamnya nunjukin pukul delapan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haaa... kenapa juga aku harus memerhatikan apa yang aku pakai, sialan!"

Hari ini Mile akan menghadiri meeting dengan Nattawin's company, perusahaan yang akan melakukan kerja sama dengan Phakpum's company yang mana adalah perusahaan dari Mile sendiri. Perusahaan Mile menjalankan bisnis dari banyak bidang dan cabang, dan dalam proyek kerjasama kedua perusahaan besar ini yang akan menjadi fokus utama adalah pembangunan restoran. Kedua company ini masing-masing sudah memiliki nama besar dan tidak asing bagi masyarakat, khusus nya kalangan elite yang memang mencari kemewahan untuk menunjukkan kehidupan sosial mereka lebih tinggi dari pada masyarakat umunya, jadi keuntungan yang didapat bisa lebih besar dibandingkan mereka membangun restoran masing-masing.

Sebenarnya Phakpum's Company sudah membuka restoran bintang lima yang dibangun dekat hotel milik perusahaan itu sendiri, pun didekat sana juga sudah dibangun plaza. Lalu kenapa ia masih menyetujui proyek ini? tentu saja karena pemilik Nattawin's company, Apo Nattawin. Mile tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang tidak datang dua kali, bukan bukan. Bukan karena kerjasama ini, tapi jika proyek ini berhasil dan disetujui kedua belah pihak maka ia akan mendapatkan banyak kesempatan untuk bertemu dengan Apo. Untuk kerjasama ini sebenarnya Nattawin's company sudah lama mengajukannya kepada perusahaan Mile, tapi baru sekarang digubris.

Pukul delapan tiga puluh, Mile berangkat dari kediaman utamanya menuju lokasi meeting.
.
.
.
.
.

Phakpum's Hotel

Apo menunggu dengan sabar dalam salah satu ruangan hotel yang memang sudah di khususkan untuk pertemuan seperti ini, di tengah nya terdapat meja panjang dan di depan terdapat layar dengan ukuran besar.

Selang beberapa lama, pintu ruangan dibuka dari luar.

"Sudah lama menunggu Tuan Porsche?"

Ngomong-ngomong dalam dunia bisnis Apo lebih dikenal dengan nama Porsche sedangkan Mile lebih dikenal dengan nama Kinn.

Mile bertanya dengan senyum sambil melirik Apo yang sedang mendongak kearahnya dengan terkejut, ia menarik kursi dilain sisi, berseberangan dengan Apo, jadi dia bisa langsung berhadapan dengan Apo.

"Ahh... tidak juga. Jadi Tuan Kinn, bisa kita mulai?"

Apo sangat tidak ingin berlama-lama satu ruangan dengan Mile, apalagi diruangan ini hanya ada mereka berdua, ini khusus permintaan dari Mile sendiri, katanya sih agar mereka bisa lebih berkomunikasi dengan baik tanpa ada gangguan dari pihak lain, termasuk tangan kanan mereka sendiri.

Must be Mine|| MileApo FF 🔞⚠️ (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang