Chapter 1

13.6K 144 3
                                    

Karya pertama ku

Maaf kalau masih banyak typonya

Happy reading all💜

" ah aku benci tempat ini" - Adeline

" Sudah lah Del nikmati saja, itung-itung menikmati hari libur kerja juga kan" - Kania

"Serah" sambil berdiri dari tempat duduknya untuk mencari minuman, karna tenggorokan sudah merasa sangat kering.

" Eh lu mau kemana?" Tanya Kania karna dia takut sahabatnya ini akan pergi meninggalkan tempat ini sendiri.

" Ambil minuman" jawab Adel lalu pergi meninggalkan sahabatnya begitu saja.

Sesampai di bartender Adel memesan jus, apa yang kalian fikirkan? Apa kalian berfikir seorang Adeline akan meminum minuman yang beralkohol di club? Tentu tidak dia tidak akan berani untuk minum minuman itu di tempat seperti ini, bukan berarti dia tidak suka minum Minuman yang beralkohol, dia menyukainya tapi hanya sekedar di rumah atau di rumah sahabatnya.

Sambil menunggu minumannya Adeline mendudukkan pantat sintalnya di kursi yang telah di sediakan oleh club tersebut, dan tidak sengaja melihat pasangan gay yang sedang memadu kasih di pojokan sofa tepat di arah samping Adeline duduk sekarang, dan itu sangat membuat Adeline merasa jijik.

Archelio POV

Archelio Brianta menyadari bahwa dia menjadi objek perhatian wanita yang sedang duduk di bangku bar itu, lalu dia berdiri hendak menghampiri gadis tersebut.

" Mau kemana? Jangan tinggalkan aku, aku takut sendirian" Archelio melepaskan tangan pasangan gaynya dengan lembut lalu mengusap kepala pasangan nya itu....

" Sebentar honey, aku mau memesan minuman dulu, aku sangat haus" sambil berjalan ke arah Adeline.

Selang beberapa menit Archelio sudah sampai di samping Adeline.
Tetapi Adeline sama sekali tidak memperdulikan orang di sampingnya itu.

" Apakah kau tidak pernah melihat pasangan gay sebelumnya?" Tanya Archelio kepada gadis di sampingnya itu.

" Kau berbicara kepada ku?" Tanya Adeline kepada pemuda gay di sampingnya.

" Yaa, kau nona" jawab Archelio

" Owh, kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Adeline bingung karna kenapa pria gay ini bertanya seperti itu kepadanya, dia bukan orang awam dia hidup di ibu kota sudah jelas dia pernah melihat pasangan gay lainnya.

" Jawab saja pertanyaan ku nona, karna sedari tadi kau melihat ke arah ku dan pasangan ku, aku tidak tau arti dari tatapan itu dan aku tidak menyukainya" jawab Archelio dengan nada ketidak sukaannya.

" Hei tuan, jika kamu tak suka di lihat, seharusnya kamu pergi ke tempat yang lebih privat, jangan di tempat umum seperti ini, jika kau tidak punya uang untuk mencari hotel, aku bisa meminjamkannya" jawab Adeline sambil memberikan cek kepada Archelio.

" Ini apakah cukup untukmu memesan hotel?" Sambil berdiri dan mengambil minumannya lalu hendak pergi begitu saja dari hadapan Archelio.

Archelio yang menerima perlakuan seperti itu mengeraskan rahangnya, menahan emosinya.

" Kau belum tau dengan siapa kau berhadapan nona?" Sambil mencekal lengan Adeline.

" Tidak tau dan tidak mau tau" sambil melepas cekalan lengannya dari pria yang menjijikan ini.

" Lihat lah tuan sepertinya kekasih anda cemburu melihat anda memegang tangan saya, saya tidak mau menjadi perusak hubungan antara pasangan gay, meskipun itu halal untuk di lakukan" sambil menunjuk kearah pasangan gay Archelio, lalu pergi begitu saja dari hadapan Archelio.

Archelio yang sudah terbakar emosi mengambil minumannya dan langsung kembali ke tempat duduknya. Untuk melepaskan emosinya dia mencium kekasih gaynya dengan brutal, sehingga membuat bibir Alvi kekasih nya robek dan mengeluarkan darah segar.

Alvi mendorong Archelio dan mengambil nafas sebanyak-banyaknya karna dia hampir kehabisan nafas.

" Kau ini kenapa?" Tanya Alvi kepada Archelio.

" Tidak, aku menginginkan mu sekarang!" Alvi butuh pelepasan untuk mengurangi emosinya sekarang.

" Aku tidak bisa sekarang, karna ambeyen ku lagi kambuh" kata Alvi dan itu semakin membuat Archelio frustasi.

Untuk meredam sedikit rasa frustasinya dia mengambil minuman yang tadi di pesannya. Tapi rasa minuman itu seperti berbeda dengan yang dia pesan. Minuman itu terasa seperti jus, bukan seperti minuman alkohol.

Dan itu semakin membuat Archelio merasa emosi. Dengan emosi yang menggebu dia pergi ke tempat bartender itu dan hendak memarahi bartender itu.

" Apa kau tuli?!" Dengan penuh emosi dia bertanya kepada bartender itu.

" Aku memesan minuman yang ada alkohol nya bukan jus, kenapa kau memberikan aku jus, dasar bodoh!"

" Maaf tuan tapi saya membuat seperti yang tuan ingin kan, sepertinya minuman tuan tertukar dengan nona yang tadi" jawab bartender itu dengan rasa gugup.

Archelio tersenyum smirk mendengar penjelasan dari bartender tersebut, kenapa tidak Karena minuman yang di pesan Archelio adalah minuman yang mengandung alkohol yang sangat tinggi.

" Baiklah, lain kali jangan sampai lalai lagi" lalu Archelio melenggang pergi ke tempat kekasihnya lagi

" Sepertinya kamu harus pulang sendiri untuk malam ini honey" kata Archelio kepada Alvi.

" Kenapa? Apa karna ambeyen ku kau marah dengan ku? Apakah cuman segini rasa cinta mu pada ku?" Jawab Alvi dengan mata yang berkaca-kaca.

" Bukan begitu honey, aku mendadak akan bertemu klien hari ini di tempat ini, jadi aku tidak bisa mengantarkan kamu pulang, aku tidak mempersalahkan ambeyen mu honey, nanti aku belikan obat buat ambeyen mu yaaa" bujuk Archelio kepada Alvi supaya kekasih nya ini tidak salah paham.

" Baiklah honey, kalau begitu aku pulang duluan ya, jangan lupa kabari aku jika kau sudah selesai" jawab Alvi pasrah, lalu mengecup bibir Archelio lalu pergi dari club.

" Waktunya beraksi" dengan smirk di wajah tampannya

Mr.gay & Ms.cold 🔞 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang