Chapter 17

1.9K 48 3
                                    

Adeline pov

Adeline duduk di salah satu cafe yang tak jauh dari kantor ayahnya dan tentu saja kantor dia juga. Dia memesan minuman dan beberapa makanan kecil.

Adeline kembali memikirkan tentang perintah ayahnya yang menyuruh dia untuk menghendel kerja sama ini, bukannya Adeline tak mampu untuk menghendel proyek ini, cuman Adeline hanya ingin mengikuti alur kerja kerasnya saja.

Adeline tahu dia pasti tidak akan bisa mengubah keputusan ayahnya, karna dia sangat tahu bagai mana keras kepala ayahnya itu.

Adeline : " Tunggu!, masih ada satu cara untuk mengubah keputusan papa" Monolog Adeline,

seketika Adeline mendapatkan ide cemerlang dan pastinya ayahnya akan mendengarkan orang ini.

Adeline segera membuka hpnya dia tak sabar menghubungi ibunda tercintanya, yaps ayahnya pasti akan mendengarkan wanita yang sangat dia cintai ini, dia pasti akan menuruti semua perkataan istri tercintanya.

For you information
Ayahnya Adeline tu sangat mencintai istrinya ini yang tak lain dan tak bukan adalah ibundanya Adeline.

Adeline : " Hallo ma " Sapa Adeline setelah telponnya di angkat oleh ibundanya.

Ashana : " Iya sayang, kenapa? Tumben nelpon mama? Owh apa jangan- jangan ini ada hubungannya dengan keputusan papa yaa? " Tanya hana kepada putri tercintanya ini.

Adeline : " Kok mama tau? " Tanya Adeline dengan nada heran.

Darimana mamanya ini tahu kalau Adeline bakalan bicara tentang papanya? Wah perasaan Adeline ngk enak nih.

Ashana : " Tahu dong sayang, mama juga berharap kamu ngk nolak keinginan papa kamu sayang, ini semua demi kebaikan kamu juga kok, trust sama mama" .

Adeline : " what the Fu*k, kok jadi gini sih? Belum juga ngomong " Monolog Adeline

Adeline : " Tapi ma, mama kan tahu kalau Adeline tu ingin memulai semuanya itu dari bawah tanpa bantuan dari papa. " Adeline mencoba menjelaskan kepada mamanya siapa tahu masih bisa membujuk mamanya.

Ashana : " Sayang dengerin mama, semua orang yang sukses ngk ada yang dari nol sayang, mereka pasti punya beberapa privilege juga sayang, anggap aja kami sebagai orang tua kamu memberi privilege ini ke kamu " Jelas Ashana lagi.

Adeline : " Tapi ma..... "

Ashana : " Udah, ngk ada tapi-tapian yang sekarang harus kamu lakukan adalah melakukan apa yang di minta oleh papa kamu, jangan kecewain papa sama mama. Mengerti sayang? " Tanya Ashana.

Adeline : " Iya, iya Adeline bakalan ngehendel proyek papa " Pasrah Adeline dia sudah tidak ada harapan lagi untuk kabur dari proyek ini.

Adeline menutup telpon, Adeline sudah tidak punya harapan lagi, yang bisa dia lakukan sekarang yaaa menerima semua perintah papanya.

Adeline beranjak dari tempat duduk, dia ingin pergi ke mall untuk memanjakan dirinya. Sudah cukup dengan semua kekesalan hari ini, dia ingin merelaxkan dirinya.

Adeline masuk ke sebuah spa yang ada di salah satu Mall terkenal, dia melakukan beberapa perawatan kecantikan.

Setelah keluar dari spa, dia juga pergi membeli beberapa baju dan sepatu, pokoknya dia bakalan seneng-seneng hari ini, dia ngk peduli seberapa banyak duit yang dia habiskan untuk hari ini, yang penting dia merasa senang.

~ Dirumah ~

Sesampai di rumah Adeline memutuskan untuk membersihkan badannya karna sudah lelah keliling Mall.

Setelah membersihkan diri, Adeline membuka HPnya yang sedari tadi bergetar karna ada panggilan masuk.

Adeline menatap nomor yang tak di kenalnya, tanpa basa basi Adeline menolak panggilan tersebut, karna dia tidak tahu siapa yang menelpon ya.

Lagi dan lagi HP Adeline terus berbunyi dan yaa nomornya masih sama, Adeline sudah begitu muak dengan suara hpnya dia memutuskan untuk mengangkat telpon sersebut.

Adeline : " Hallo, ini siapa? " Tanya Adeline to the point dengan suara dinginnya.

Archelio : " Sepertinya saya lebih suka mendengar suara desahan anda di banding suara dingin seperti ini nona" . Yaps yang menelpon Adeline malam ini adalah Archelio.

Adeline : " Maaf sepertinya anda salah sambung " Kata Adeline sambil mematikan hpnya, dia tidak mau berbicara panjang lebar dengan orang gila seperti pria gay ini.

Archelio : " Kenapa terburu-buru? Apa pipimu menjadi merah sekarang, karna tersipu malu? " Goda Archelio lagi.

Adeline : " Godaan pria gay seperti anda tidak akan mempan terhadap saya " Jawab Adeline sedikit kesal.

Archelio : " Kamu mulai lagi, sudah ku peringatkan jangan memanggil ku seperti itu. Tunggu hukuman mu besok nona " Ancam Archelio.

Adeline : " Saya tidak takut " Jawab Adeline dan memutuskan telpon tersebut.

Dia benar-benar muak dengan pria gay satu ini, dia tidak habis pikir darimana dia mendapatkan nomor ponselnya? Ah ini pasti ayahnya.

Adeline tidak mau ambil pusing dia lebih baik dia istirahat sekarang, mungkin besok ada hari yang sangat membosankan akan menanti dia.

~ Besoknya ~

Adeline terbangun dari tidur cantiknya, seperti kebanyakan orang ketika bangun tidur hal yang pertama kali di cek adalah handphone nya.

Adeline juga seperti itu, dia mengecek hpnya dan yaa benar sekali banyak sekali perkerjaan yang masuk.

Tak mau ambil pusing Adeline segera beranjak dari tempat tidurnya, dan dia bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

Sampai di kamar mandi, Adeline kembali melihat bibirnya, ternyata bekas itu sudah mulai memudar, jadi hari ini Adeline tidak perlu menggunakan masker lagi.

Setelah semua ritualnya selesai Adeline kebawah untuk sarapan, dia sarapan sambil membuka hpnya dan ini adalah salah satu kebiasaan Adeline kalau makan pasti harus nonton kartun.

Ketika menikmati filmnya, ada telpon masuk, Adeline tidak berniat mengangkat telpon tersebut dia tidak mau moodnya rusak pagi ini.

Tapi seperti biasa nomor itu terus menelpon, akhirnya Adeline pasrah dia mengangkat telpon tersebut.

Adeline : " Apa kau punya sopan santun? " Tanya Adeline

Archelio : " Apa kau sangat suka marah-marah?"  Tanya Archelio

Adeline : " Jangan memancing emosi ku, cepat katakan ada apa? " Desak Adeline, dia sungguh tidak ingin meladeni orang gay ini.

Archelio : " Baiklah, keluar sekarang saya sudah menunggu kamu dari tadi. "

Adeline : " He? Ngapain anda di luar rumah saya? Selain seorang gay ternyata anda juga seorang penguntit yaa!!!! " Marah Adeline yang melihat keluar dari jendela.

Archelio : " Nona Adeline, saya sudah peringatkan anda untuk tidak memanggil saya gay, anda sudah lupa? " Tanya Archelio

Adeline : " Saya tidak peduli. Kenapa anda ada di rumah saya? " Tanya Adeline dengan nada mendesak, dia tak habis pikir dengan pria gay satu ini.

Archelio : " Saya ingin menjemput anda untuk meeting hari ini. " Jelas Archelio.

Adeline : " Saya tidak butuh tumpangan dari anda, saya punya mobil. " Jawab Adeline.

Archelio : " Sepertinya anda tidak bisa menggunakan mobil anda, karna saya lihat mobil anda bannya kempes. Saya tunggu 5 menit lagi, cepat keluar atau saya tinggal " Ancam Archelio.

Hello gessss...................
Sampai sini dulu yaaaaa.............
Jangan lupa coment dan vote..........
See you di next part.........
Luvvv allll.......... 💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Mr.gay & Ms.cold 🔞 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang