Chapter 8

4.6K 102 7
                                    

Archelio POV

Archelio sedang berkutat dengan laptop dan semua berkas-berkas penting yang ada di atas mejanya, dia sangat fokus dengan berkas-berkas tersebut karna dia tidak mau ada kesalahan sedikit pun dalam projek ini. Karna dalam projek ini dia akan berkerja sama dengan perusahaan terbesar no 1 di kota itu.

Arshen : permisi boss, meeting dengan Sanjaya grup akan di mulai 1 jam lagi.

Archelio : 30 menit lagi saya akan selesai, tolong siapkan mobil dan supir.

Arshen : baik boss, masih ada yang perlu saya lakukan?

Archelio : tidak!!

Arshen : saya permisi boss

Sesampainya arshen di pintu,arshen terkejut karna tiba-tiba ada seseorang yang menyelonong masuk tanpa izin ke ruangan bossnya. Arshen mencoba memberhentikan pria tersebut, karna dia tidak mau boss nya marah.

Arshen : permisi sir, anda ada keperluan apa? Apa anda ada janji dengan boss saya? Jika tidak silahkan keluar! Boss saya sedang sibuk jangan di ganggu.

Alvi : hei! Siapa kau? Berani sekali kau mengusir ku? Ahh yaaa apakah kau sekretaris barunya Archelio?

Arshen : betul sir, saya sekretaris baru disini, jadi sebagai sekretaris saya berhak mengusir orang yang tidak penting.

Alvi : apa kau bilang? Tidak penting? Hahahahhah. Alvi tertawa begitu keras.

Archelio yang mendengar kegaduhan di pintu ruangannya, membuat dia tidak fokus dengan pekerjaannya. Dia bangkit dari kursi kebangsaannya dan berjalan ke arah pintu. Terlihat lah dua pria yang sedang adu bhacot.

Alvi : silahkan kau tanyakan kepada boss mu itu, seberapa pentingnya diriku baginya. Ucap Alvi dengan percaya diri

Arshen : maaf sir, boss saya tidak bisa di ganggu, sebaiknya sir balik lain waktu.

Archelio : Arshen!! Ada apa ini? Kenapa ribut?

Arshen : maaf boss, tadi pria ini memaksa masuk untuk menemui boss, tapi sudah saya bilang kalau boss sedang sibuk, tapi dia tetap memaksa boss.

Archelio menatap wajah Alvi dan memijit alisnya, cobaan apa lagi ini? Kenapa dia datang di saat yang tidak tepat begini ucap Archelio membatin.

Archelio : Arshen silahkan kembali berkerja, dia biar saya urus. Perintah Archelio kepada Secretarisnya.

Alvi : sudah ku bilang kan. Ucap Alvi dengan sombongnya kepada arshen.

Archelio : masuklah!!

Alvi berjalan dengan melewati arshen sambil memberikan senyuman sombong, seakan-akan senyuman itu mengartikan kalau dirinya menang dari arshen.

Arshen tidak menanggapi senyuman pria sinting ini, dia berjalan ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Archelio kembali duduk di kursi kebangsaannya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda.

Alvi : apa kau tak berniat menyuruh ku duduk? Ucap Alvi yang merasa di angguri oleh Archelio

Archelio : kalau mau duduk, yaa duduk saja. Jawab Archelio tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

Alvi : apakah kau begitu sibuk honey ? Sampai kau tak berniat menatap kekasih mu ini? Aku merindukan mu honey. Ucap Alvi dengan manja sambil berjalan ke arah meja Archelio.

Archelio : aku sedang sibuk, jadi tolong jangan ganggu aku dulu. Jawab Archelio sambil masih tetap menatap layar laptopnya.

Alvi : apakah layar laptop itu lebih menarik dari pada aku honey? Tanya Alvi dengan nada menggoda dan menutup laptop Archelio.

Archelio hanya diam sambil menahan rasa kesalnya kepada kekasih gaynya ini, dia tidak suka ada orang yang mencampuri urusan pekerjaannya.

Archelio masih berusaha sabar dan hendak membuka kembali laptopnya tanpa menghiraukan ucapan Alvi. Alvi yang melihat itu tidak tinggal diam, dia merebut laptop itu dan pergi menjauh dari Archelio.

Archelio geram dengan kelakuan Alvi, dia berfikir ini akibat dia terlalu memanjakan pasangan gay nya ini sehingga dia diperlakukan seenaknya oleh pasangannya.

Archelio : kembali kan laptop itu! Ada berkas yang harus aku selesaikan hari ini!! Perintah Archelio sambil berdiri untuk menghampiri kekasih gaynya ini.

Namun Alvi tidak mendengar kan Archelio, dia tidak memberikan laptop itu kepada Archelio.

Alvi : tidak!! Aku tidak mau!! Jawab Alvi sambil berusaha menjauhkan diri dari Archelio.

Archelio yang merasa di permainkan menjadi marah dia mencoba merenggut laptop itu dari tangan Alvi. Dan Alvi pun mencoba menahan rebutan Archelio.

Karna saling berebut tanpa sengaja Alvi menarik laptop itu dengan kuat, sehingga laptop itu terlempar dan terjatuh ke lantai dengan begitu kerasnya.

Archelio melihat laptop nya jatuh, dia langsung menghampiri laptop itu dan benar saja laptop itu rusak.

Archelio menatap wajah Alvi dengan tatapan membunuh, lalu dia berjalan dengan cepat ke arah Alvi, Alvi yang melihat amarah di mata Archelio pun merasa sedikit ketakutan.

Archelio menarik tangan Alvi lebih tepatnya mencengkeram erat tangan Alvi. Sehingga Alvi merasa kesakitan.

Archelio : PERGI KAU DARI SINI!!! Teriak Archelio dengan amarah yang sangat menggebu-gebu.

Alvi : tidak honey, aku minta maaf aku sungguh tidak sengaja honey, maafkan aku. Ucap Alvi memohon maaf kepada kekasihnya.

Archelio : TIDAK!!! KELUAR!!! atau aku panggil security untuk mengusir mu. Ucap Archelio dengan penuh amarah kepada Alvi.

Alvi yang merasa takut melihat kemarahan Archelio, dia pun bergegas pergi dari ruangan kekasih nya itu.

Archelio : dan satu lagi, jangan pernah kau lihatkan wajah mu di hadapan ku lagi!! Ucap Archelio kepada Alvi yang sudah hampir mencapai pintu.

Alvi : honey jangan begitu, aku benar-benar tidak sengaja, aku akan mengganti laptop mu dengan laptop yang baru, aku janji, tapi tapi jangan bilang begitu. Aku tidak bisa jauh dari mu honey. Ucap Alvi dengan nada memelas dan bersujud di kaki Archelio.

Archelio tidak menanggapi ucapan Alvi, dia berjalan ke mejanya dan mengambil teleponnya untuk menghubungi sekretarisnya.

Archelio : ARSHEN!! Cepat keruangan ku sekarang, CEPAT!! Perintah Archelio kepada sekretarisnya itu.

Arshen dengan secepat kilat datang keruangan bossnya itu, sesampai di ruangan bossnya dia mengatur nafasnya terlebih dahulu baru masuk ke dalam ruangan bossnya.

Arshen : yaa boss, ada yang bisa saya bantu? Tanya arshen kepada bossnya.

Archelio : bawa laptop itu ke bagian IT dan usir pria ini keluar!!. Perintah Archelio kepada Secretarisnya.

Arshen : baik boss, laksanakan.

Arshen mengambil laptop itu dan bersiap mengandeng Alvi keluar dari ruangan bossnya itu, tapi Alvi menolak dia menepis tangan arshen.

Alvi : jangan sentuh aku!! Aku bisa keluar sendiri. Ucap Alvi dengan sisa kesombongannya.

Alvi berdiri dan berjalan dengan sendirinya keluar dari ruangan Archelio. Dia keluar dengan hati yang campur aduk.

Maaf yaaa gess aku jarang up, karna lagi UAS.

Sampai disini dulu yaa gess.

See you all💜💜💜

Mr.gay & Ms.cold 🔞 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang