Chapter 14

2.6K 49 2
                                    

Adeline pov

Setelah keluar dari restoran tersebut dengan kesal Adeline segera melajukan mobilnya ke apartement nya.

Dia segera membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk membuka laptopnya. Adeline mengambil tasnya dan mencari flashdisk kesayangan.

Adeline : " Wait, kenapa flashdisk ku tidak ada? Apa aku meninggalkanya di suatu tempat? Tapi mana mungkin? " Monolog.

Adeline segera bergegas ke kamarnya dan berganti pakaiannya untuk kembali ke restoran itu. Dia berfikir mungkin flashdisk nya tertinggal disana.

Sesampainya di sana Adeline langsung pergi menemui pelayan yang melayani dia. Mungkin saja flashdisk itu ada pada si pelayan itu.

Adeline : " Maaf mas, tadi pas saat mas membersihkan meja 69,ada ketemu flashdisk ngk mas ? " Tanya Adeline

Pelayan : " Maaf nona, saat saya membersihkan meja nona tidak ada menemukan flashdisk, mungkin terbawa oleh pacar nona yang tadi. " Jawab si pelayan.

Adeline : " Pacar? Memangnya aku punya pacar? " Monolog

Seketika fikiran Adeline tertuju kepada seseorang pria yang tadi bersamanya. Yaps siapa lagi kalau bukan si pria gay nanti menawan itu.

Adeline bergegas meninggalkan restoran tersebut dan segera melajukan mobilnya ke perusahaan pria itu.

Adeline langsung menemui resepsionis dan menanyakan dimana ruangan pimpinannya.

Adeline : " Maaf, ruangan CEO di lantai berapa ya? "

Resepsionis : " Maaf nona, apakah sebelumnya ada janji temu dengan pimpinan kami? "

Adeline : " Tidak, tapi aku ada urusan mendesak dengan boss perusahaan ini. "

Resepsionis : " Maaf nona, saya tidak bisa membantu Anda jika anda tidak memiliki janji temu. " Jawab resepsionis itu.

Adeline : " Saya Adeline dari perusahaan sanjaya grup, perusahaan saya akan berkerja sama dengan perusahaan boss mu ini. Jika kau tidak percaya ini kartu nama ku " Kata Adeline sambil mengeluarkan kartu namanya.

Resepsionis : " Maaf nona, saya tidak bisa membantu" Jawab resepsionis itu, dia tidak mau mengambil resiko.

Adeline bingung dia harus bertemu dengan Archelio sekarang, karna flashdisk itu sangat berharga.

Adeline duduk di ruang tunggu dengan nada yang murung, dia masih memikirkan cara bagaimana bertemu dengan Archelio.

Arshen : " Adeline? "

Merasa dirinya terpanggil Adeline melihat ke sumber suara yang memanggilnya. Adeline memperhatikan wajah pria itu dengan seksama, sepertinya wajah pria ini tidak asing bagi adeline. Adeline mencoba mengingat nama pria yang ada di depannya ini.

Arshen : " Ini gue Arshen, teman SMA lo dulu, masa lu udah ngk ingat lagi ama gue?." Tanya pria itu

Adeline : " Ah yaaaa, gue baru inget, maaf " Jawab Adeline singkat.

Arshen : " No, its okey. Lo masih sama kek dulu ya, semenjak kepergian dia...... "

Adeline : " Maaf, bisa jangan di bahas? "

Arshen : " Se berpengaruh itu kepergian dia buat lo del. " Monolog.

Arshen : " Owh maaf, owh iyaaa lo ada urusan apa di tempat kerja gue? " Tanya Arshen kepada Adeline.

Adeline : " Gue mau ketemu sama CEO perusahaan ini" Jawab Adeline

Arshen : " Emng lu ada keperluan apa ketemu sama boss gue? Tanya Arshen lagi.

Adeline : " Membahasa kerja sama" Jawab Adeline singkat.

Arshen : " Kerja sama apa? " Tanya Arshen lagi.

Adeline : " Gue ngk lagi wawancara kan? " Tanya Adeline dengan sedikit nada ngk suka.

Arshen : " Owh maaf, oke ikut gue sekarang, lu mau ketemu ama boss gue kan? " Tawar Arshen.

Adeline : " Lo serius? " Tanya Adeline ragu

Arshen : " Iyaa gue serius, gue adalah asisten pribadi nya boss Archelio. " Jawab Arshen terselip sedikit nada bangga di perkataanya.

Adeline memutuskan untuk ikut dengan Arshen, walaupun ada sedikit pertanyaan yang terus berputar di kepalanya.

Sesampainya di lift Adeline tidak tahan dengan pertanyaan di kepalanya, yang terus mendesak Adeline buat bertanya.

Adeline : " Lo, pernah di pakek sama Archelio? "

Seketika pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Adeline. Karna seperti yang Adeline tau Archelio adalah seorang gay.

Arshen : " What? Maksudnya? " Arshen tidak mengerti dengan pertanyaan yang di ajukan oleh Adeline.

Adeline : " Iya, semua orang tau kalau boss lo tu seorang gay. Jadi gua takut lu bakalan di ena-ena tuh sama boss lo" Jawab Adeline.

Arshen : " Yaa ngk lah, gua masih normal kali, lagian boss gua ngk gitu kok. Btw lu masih sama yaa, walaupun lu cuek tapi lu masih perhatian kek dulu. " Jawab Arshen.

Yaaa itulah seorang Adeline yang di luarnya cuek dan dingin tapi sebenarnya Adeline adalah orang sangat perhatian apalagi dengan orang yang dia sayang.

Sesampainya di pintu ruangan Archelio, Adeline mengetuk pintu itu dan berjalan dengan anggun dan angkuh ke meja Archelio.

Adeline : " Apakah seorang CEO, suka mengambil barang pribadi milik kliennya? " Tanya Adeline dengan sarkas dan to the point.

Archelio tidak menggubris perkataan Adeline, Archelio hanya diam.

Adeline : " Saya yakin kalau anda tidak tuli tuan" Sarkas Adeline lagi.

Archelio : " Saya tidak mengerti maksud anda nona? Barang apa? " Tanya Archelio dengan berpura-pura tidak tahu.

Adeline : " Kembalikan flashdisk saya sekarang!  Saya tidak punya banyak waktu untuk meladeni anda  " Jawab Adeline langsung ke intinya

Karna jujur berhadapan dengan sorang Archelio membuat Adeline semakin tidak terkendali.

Archelio : " Owh flashdisk, apakah yang ini nona?" Sambil memperlihatkan flashdisk yang ada di tangannya.

Adeline yang melihat itu langsung berjalan untuk mengambil flashdisk tersebut. Tetapi Archelio dengan cepat mengelak dan akhirnya Adeline terjatuh ke pangkuan Archelio.

Dengan posisi saling berhadapan, Archelio bisa melihat wajah Adeline dengan jelas karna posisi mereka bergitu dekat bahkan sangat dekat.

Archelio : " Apakah dada ku senyaman itu sehingga kau tak mau berdiri nona? " Goda Archelio.

Mendengar hal tersebut Adeline buru2 berdiri dan merapikan pakaiannya.

Adeline : " Kembalikan flashdisk itu sekarang!! " Jawab Adeline dengan nada kesal.

Archelio : " Baik, owh yaaa apakah kau mau beberapa koleksi film biru yang terbaru? Aku punya beberapa yang terbaru apa kau mau?" Tanya Archelio dengan nada yang sedikit mengejek.

Adeline terkejut mendengar perkataan Archelio, Adeline sedikit gugup kenapa tidak, dia pasti akan di cap sebagai wanita yang haus akan belaian.

Adeline : " KAU!! Apa kau membuka dokumen flashdisk ku sembarangan? " Tanya Adeline.

Archelio : " Aku tidak sengaja melakukan itu, lagi pula aku tidak tau kalau itu punya mu " Jawab Archelio dengan santai.




Hey gesssssss💜💜💜

Sampai sini dulu yaa

Owh iyaa aku mau minta saran dong, kalian ngk bosan kan dengan alur ceritanya?

Jujur aku takut nanti kalian bosan dengan alur ceritanya.

Bagi yang punya saran atau masukan silahkan di komen yaaa.

Sampai ketemu di next part

See you 💜💜

Mr.gay & Ms.cold 🔞 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang