Selamat membaca semuanya~~~
🌻🌻🌻
Sudah dua hari lamanya Sunoo disekap oleh sang ayah sendiri di ruangan bawah tanah kediamannya.
Selama dua hari itu pula si surai pink memikirkan berbagai cara agar bisa keluar dari tempat tersebut.
Namun nihil, bahkan pikirannya tidak dapat menemukan rencana satu pun.Dirinya hanya bisa pasrah, terus menaruh dirinya pada sudut ruangan. Menekuk lutut sembari menyembunyikan wajah putus asanya.
'Klek'
Setiap mendengar bunyi tersebut tubuh Sunoo merespon dengan cepat. Ia tahu bahwa ayahnya sedang mengunjungi dirinya, entah hanya untuk melihat keadaannya ataupun sekedar memberi makan.
Kali ini sekelebat rencana meloloskan diri terlintas. Mungkin sedikit gegabah, namun Sunoo akan tetap mencobanya.
Ia segera berdiri menyembunyikan dirinya di balik sekat tembok.
Lantas ketika Sunghoon sudah sepenuhnya memasuki ruangan, Sunoo berlari asal melewati pintu yang belum terkunci.Nafasnya tersengal, kaki tanpa alasnya seakan melemah begitu saja.
Keringat tanpa sadar mengucur dari dahi mulus miliknya.
Bibir ranumnya ia gigit reflek kala pikiran pendeknya baru menyadiri bahwa masih terdapat sebuah pintu lagi.
Dan tentu saja Sunghoon tidak sebodoh itu untuk membiarkannya dalam keadaan tidak terkunci.Sunoo masih mencoba menggedor pintu tersebut secara brutal, berteriak sekeras yang bisa ia lakukan.
Hanya itu usahanya, karna tak lama ayahnya menarik kasar lengan kurusnya.
Membawa paksa tubuh ringkih Sunoo kembali masuk ke ruangan pengap tersebut.Sunghoon sangat marah.
Di lemparnya Sunoo hingga tersungkur di lantai.
Dirinya lantas mencengkeram kedua pipi Sunoo, membuat si mata rubah mendesis kesakitan."Don't you dare you can do something like that again"
"Dad, please. Aku tidak mau berada disini" kemudian berlutut sembari mengatupkan kedua tangannya memohon. Sepasamg netra rubahnya bahkan sudah meneteskan beberapa air, seakan memberi saksi bahwa sang empunya sangat tertekan dalam situasi saat ini.
Sunoo mulai terisak masih terus mencoba mengambil hati sang ayah agar berbelas kasih memberinya kebebasan.
Rasanya dua hari yang ia lalui begitu menyiksa batin serta pikirannya."Ini bahkan baru hari kedua Sunoo, kamu harus membiasaakan diri untuk tinggal di tempat ini"
"DAD PLEASE!! PLEASE LET ME OUT" teriaknya frustasi. Kini Sunoo bahkan bersujud di hadapan Sunghoon.
"Jangan berteriak kepadaku Kim Sunoo"
"Ayah, aku mohon. Aku ingin keluar. Aku berjanji akan menjadi anak yang baik setelah ini. Aku mohon, maafkan aku ayah"
"Tentu saja, kamu harus menjadi anak baik disini. Jika tidak ingin hal buruk terjadi kepadamu"
Sunoo menatap nanar kedua hazel kembar milik Sunghoon.
Entah dengan usaha apalagi yang harus ia lakukan agar dapat terbebas dari sana.Kini tak hanya memohon, Sunoo bahkan berlutut sembari memeluk kaki jenjang Sunghoon. Dengan banyaknya bulir air mata yang jatuh, Sunoo kembali mencoba memenangkan hati sang ayah.
Namun tetap saja, tidak ada tindakan yang Sunghoon beri.
Setelah menepuk kedua bahu Sunoo, ia kembali beranjak meninggalkan putranya yang semakin keras terisak...................................................................................
Dikediaman utama keluarga Park, kini terdapat kunjungan seorang polisi atas laporan dari nyonya Park.
Ibu dari Sunoo tampak panik kala membeberkan runtutan kronologi sebelum hilangnya sang putra pertamanya.
Menurutnya tidak ada tanda tanda aneh yang Sunoo tunjukan sebelumnya. Membuat ibunya memikirkan banyak dugaan buruk.
Sang polisi dengan cermat mendengarkan penjelasan dan curahan hati nyonya Park.
Sedangkan Sunghoon selaku kepala keluarga mencoba berpura pura tenang, dengan memberikan statmen lain kepada sang polisi.
Berdalih bahwa Sunoo mungkin saja kabur, karna sebelumnya ia pernah mendengar percakapan antara anaknya itu dengan sang kekasih.Pernyataan tersebut tidak membuat nyonya Park tenang. Wanita paruh baya itu mulai menangis kecil, menghawatirkan nasib Sunoo yang saat ini berada entah dimana.
Ketiganya saling bercakap cakap mengenai kasus hilangnya Sunoo. Saling bertukar pemikiran.
Dan sebagai hasil akhir, polisi itu memberi saran agar menunggu kepulangan Sunoo. Karna sesuai yang di paparkan Sunghoon, ia yakin bahwa putranya hanya mencoba untuk kabur. Mungkin tak lama Sunoo akan pulang dengan sendirinya.
Mau tak mau nyonya Park hanya mengangguk pasrah, dan berharap agar putranya segera kembali pulang.
Setelah kepergian sang polisi, ibu Sunoo memerintahkan Jungwoon yang merupakan anak keduanya untuk mencoba menghubungi Jay -kekasih Sunoo-. Mencoba memastikan apakah yang dikatakan sang polisi dan suaminya benar.
Karna selama dua hari ini ia hanya sibuk bertanya kepada teman dekat Sunoo yang dikenalnya.Tak lama Sunghoon kembali setelah mengantar kepergian polisi, mengelus sayang punggung sang istri yang masih tampak gelisah. Memberi kalimat kalimat penenang untuknya.
"Sunoo kamu dimana nak?"
"Tenang saja, mungkin sebentar lagi dia akan kembali"
"Bulan besok bahkan baru ulang tahunnya yang ke 18. Aku masih ingat keinginannya untuk pergi mengelilingi beberapa negara di dunia"
"Sssshhh, lebih baik sekarang kamu istirahat. Sudah malam"
"Semoga kamu baik baik saja nak. Ibu merindukanmu" nyonya Park berbalik memeluk Sunghoon sembari terisak kecil. Seakan ingin menyalurkan rasa sedihnya kepada sang suami.
Beberapa menit mereka saling berpelukan, memberi ketenangan terhadap masing masing.
Lantas Sunghoon menggiring istrinya menuju kamar untuk beristirahat.Sempetin pencet vote dan coment sebelum keluar ya gaes.
Thank kyu~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Man in the basemant [HIATUS]
FanfictionSunoo, remaja 17 tahun yang menghabiskan beberapa tahun hidupya dalam ruangan bawah tanah WARNING! -B×B area -Incest story -MPREG -Lil smut 18+ -Age gap -Angst/? Note: cerita sedang break sementara, tapi bakal tetep lanjut setelah saya menemukan moo...