Selamat membaca~~~
🌻🌻🌻
Mentari pagi menyingsing, memancarkan sinarnya yang menyilaukan ke penjuru bumi.
Tak terkecuali, termasuk kediaman keluarga Park Sunghoon.
Sinar matahari pagi yang menghangatkan menyelip masuk melalu fentilasi kamar.Membuat Jiwoon terusik dari tidur lelapnya.
Di usapnya beberapa kali kedua matanya, menyesuaikan dengan cahaya dalam kamarnya yang berubah terang.Jiwoon menoleh pada suaminya yang terlihat menggeliat kecil dalam tidurnya.
Dengan telaten Jiwoon menaikan selimut tebal yang merosot agar dapat menutupi hingga dada suaminya.
Dipandanginya lamat lamat paras terpejam Sunghoon.Hening.
Ia masih belum bisa memaafkan perilaku Sunghoon kemarin, namun tak di pungkiri ia juga merasa kasihan terhadap suaminya tersebut.
Kewajibannya sebagai kepala keluarga, mengharuskan Sunghoon untuk tetap memeras keringat dikala mereka dihantam kenyataan yang tidak mengenakkan setahun belakangan.
Pikirnya mungkin ada maksud lain saat Sunghoon berkata jahat waktu itu.
Mungkin saja Sunghoon tidak ingin melihatnya berlarut larut dalam kesedihan sepeninggal Sunoo.
Mungkin saja Sunghoon khawatir dengan perasaan Jungwon yang berpikir bahwa Jiwoon lebih mementingkan Sunoo.Tetapi tetap saja, pemilihan kata yang Sunghoon ambil begitu menyesakkan dadanya sebagai seorang ibu yang melahirkan sang putra pertama.
Maka dari itu Jiwoon mencoba memperbaiki perasaannya dan menganggap Sunghoon tidak pernah mengatakan apapun kemarin.
Jiwoon mencondongkan tubuhnya pada Sunghoon, disingkirkannya anak rambut yang menutupi dahi sedikit keriput suaminya.
"Aku harap kamu tidak benar benar serius mengatakan ucapan buruk itu. Aku tahu kamu sama terlukanya atas hilangnya anak kita. Maaf sudah hilang kontrol kemarin"
Bisik Jiwoon lembut di sebelah telinga Sunghoon.
Memberikan senyum selembut dan semanis permen kapas, lalu meninggalkan kecupan sayang di kedua pipi Sunghoon sebelum dirinya beranjak untuk mengurusi keperluan pagi keluarganya.Tanpa di sadari Jiwoon, Sunghoon ternyata dalam keadaan sadar sedari tadi. Dirinya hanya menutup matanya.
Semalaman penuh ia terjaga, sedikit menimbulkan pusing pada kepalanya.Dalam hati Sunghoon merasakan sesak kala kecupan lembut yang istrinya berikan mendarat pada kedua pipinya.
Rasanya menyenangkan sekaligus membingungkan.
Relungnya menyadarkan bahwa apa yang selama ini ia lakukan pada putranya salah.
Perbuatannya tidak hanya menyebabkan penderitaan pada diri Sunoo, namun juga menimbulkan kesedihan pada keluarganya.
Tetapi Sunghoon tidak berani untuk menerima resiko jika istrinya mengetahui fakta mengejutkan tersebut.Niat awalnya ia mengurung Sunoo hanya untuk memberi efek jera padanya.
Namun semuanya berubah ketika dirinya melakukan persetubuhan paksa dengan Sunoo.
Entah kenapa sensasi dari hubungan terlarang tersebut membuat hatinya berdebar.Konyol memang.
Namun dirinya percaya pada istilah masa puber kedua di usianya saat ini.
Yang keliru adalah, kenapa dirinya harus melampiaskan masa tersebut pada darah dagingnya sendiri.
Apalagi hingga membuat Sunoo mengandung. Bahkan Sunghoon baru mengetahui fakta bahwa sang putra dapat mengalami fase tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/310126561-288-k74802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Man in the basemant [HIATUS]
Hayran KurguSunoo, remaja 17 tahun yang menghabiskan beberapa tahun hidupya dalam ruangan bawah tanah WARNING! -B×B area -Incest story -MPREG -Lil smut 18+ -Age gap -Angst/? Note: cerita sedang break sementara, tapi bakal tetep lanjut setelah saya menemukan moo...