part5

3K 239 16
                                    

Note: karena latar kebanyakan di basemant dan rumah utama sesuai kebutuhan cerita, jadi maaf kalo bikin bosen^^

Selamat membaca~~~~



🌻🌻🌻




Tidak terasa, tiga bulan telah Sunoo lalui di dalam ruangan bawah tanah.
Keadaan didalam masih sama tidak enaknya, meskipun Sunghoon telah sengaja merubah ruangan yang awalnya kosong tersebut menjadi seperti sebuah rumah.

Kini Sunoo telah memiliki kamar tidur sendiri, yang hanya berupa kasur lantai dengan dilapisi bad cover lalu sekelilingnya di pasangi tirai sebagai penutup.

Namun tetap saja, Sunoo masih kerap kali meletakkan tubuhnya dengan sembarangan dilantai dingin.

Apalagi semenjak bulan kemarin, ia sering dilanda mual tiba tiba.
Tubuhnya bahkan ikut melemas, oleh karenanya ia lebih memilih tergeletak di depan wastafel jika mual kembali menyerang.

Di benaknya banyak pikiran berkecamuk, kepalanya sakit, peluh terus membanjiri wajah pucat miliknya.
Tubuh kurusnya semakin terlihat kurus.
Rambut soft pinknya bahkan sudah memanjang, hingga poninya mulai menutupi mata.

Sunoo laki laki, namun ia dapat mengandung dan melakirkan layaknya seorang perempuan.
Hal tersebut wajar, meskipun tidak banyak laki laki sepertinya yang di anugrahi hal semacam itu.

Ia sadar sepenuhnya bahwa mual yang ia alami karna dirinya tengah mengandung.
Sunoo hanya tidak menyangka bahwa saat ini ada darah daging ayahnya sendiri yang hidup dan akan terus tumbuh di perutnya.

Marah? Tentu saja.
Kehadiran janin yang sedang ia kandung semakin membuatnya muak.
Entah hukuman apalagi yang akan Tuhan berikan padanya.

Setiap malam saat sepasang netranya masih terjaga, Sunoo akan melampiaskan kekesalannya.
Berteriak sekuat tenaga, meluapkan segala keluh kesah dan rasa lelahnya. Tak jarang pula ia menangis tersedu cukup lama hingga dirasa perasaannya melega.

Namun sekarang ia mulai menerima janin dalam tubuhnya.
Karna meskipun ia menolak sedemikian rupa, yang di dalam perut akan tetap tumbuh. Sunoo terlalu pengecut untuk melukai dirinya sendiri jika ingin menggugurkan janinnya.
Lagi pula kehadirannya kelak dapat menemani hari hari suram Sunoo.

Maka biarkan Sunoo beradaptasi dengan gejala gejala kehamilan yang masih terasa menyiksa.



















Bulan kelima.
Dengan begitu kandungan Sunoo kini telah memasuki bulan ke empat.
Mual serta pusing yang dirasa sudah sedikit berkurang.

Sunoo memiliki perawakan yang kecil, membuat perutnya hanya membuncit sedikit. Tidak seperti orang hamil pada umumnya.

Awalnya Sunoo hanya akan diam tanpa memberitahu Sunghoon pasal kehamilannya.
Namun setelah di pikir lebih jauh, dirinya juga calon bayinya butuh nutrisi. Agar kelak sang bayi lahir dengan sehat.
Selain itu supaya Sunghoon tidak lagi mengajaknya untuk berhubungan intim. Ia takut hal buruk akan terjadi pada janinnya yang masih kecil.

Maka, saat Sunghoon datang berkunjung dengan membawa senampan makanan dan minuman.
Sunoo bertekad untuk memberitahu ayah dari bayinya itu.

"It's time to lunch honey" Sunghoon meletakan nampan tersebut pada sebuah meja makan.

Sunoo mendekat, menarik sebuah kursi lalu mendudukan dirinya disana.
Kadang kadang Sunghoon akan ikut makan bersamanya. Tetapi tidak untuk saat ini, ketika di lihatnya hanya ada sebuah piring di atas meja.

Man in the basemant [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang