Bukit karang, kota pelabuhan, kerajaan ryugu
"SANJI-CHIN!." Panik Camie. "Aku sangat lega!." Ujar Chopper. "Aku dimana?." Bingung Sanji. "Kau berada di rumah salah satu temanku! Kau kehilangan banyak darah!." Jawab Camie.
"Untunglah kita menemukan seorang pendonor. jika tidak, kau akan mati hanya karena hal sepele!." Kesal (Name). "Darah? Apa yang terjadi kepadaku?." Bingung Sanji yang berusaha beranjak dari kasurnya. "Kau harus tetap di kasur." Ujar Camie.
"Kenapa fish-men tidak mau memberikan kita darah? Kita mencari di seluruh kota, tapi kita tidak menemukan satupun orang." Ujar Luffy. "Aku pikir semuanya akan berakhir." Sambung Usopp.
"Kalian melakukannya untukku? Terimakasih." Ujar Sanji. "Aku tidak bisa mengingat dimana aku berada dan apa yang kulakukan." Lanjutnya.
"Jangan mencoba untuk mengingat!." Peringat Usopp dan Luffy. "Kita tidak mau kau mimisan lagi!." Lanjut mereka.
"Orang-orang inilah yang memberikanmu darah mereka. Kita menemukannya di sebuah kedai." Ujar Usopp. "Ya, benar. Kami selalu membantu satu sama lain jika dibutuhkan." Jawab orang itu.
"Apa? Apakah gadis cantik yang memberikanku darah?." Tanya Sanji.
Muncul dua orang banci dari belakang gorden. "Tidak apa-apa, bodoh." Jawab Salah satu dari mereka yang sepertinya salah tingkah dengan ucapan Sanji. "Aku akan memberikanmu lebih jika kau mau." Jawab yang satunya lagi.
[Twin Pirates, Splash dan Splatta.]
"ARRGHHHH." Histeris Sanji.
"Luffy! Berikan aku tangan kananmu!." Perintah Chopper. "Aku tau! Memar ini... Kau terkena racun!." Lanjut Chopper. "Oh, iya. Saat aku melawan fish-man itu. Aku merasakan keanehan." Jawab Luffy.
"KAU TIDAK KENAPA-NAPA?!." Panik Usopp. "Racun ini sangat kuat! Tapi kamu seperti memiliki antibodi untuk ini di darah mu." Jelas Chopper. "Kau melawan racun itu tanpa menyadarinya! Itu mustahil!." Lanjut Chopper.
"Apakah kau pernah terkena racun yang banyak sebelumnya?." Curiga (Name). "Racun? Sebenarnya di Impel Down... Aku terkena racun dan hampir mati. HAHAHA." Jawab Luffy dengan tawa.
"Apa maksudmu dengan tertawa?!." Kesal (Name). "Kau hampir bertemu dengan tuhan dan kau tertawa?! Jangan bercanda dasar bodoh!." Kesal (Name), saking kesalnya ia memukul kepala Luffy dengan keras.
"Dan kau disembuhkan oleh Ivankov dari pasukan revolusi dengan suntikan hormonnya bukan?! Itu sangat berbahaya! Itu bisa mengurangi umurmu! Apa kau tidak paham dengan resikonya Luffy!." Kesal (Name). "Kau mengenal Iva-chan?!." Antusias Luffy.
"Kau mengalihkan pembicaraan!." Kesal (Name). "Aku akan memberi apapun untuk orang yang kusayangi, walaupun nyawa taruhannya." Jawab Luffy dengan santai. "Aku tahu kau gila Luffy! Kau tidak perlu lebih gila lagi untuk membuktikannya!." Kesal Usopp.
"(Name)! Kau memukul pasien ku!." Panik Chopper. "Dia selalu membuatku kesal!." Pekik (Name). "Pukulanmu terlalu keras (Name)!." Lanjut Chopper. "Itu hukuman baginya, karena terlalu nakal." Jawab (Name).
"Tidak apa Chopper! (Name) hanya mengkhawatirkan ku!." Ujar Luffy. "Siapa yang khawatir dengan monster sepertimu?." Kesal (Name). "Kau." Singkat Luffy. "Berisik! Cepat obati lukamu, aku akan memeriksa Sanji-san!." Jawab (Name) mengalihkan pembicaraan.
-------------
"Itu adalah bola kristal yang bisa meramal masa depan." Jelas Camie. "Madam sangat populer karena ramalannya yang selalu tepat." Lanjut Camie. "Aku menyerah untuk meramal masa depan. Masa depan tidak seharusnya diketahui." Jawab Sharley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Last [Discontinued]
Fanfiction"Sial, lagi-lagi kakek melempar ku ke jurang." Ucap seorang bocah laki laki. Dia bangun dan membersihkan pakaiannya dengan tangan. "OHH, LIHAT APAKAH HARI INI ADA BINTANG JATUH??." Ucap bocah laki laki itu dengan antusias. "Aku harus mengucapkan seb...