3 : Sekelompok Bajak Laut

664 101 12
                                    

(Name) pun mengikuti Luffy menuju rumahnya.

Time Skip

Sudah 1 tahun lamanya (Name) berada di desa foosha. Dia berumur 6 tahun sekarang. Hari sudah tengah malam, tapi (Name) belum tidur. Dia selalu teringat tentang ibunya, menangis di tengah malam bukan lagi hal tabu baginya.

Tapi dia selalu mengingat kata-kata ibunya. "Kau tidak boleh menangis, kau harus menjadi wanita yang kuat!." Kata-kata itu lah yang mampu memotivasinya.

(Name) terbangun di pagi hari. Tapi anehnya dia tidak melihat Luffy di mana pun. (Name) langsung bangun dari tempat tidurnya, dan melihat jam sudah menunjukkan angka 10.

Dia mencuci mukanya, dan bergegas mencari Luffy keluar. Kenapa? Gak lucu kalo (Name) ditinggalin sendirian.

"Bar Makino? Ya! Lu pasti ada disana!." Ujar (Name).

(Name) berjalan menuju bar Makino, sambil menyapa semua orang yang dia temui. Dan benar Luffy sedang berada di bar Makino. Bersama seseorang.

"Ah! (Name)! Akhirnya kau bangun! Lihat, disini ada bajak laut dengan rambut merah! Tapi aku tidak tahu ini ayahmu yang sedang kau cari atau bukan." Ujar Luffy dengan senyuman lebar.

FlashBack
Luffy POV

"Hoaamm... Aku lapar." Aku bangun dari tidurku dan berjalan keluar rumah untuk mencari makanan.

"PAK KEPALA DESA!! GAWAT!!! ADA KAPAL BAJAK LAUT YANG MENUJU KE DESA!!!." Teriak salah satu warga.

"APAA?!." Balas kepala desa dengan panik.

Semua orang di desa tengah panik, berbeda dengan ku. "BAJAK LAUT?!" Ujar ku dengan mata berbinar.

"Hey Luffy ini bukan waktunya untuk senang! Bagaimana jika mereka berbuat jahat padamu?." Ujar Pak Kepala Desa. Aku tidak peduli dengan itu.

"Tenang para warga, kami ke sini hanya akan membeli persediaan kami yang sudah habis." Ucap orang berambut merah dan memakai topi jerami.

"MANA MUNGKIN KAMI BISA PERCAYA BEGITU SAJA! DASAR BAJAK LAUT." Kesal para warga

"Lihat! Mereka tidak akan melukaiku! Mereka hanya akan membeli persediaan." Ucap ku dengan senyuman.

Aku melompat untuk naik ke kapal bajak laut itu. "Hey, ossan. Rambutmu sangat mirip dengan sahabatku!." Ujar ku dengan semangat.

"Ossan? Aku terlalu muda untuk di panggil seperti itu! Namaku Shanks." Ujar bajak laut itu.

"Shanks! Aku seperti pernah mendengar nama itu! Tapi aku tidak ingat itu kapan. Tapi, Shanks! bawa lah aku dengan mu! Aku ingin menjadi seorang bajak laut juga!." Ucap ku dengan senyuman.

"Membawa mu? Kau bahkan terlalu kecil untuk seekor ikan koi." Ujar Shanks dengan muka meledek. "AKU TIDAK SEKECIL ITU SHANKS!." Kesal ku.

Beberapa menit kemudian.

Mataku melirik ke sebuah pisau yang berada di dekatku. Aku mengambilnya dan mengangkatnya ke mukaku. "Lihat! Bawalah aku dengan mu Shanks!! Aku akan membuktikan kalau aku serius!." Tegas ku

"Oi! Luffy apa yang akan kau lakukan?! Pisau itu berbahaya! Buang!." Ujar Shanks dengan muka panik.

Aku bertindak seolah aku tidak mendengarnya. Aku mengayunkan pisau itu dan menusuk bagian bawah mata kiriku.

"BODOH!!" Teriak Shanks.

"I..ini tidak sama sekali sakit." Ucapku dengan air mata yang mengalir.

"Bohong! Lagi pula untuk apa kau menusuk dirimu sendiri! Itu membuat ku panik! dasar bodoh." Ucap Shanks.

Love The Last [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang