MEDICINE

115 15 0
                                    

"apa yang terjadi dengan dirimu hingga terluka seperti ini?" tanya Doyoung pada Kun dengan tatapan khawatir.

Kun hanya menunduk tak menjawab Doyoung. Doyoung yang paham dengan situasinya, kembali menutup mulutnya rapat-rapat. Mungkin saja Kun ingin mengosongkan pikirannya dahulu.

"ini adikku Jaehyun. dia baru saja lulus beberapa minggu yang lalu, dan dia akan mengobatimu. anggap saja adikmu sendiri, dia sangat baik dan tampan bukan hahaha" sindir Doyoung yang hanya dibalas senyuman oleh Kun.

"seangkatan dengan winwin. jika winwin masih ada, mungkin dia juga sudah wisuda seperti dia" batin Kun

"kenapa kalian ada disini?" tanya Kun pada Doyoung dan Jaehyun.

"membeli keperluan medis untuk dirumah. tapi lebih ke perban sih karna kak taeyong selalu menghabiskannya." jawab Jaehyun sambil membersihkan luka Kun.

Kun terkejut dengan nama yang disebut Jaehyun tadi. Taeyong? apakah Taeyong yang ingin dia cari tahu? tapi tidak mungkin juga karena nama Taeyong sangat banyak di korea.

Kun hanya menggangguk paham dengan ucapan Jaehyun. sedangkan Doyoung tampak panik dengan ucapan Jaehyun seperti ada yang disembunyikan.

"mengapa lukanya sangat banyak dan seperti belum kering? apa perlu kita bawa ke rumah sakit? sepertinya ada bagian yang robek diarea pelipismu hyung." ucap Jaehyun

Hati Kun sangat luluh ketika Jaehyun memanggilnua dengan sebutan hyung. padahal ia baru saja bertemu dengannya. tapi mereka seperti sudah adik kakak.

"kalau begitu, aku saja yang akan pergi kerumah sakit. kalian kembali saja ke aktivitas kalian." ujar kun yang segera berdiri dan pergi menuju mobilnya.

"apakah dia orang yang hyung sebut?" tanya jaehyun

"yeah. tapi dia terlalu polos. hyung takut terjadi sesuatu jika taeyong sudah mengetahuinya" jawab Doyoung.

***

setelah selesai mengobati lukanya di rumah sakit. kun segera pergi menginjakkan pedal gas menuju tempat yang mungkin ia ingat saat kejadian itu. tetapi dalam hati kun, ia masih belum memberanikan diri ke tempat orang tua dan adiknya terenggut nyawa olehnya. apakah memang salah dia? apakah saat ia membopong winwin itu hanya mimpinya dan sebenarnya winwin sudah hangus bersama orang tuanya???

kun segera memarkirkan mobilnya dan pergi kearah jembatan tempat kecelakaan itu terjadi. kun melihat masih ada bekas bengkokkan jembatan yang dihantam olehnya waktu itu.

"winwin, dimana kau sebenarnya? Ya Tuhan, aku benar-benar lelah dengan kehidupan ini. tolong beri aku petunjuk apakah mimpi itu benar kenyataan, ataukah winwin sudah benar-benar tiada." ucap kun yang berdoa sambil merintikkan air matanya.

"appa, aku benar-benar sudah lelah. mengapa kau memberikan tanggung jawab ini padaku. aku merasa tidak sanggup melakukannya. mengapa aku tidak ikut bersamamu saja. sepertinya aku akan sangat bahagia bersama appa, eomma, dan winwin disana. luka ini sudah membuktikannya bahwa aku gagal menepati janjiku." ucap kun yang semakin deras rintikan air matanya.

***

lucas tertidur setelah kejadian itu. tidak ada yang membangunkannya hingga hari sudah gelap. lucas turun dan melihat keadaan rumah, ia mendapati semuanya tetapi hanya satu yang tidak ia temukan. kun.

lucas segera bertanya pada hendery, xiaojun, dan yangyang berharap ada jawaban. tetapi tidak ada satu pun yang mengetahuinya.

"kenapa lu?" tanya ten yang baru saja turun dengan rambut yang masih basah.

ten gemar sekali mandi malam hari sambil keramas. tidak peduli dengan suhu di seoul yang sangat dingin, tetapi ia selalu saja mandi. seperti biasa, ten turun untuk mengambil jusnya di kulkas.

"h-hyung li-lihat kun-ge?" tanya lucas dengan nada takut.

"nope" jawab ten singkat.

lucas yang paham langsung menempatkan dirinya di kursi makan. ia mengambil selembar roti dan dimakan begitu saja tanpa selai. ten duduk bersama lucas sambil memandangnya dengan aneh.

"apa yang terjadi dengan dirimu, tadi kau memukulinya sangat liar, dan sekarang kau mencarinya seperti orangtua yang kehilangan anaknya. kau iba pada kun? atau kau ingin memukulinya kembali?" tanya ten sambil menegukkan jus sehatnya.

"a-aku hanya ingin meminta maaf padanya. sepertinya luka yang ia dapat 3 hari ini sudah membiru dan membengkak. tetapi tidak ia obati. aku merasa....

"hahahaha, lucas yang sangat iba. setelah minta maaf apakah kau akan mendapatkan orang yang kau sayangi kembali?" tanya ten yang membuat lucas kebingungan.

"maksudku winwin. apakah saat kau meminta maaf kau akan mendapatkan winwin kembali?" ujar ten

"ini gak ada hubungannya dengan winwin hyung."balas lucas.

ten memberikan smirknya pada lucas. smirknya itu sangat mematikan hingga membuat lawan bicara bungkam 1000 bahasa. ten meletakkan jusnya dengan perlahan dan mendekatkan wajahnya pada lucas.

"jika kau meminta maaf, berarti kau sudah menyerah dengan keadaan. apakah kau sudah ikhlas winwinmu pergi oleh kun?" jelas ten.

ucapannya seperti menghantui lucas hingga membuat pikiran lucas yang tadinya iba kembali mnjadi benci. apakah lucas harus kembali benci pada kun seperti saudara lainnya? tapi apa manfaatnya, jika memang winwin sudah tiada, bukankah ia harus ikhlas seperti ia mengikhlaskan orangtuanya pergi.

KLEK

pintu utama terbuka dan menampakkan kun disana. wajahnya sudah bersih dari darah yang ia dapati tadi sebelum pergi. lucas cukup terkejut dengan luka yang ia berikan pada hyungnya hingga membuat pelipisnya dijahit. kun pergi kearah dapur untuk menyegarkan tenggorokannya yang sudah kering itu. tatapan kun kosong dan matanya seprti bekas menangis hingga membuatnya sipit dan menggumpal.

"darimana?" tanya ten

kun tidak menjawabnya dan segera naik keatas menuju kamarnya. kun seperti kehabisan energi, tidak seperti kun yang biasanya. ten hanya berdecik kesal, sedangkan lucas hanya bisa menatapnya dari kejauhan dengan tatapan iba.

"mianhe hyung....." batin lucas

PLEASE COMEBACK || KUN WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang