ENEMY

95 14 0
                                    

POV KUN
Entahlah, tapi rasanya aku hanya ingin berbaring disini dan dunia tidak perlu bergerak untuk aku memulai hidup. Aku merasa hanya ingin mati saja dikamar ini. Hanya kamar ini saja yang bisa kuanggap sebagai rumah. Tidak ada rumah tempat ku singgah, tempat ku ingin sedih, tempat ku bercerita, bahkan tempat ku tertawa.

Padahal hari ini aku hanya ingin bersantai, merebahkan tubuhlu yang lelah kemarin setelah kesana kemari bersama Yuta. Rasanya masih tidak percaya jika selama ini Winwin lah yang dianggap pihak polisi masih hidup karena ada sebelah sepatu yang terlepas didekat semak-semak. Padahal Kun berpikir bahwa orang yang dimaksud adalah dirinya yang sudah mati. Namun siapa yang memberikan keterangan kasus kecelakaan ini jika Ten saja belum tahu kebenaran tersebut. Apakah ada yang membantu Winwin dan orang tersebut menganggap bahwa Kun sudah tiada.

Semua pikiran Kun hanya berisi itu saja. Namun ia tidak tahu harus berbuat apa karena tidak ada informasi lebih lanjut. Kun hanya menunggu Yuta memanggilnya jika perlu, kebetulan kemarin mereka sudah bertukar nomor. Yuta juga sudah tau kebenaran yang terjadi, namun Kun tidak ingin Yuta memberitahu rekan lainnya. Kun mengingat bahwa privasi keluarganya sangat berbahaya jika bocor ke tangan rival keluarganya.

Kun meletakkan tubuhnya dipinggir kasurnya dan melihat notif handphonenya yang biasanya sepi itu. Ia melihat notif dari Doyoung.
___________________________________________________
DOYOUNGIE
Hey, ayo nonton bareng gue & Jaehyun. Ada film baru rilis. Katanya seru. Entar gue sharlock yo, lu tinggal dateng aja. Tiket udah dibeli. Bay!
(awas ga dateng!!!!)
___________________________________________________

Yeah setelah kejadian kemarin, Kun dan Doyoung menjadi sangat akrab. Bahkan kata-kata kasar sering muncul diobrolan pesannya yang membut Kun tertawa, dan sedikit kesal.

Kun senang karena masih ada orang yang percaya dengannya, padahal ia merasa dunianya sudah berakhir, tetapi hadirnya Doyoung membuat dunianya sedikit berwarna.

"Aku akan bertahan sebentar lagi" batin Kun.

Kun segera turun menuju dapur untuk mengambil air es. Tentu saja air itu untuk lukanya agar normal kembali. Namun siang indah itu kembali redup dengan ocehan Ten yang selalu membuatnya ingin membunuhnya.

"apakah anak ini mau pamer karna ingin liburan bersama keluarga? apa ia pikir aku akan mengemis meminta ikut?? apa kau lupa aku lebih tua darimu hey!!" batin kun saat dirinya berhenti melangkah menuju kamarnya.

Semoga saja tidak di bioskop yang sama dengan aku, Doyoung dan Jaehyun. Aku malas mengubrisnya. Hanya itu yang diharapkan Kun saat memberikan lukanya air es itu. Setelah selesai, Kun masuk kedalam kamar mandi untuk bersiap menuju tempat yang dipinta Doyoung.

Jam 4 sore, yah Kun sudah dewasa, pulang larut pun tidak masalah. Tidak perlu pamit dengan saudaranya seperti yang dilakukan Ten tadi. Kun paham, Ten hanya pamer saja padanya tadi, agar Kun merasa iri. Hahahaha, sayangnya tidak mempan Ten.

Kun masuk kedalam aula bioskop yang ramai itu. Sepertinya baru saja ada teater yang selesai filmnya makanya kondisi disana masih ramai dan padat.
Kun melihat Doyoung dan Jaehyun, lalu menyapanya seperti sahabat. Doyoung memukul kepala Kun karena datang terlambat hingga membuat Doyoung khawatir.

"Maaf, jalanan macet. makanya telat, tapi ga telat-telat banget lah. masih ada 10 menitan" ujar Kun santai.

Tiba-tiba pelipis Kun diserang hingga membuatnya tersungkur ke lantai yang membuat para pengunjung memperhatikan dirinya. Kun mencoba memfokuskan dirinya untuk melihat orang yang telah membuatnya dipermalukan didepan umum itu. Ternyata Ten. Yap, dia tidak salah lihat, itu adalah Ten, bahkan yang lainnya ada disana.

Mengapa Ten terlihat benci melihat dirinya bersama Dengan Doyoung dan Jaehyun? Ada apa sebenatnya disini? Apa yang kembali dilewatkan oleh Kun.

"menghancurkan keluarga? apasih?" bingung Kun.

Untung saja security segera menarik tangan Ten dan mengusirnya dari dalam mall. Kemarahan Ten membuat heboh seluruh mall hingga banyak yang merekam dirinya. Lucas, Hendery, Xiaojun, dan Yangyang hanya menatapnya dengan iba dan mengikuti Ten

***

"Kalian tahu sebenarnya ada apa?" tanya Kun setelah filmnya selesai.

Kun, Doyoung dan Jaehyun sedang duduk direstoran hotpot untuk makan malam bersama. Suasana hanya canggung yang ada disana, sedangkan Kun masih dengan suasana yang penasaran setengah mati.

"Orangtua kita adalah rival dalam perusahaan. Suho dan Baekhyun, mereka selalu ingin menjadi lebih unggul, namun sayangnya Suho lah yang selalu memenangkannya. Namun ayah kami, Baekhyun iri dan akan melakukan apapun untuk menjatuhkan ayahmu. Bahkan ayah selalu bilang kalau kalian adalah orang jahat yang akan mencelakai kami." jelas Jaehyun.

"kalian?"

"Ten, Winwin, Lucas, Xiaojun, dan Yangyang."jawab Doyoung.

"Kami semua tidak tahu kalau Kun hyung juga keluarga dari Suho. Makanya saat Doyoung hyung cerita ke kami, kami semua tidak percaya. Bahkan media tidak pernah membicarakan tentang Qian Kun."

"Tapi saat bertemu dengan lu, gue ngerasa aura lu beda dari sodara lu yang lain. Lu baik dan polos. Bahkan kami tau semua masalah yang sedang lu lalui, makanya gue selalu ada dipihak lu disaat lu kenapa-napa."

"kami?"

"Gue, Jaehyun, Taeil, Taeyong, Haechan, Mark, Jungwoo, Jhonny, dan Yuta." jawab Doyoung

"Tapi bukannya Mark sama Jungwoo itu temennya Lucas sama Xiaojun?" tanya Kun

"Emang. Mereka temenan diem-diem. Tapi kalo udah ketauan Taeyong, Lucas dan Xiaojun bakal dipukul. Tapi Xiaojun beruntung punya kakak kayak Lucas, yang siap ngelindungin dia."  ujar Jaehyun.

"tunggu-tunggu, Yuta yang kalian bilang itu si detektif?" tanya Kun penasaran.

"Detektif? Yuta itu mata-mata" ucap Jaehyun yang keceplosan hingga dirinya dipukul oleh Doyoung.

"Apakah dengan ini, Kun sudah membocorkan privasi keluarganya pada Yuta?"













Halow gaes maap ngeghosting. aku sekarang mau fokus sama cerita ini kok. tetep support dan jangan kabur yaw ehe

PLEASE COMEBACK || KUN WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang