AMBIGUITY

103 19 2
                                    

Kun dan Hendery sampai lebih dulu daripada yang lainnya. Kun berteriak-teriak meminta tolong pada petugas medis dengan air matanya yang tidak ada hentinya. Kun menangis makin menjadi ketika Hendery masuk ke ruang UGD dan lampu darurat segera menyala. Tubuh Kun tidak berhenti bergetar, ia hanya putus asa melihat adiknya tertidur tidak berdaya. Baju Kun sudah penuh dengan darah Hendery. Kun juga mengintip dari pintu yang terdapat jendelanya yang menampakkan Hendery yang tidak berhenti mengeluarkan darah dari mulutnya. Kun terduduk tidak berdaya dan terus berdoa agar adiknya segera pulih kembali.

Tidak lama, Kun melihat mobil yang ditumpangi adik-adiknya datang. Yangyang membawa mobil dengan tidak mempedulikan apapun, ia hanya berpikir harus membawa Ten masuk. Lucas terlihat mengangkat Ten kedalam rumah sakit, tetapi tidak ke UGD melainkan masuk ke dalam rumah sakitnya.

Kun terlihat bingung, seharusnya datang ke UGD karena pasian gawat darurat. Tetapi mengapa Ten seperti pasien yang sudah sering datang ke rumah sakit ini hingga bisa masuk ke dalam rumah sakitnya.

Kun hanya menyimpan pertanyaan-pertanyaannya di dalam otaknya. Sekarang yang harus ia lakukan adlaah menunggu kabar dari dokter tentang kondisi Hendery. Kun tidak mungkin masuk ke ruangan Ten, takut terjadi sesuatu kembali.

***

"Gua liet Kun ge dulu ya." pinta Lucas setelah meletakkan Ten di ranjangnya.

Xiaojun menahan langkah panjang Lucas dan meminta agar dirinya tetap menemani Ten. Dan yang akan pergi menyusul Kun adalah dirinya. Yangyang tampak setuju dengan keputusan Xiaojun, karena yang bisa menetralkan emosi Ten adalah Lucas. Lucas pun menggangguk setuju dan kembali duduk dikursi tunggu sampai dokter keluar bersama dengan Yangyang.

Xiaojun berlari menuju tempat Kun berada dengan cepat. Sedangkan Lucas dan Yangyang menunggu Ten. Yangyang tidak berhenti meneteskan air matanya hingga membuat Lucas iba dan membiarkan adiknya menangis dipundaknya. Sedangkan Lucas hanya bisa menahan tangisnya agar terlihat kuat dimata adiknya yang sudah menangis. Lucas harus terlihat kuat agar bisa menenangkan kondisi adiknya yang sepertinya sedikit stres karena kejadian ini sudah sering terjadi pada dirinya.

***

"Gi-gimana kondisi Hendery?" tanya Xiaojun dengan napas terengah-engah karena berlari.

"Kritis." jawab Kun singkat dengan tatapan kosong.

Xiaojun duduk disamping Kun, lalu tangan Xiaojun menghampiri kepala Kun dan membiarkan Kun bersandar di pundaknya. Xiaojun mengerti, pasti Kun sangat bingung dengan kejadian ini. Tetapi Xiaojun masih belum siap bercerita pada Kun, mungkin nanti sampai keadaan membaik. Salah. Kun sudah bertanya duluan mengenai kejadiaan yang dialami malam ini. Mata Xiaojun sedikit linglung karena ia bingung apakah harus menceritakannya sekarang atau tidak. Tetapi Kun terus mendesak Xiaojun agar berbicara. Merasa kalah, Xiaojun pun bercerita pada Kun.

"Ten mengalami halusinasi selama hyung pergi ke China. Ten seperti itu karna lelah selalu dibandingkan dengan hyung. Mungkin karena itu juga dia benci pada hyung. Ayah selalu berharap lebih pada Ten yang kemampuannya akademiknya kurang. Tetapi kemampuan non-akademiknya selalu unggul, tetapi ayah ingin Ten berhasil dalam akademiknya agar tidak membuat malu nama keluarga. Ten hyung selalu memaksakan diri untuk belajar hingga larit malam, tetapi selalu saja ujiannya tidak bagus. Ayah marah dan memukulinya hingga membuat ibu menangis. Kami tidak bisa membelanya karena ayah sangat emosi. Lalu kondisi Ten hyung semakin terpuruk karena selalu dipaksa hingga membuatnya mendengar ilusi-ilusi yang mengatakan ia harus bisa seperti Kun hyung. Lalu ibu yang tahu kondisinya parah langsung membawanya ke psikiater. Ternyata Ten mengalami halusinasi, kami gak tahu udah separah apa, tetapi saat sudah mengalami stres, ia akan memukul orang tanpa memikirkan dia siapa. Dan sialnya orang yang kena adalah Yangyang, kami baru tahu saat tubuh Yangyang selalu merintih kesakitan saat tengah malam. Yangyang ga berani bilang sama semuanya karena takut Ten dibawa pergi. Jadi dia merahasiakannya dari ibu dan yang lain. Tapi akhirnya kami tahu. Lalu ketika Ayah dan Ibu meninggal karena kecelakaan hari itu, Ten hyung sangat marah pada orang yang membuat kejadiaan itu. Karena dihari itu, Ten baru saja berhasil mengambil saham yang selama ini ingin ayah rebut. Tetapi, Ten tidak berhasil memberitahu pada ayah." jelas Xiaojun.

PLEASE COMEBACK || KUN WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang