"Hyung, Hendery sadar" Teriak Jungwoo pada Johnny.
Lucas yang mendengarnya langsung berlari menuju kamar Hendery. Lucas langsung merangkulnya dan tidak peduli betapa berat dirinya yang menimpa Hendery.
Johnny segera memarahi Lucas dan menariknya meminta Lucas untuk tidak terlalu gegabah. Apalagi adiknya baru saja bangun dari tidur panjangnya.
"Di rumah sakit, masih hidup, semua baik-baik aja." ucap Lucas dengan cepat untuk Hendery.
Semua tampak tertegun dengan Lucas yang cepat tanggap mengerti apa saja yang akan ditanya oleh Hendery. Namun tetap saja, Lucas hanya berbohong agar Hendery tetap tenang dan beristirahat, padahal banyak kejadian yang sudah terjadi.
***
"Kun-ge, apakah kau akan tetap melakukannya? Kita baru saja bertemu. Apakah kau tidak rindu dengan keluargamu. Kau tahu kan, kau adalah kakak tertua di keluarga ini." Ujar Winwin.
Sebenarnya Kun juga tidak siap untuk menerima kenyataan masa lalu yang telah ia lupakan demi kebaikan ini, tetapi ia memang harus melakukannya agar kasus ini selesai. Kun juga bersikeras untuk membalas dendam pada pelaku yang membuat keluarganya hancur berantakan. Sayangnya efek samping dari terapi ini bisa membuat yang melakukannya lupa kehidupan yang ia lalui, bahkan ia bisa lupa dengan keluarganya karena otaknya sudah berubah-ubah, karena itu Winwin takut jika Kun melupakan keluarganya, atau mungkin menjadi gila dan memilih untuk mengakhiri hidupnya
"Hyung, sepertinya aku pernah bertemumu. Tetapi aku lupa dimana dan kapan. Jika terjadi sesuatu, berjanjilah untuk terus berada dan mendukung keluargaku. Aku percaya pada kalian semua." ucap Kun pada Taeyong sebelum memulai terapinya.
"Yakkk, apakah kau tidak percaya dengan adikmu sendiri??? Mengapa kata-katamu seperti salam perpisahan. Kau akan tetap hidup, ini hanya terapi biasa saja. Atau lebih baik kita gagalkan saja dan menutup kasus ini. Aku juga akan segera kembali ke keluarga kita." marah Winwin.
"Hey bocah, apakah kau akan tetap membiarkan keadaan seperti ini terus terjadi. Kita harus menyerang. Aku rasa ada yang tidak beres. Hanya aku pemeran utama disini yang akan tahu semua kejadian tidak jelas ini. Jika aku tidak selamat, kau yang harus bertanggung jawab. Aku tidak percaya pada Ten." balas Kun.
Tidak lama datang suster untuk meminta ijin agar Kun dibawa keruangan terapi. Kun sudah siap, namun Winwin memang masih belum siap karena terapi ini cukup berbahaya karena efek sampingnya bisa membuat yang melakukannya lupa dengan kehidupan yang pernah dilaluinya karena daya ingat diotaknya sudah berubah-ubah. Karena itu Winwin takut jika Kun melupakan kenangan yanv telah dilaluinya.
"Kun-ge, setidaknya ingat janjimu pada kami 4 tahun lalu." ucap Winwin
***
Ten terus melajukan mobilnya dengan cepat dan tidak peduli dengan lalu lintas yang berbahaya. Kadang-kadang Ten juga menerobos lampu merah hingga membuat keributan dijalan. Tetapi Ten harus melakukan itu agar terapinya digagalkan.
"Apakah tidak apa ia menyetir seperti itu?" ucap Yuta yang sedang mengejar Ten.
"Intinya kita harus menahannya dulu. Baru bawa Xiaojun dn Yangyang ke rumah sakit." jawab Taeil.
"Tapi lihat ulahnya, ini akan membuat media tahu hal sebenarnya." ucap Yuta yang tidak dibalas oleh Taeil.
Ten menghentikan memarkirkan mobilnya sembarangan didepan rumah sakit tempat Kun berada. Taeil mengejar Ten dengan cepat dan gesit. Yuta tidak mengejarnya karena Taeil menyuruh Yuta untuk membawa Xiaojun dan Yangyang kerumah sakit. Awalnya ditolak oleh Yuta, namun akhirnya Yuta luluh karena Yuta memang buruk dalam hal menenangkan seseorang.
Taeil terus berteriak nama Ten agar Ten berhenti dan mendengarkan ucapannya. Namun Ten semakin histeris serta kebingungan karena tidak tahu dimana ruangan Kun berada.
"DIMANA RUANGAN KUN?!" teriak Ten pada Taeil.
Ten menahan tubuh kecil Taeil ditembok dan memarahinya agar Taeil ketakutan. Namun sayangnya Taeil bukanlah orang yang penakutan dalam gertakan. Ia hanya menatap tenang Ten dan meminta Ten untuk duduk tenang.
"Ten, ini harus dilakukan. Biarkan Kun berkorban sekarang. Jika tidak, keluarga kalian akan hancur sehancur hancurnya. Bukankah ini yang kau mau dulu?" ujar Taeil.
"Tidak, aku tidak pernah meminta ini terjadi. Aku mohon, Kun tidak harus mengingat kejadian masa lalunya. Itu akan berbahaya dengan kesehatan mentalnya." ucap Ten
"A-apa maksudmu? Mental?" ujar Taeil kebingungan.
"Kun lah yang harus kita waspadai. Sekarang hentikan ini! Jangan biarkan Kun yang lama kembali." teriak Ten pada Taeil yang semakin keras.
****
"Apa Kun-ge baik-baik saja? Dimana yang lain? kenapa cuma lu doang yang disini?" tanya Hendery yang sudah semakin membaik.
"Lucas, kita mau ke kantin rumah sakit dulu. Laper ehe, entar kita bawain makanan ya. Jagain Hendery okey" ucap Mark pada Lucas yang sudah dikode oleh Johnny sebelumnya.
Johnny, Doyoung, Jaehyun, Jungwoo, Mark, dan Haechan pun keluar dari ruangan. Hanya tersisa Lucas dan Hendery. Sepertinya akan ada sesi wawancara dadakan oleh Hendery. Lucas segera mengambil kursi agar bisa duduk disamping Hendery.
"Kun kerja, Xiaojun kuliah karena dia ada urusan penting. Yangyang bareng Taeyong hyung. Ten masih di ruang tempat biasa. Lagi istirahat." jawab Lucas dengan terbata-bata.
"Boong kan lu, Gua tau kalo lu lagi bohong tuh gimana gimicknya." ujar Hendery.
"E-nggak"
Hendery hanya menatap malas pada Lucas. Hendery tahu persis gimana sifat kakaknya ini. Jadi jika berbohong pun Hendery akan tahu seperti apa wajahnya. Tapi Lucas seperti bersikeras untuk bungkam. Seperti merahasiakan sesuatu yang sangat besar.
"Hyung"
Hendery memanggil Lucas dengan ucapan hyung, tentu saja membuat Lucas merona. Lucas adalah orang yang sangat senang jika diistimewakan oleh adiknya seperti itu. Bahkan ia akan berubah menjadi orang yang akan menuruti semua ucapan adiknya jika dipanggil Hyung. Tentu saja Hendery tahu kelemahan Lucas, karena itu ia melakukannya.
"Okeyy gua cerita. Tapi janji jangan panik oke." ucap Lucas yang disetujui oleh Hendery.
Lucas pun menceritakan semua kejadian yang telah terjadi selama Hendery tidur. Tetapi tidak termasuk cerita Winwin yang masih hidup dan memberikan donor darah. Karena Lucas sendiri juga belum tahi jika Winwin masih hidup.
Dan seperti tebakan Lucas, Hendery segera bertingkah gegabah dan meminta untuk Lucas agar ia bisa keluar dari rumah sakit ini segera.
"HENDERY!! Denger, kita semua juga panik dan takut makanya kita panggil mereka agar bisa membantu kita. Kita bersyukur bisa ditolong oleh mereka. Jika tidak mungkin saja kau...sudah tidak ada karena kekurangan darah. Aku mohon, sekali saja dengarkan aku. Tetap disini dan tunggu hasilnya. Apapun yang terjadi, kita harus siap menghadapinya. Ten dan Kun hyung pasti sudah kesusahan dengan kejadian ini. Kau paham" ucap Lucas dengan nada tinggi.
"Paham. tapi aku mohon hyung, jika terjadi sesuatu, bawa aku bersamamu. Kita akan hadapi bersama. Itu katamu tadi kan." ucap Hendery yang tidak bisa dibalas oleh Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE COMEBACK || KUN WAYV
KurzgeschichtenQian Kun, atau biasa dipanggil Kun adalah kakak tertua dari 6 bersaudara. Sayangnya semua saudaranya tidak menyukai dirinya karena Kun telah membuat kedua orang tuanya meninggal dan Winwin hilang. Hanya tersisa Ten, Lucas, Xiaojun, Hendery dan Yangy...