08. - 𝓒𝓪𝓷𝓽𝓮𝓮𝓷 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 𖦹

141 37 50
                                    

_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Happy Reading_


Kantin belum terlalu ramai, waktunya Beomgyu ke kantin. Istirahat ia selalu menyempatkan diri untuk mengisi perutnya ini, sedangkan pelajaran pertama itu waktunya tidur.

Beomgyu banyak memesan makanan. Entahlah mood makannya kembali membaik, tidak seperti tempo hari.

Karena belakangan ini dirinya memang sempat mogok makan dengan alasan hanya karena motor kesayangannya itu disita oleh Daddynya.

Dan Beomgyu juga mentraktir Jeongin karib dekatnya, karena tadi Jeongin sempat mengeluh uangnya tertinggal. Berhubung Beomgyu teman yang baik dan mood-nya lagi bagus jadi boleh lah.

Asal, jangan bilang teman yang lainnya yang ada ia bangkrut.

Lebih tepatnya—Daddynya yang bangkrut.

°°°

"Mpok marni yang manis, boleh yah A'a hyunjin dikasih keringanan?" Bujuknya.

Hyunjin sedang mendapat hukuman untuk membantu melayani, tadi Hyunjin tidak sengaja menumpahkan sambal di meja karena buru-buru mau minta nomor adik kelasnya.

Ruginya ngga seberapa, Mpok marni hanya mengerjai si lambe itu. Karena kebiasaan makan asal ambil banyak, ujung-ujungnya tetep ngebon.

"Dikira gulali manis, ngga mempan gombalan itu sama mpok mah. Yang ada kalo masih ngoceh, Mpok jejelin sambelnya ke mulut situ mau?" Tawarnya.

Hyunjin menggeleng rusuh dengan tangan membekap mulutnya sendiri, tidak mau menambah ketebalan bibirnya lagi bahkan satu inci pun.

Kalo dikasih sambel makin ke bawah berapa cm lagi coba?! Ia pun berniat menjaganya lebih ketat lagi dari gangguan apapun.

Hyunjin memilih diam dan melanjutkan hukumannya.

"Mampus tuh Bang hyunjin, lagian suka nyari gara-gara sama Mpok marni." Kata Jeongin, membuat Heeseung ikut mengiakan dengan mulut penuh makanan.

Kemudian Hueningkai mengingat salah satu rumor dari mba kantin itu... "Gue aja takut kena cekik sama mpok, katanya nih dia pelihara tuyul mata panda,"

"Bola matanya nyala kalo malem, mana warnanya beda sebelah." Lanjutnya, membuat teman yang lain bergidik ngeri.

Entahlah Beomgyu malas meladeni candaan teman-temannya ini, beneran senglek pikirannya. Ngga ada tuh yang bener.

Padahal sendiri juga sama tapi belum nyadar aja.

"Gyu, tumben lo ngga ikut nimbrung? Biasanya lo paling semangat ghibahin Mpok marni."

Beomgyu yang sedang menikmati baksonya diam sejenak, "Lagi males aja sih, kalian ngga kasihan apa ngerjain mpok terus. Lihat tuh cepolannya sengklek."

LEUKEUMIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang