10. - 𝓓𝓸𝓷'𝓽 𝓙𝓾𝓭𝓰𝓮 𖦹

124 34 22
                                    

_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Happy Reading_


Kebetulan sekali Hyura dan Ruby bertemu dengan Keumia mereka berdua bergegas untuk menghampirinya. Tumben banget tuh anak datang ke cafe ini—pikirnya. Sebut saja tempat ini bisa dikatakan hanya diisi oleh pejabat atau orang yang berdompet tebal.

Matanya seolah langsung terfokus pada pakaian yang Keumia gunakan sekarang.

Netra Hyura menelisik kearah Keumia. Ditatapnya dari atas sampai bawah tanpa tertinggal sejengkalpun.

Dan membuat Hyura tersenyum remeh.

Bisa-bisanya orang miskin di depannya memakai pakaian bermerek dan terbaru. Membuatnya ingin sekali merobek baju yang kini dikenakan oleh Keumia. Sedangkan Ruby hanya melebarkan mulutnya melihat perubahan drastis Keumia.

Bisa cantik juga, si miskin itu.

"Penampilan lo boleh juga, terus itu dress dikasih om-om yah? atau pinjem punya orang?"

Keumia menatap pakaiannya, entahlah ia juga disuruh oleh mamahnya yang menyuruhnya untuk menemui seseorang. Oleh karena itu dirinya bisa berpenampilan seperti ini.

Kalau Keumia bilang ini miliknya pun, Hyura tidak akan percaya. Bahkan Keumia sendiri juga tau kalau pakaian yang ia pakai ini mahal.

"Diem berarti iyakan?"

"Gue tebak lagi yah. Lo mau jalan sama om-om terus baju ini dapet minjem. Nanti bilang tuh sama om-om lo, beliin aku baju kayak gini dong om biar jangan minjem mulu,"

"Iya kan?" Lanjut Hyura.

"Terus-terus nih, kata om-om nya gini ra.... mau berapa sayang? Nanti om beliin asal cium om dulu yah." Sambung Ruby dengan ekspresi pura-pura mual di akhir.

Keumia hanya menatap geram kearah mereka berdua, ingin sekali melawannya. Namun ini di cafe ia harus lebih sopan bersikap.

"Udahkan? Kalo gitu aku mau pergi ada urusan."

"Ck, sok sibuk palingan mau ngedate sama om-om kan?"

Kukuh Ruby setelah itu ingin menyusul Keumia. Kalau saja Hyura tidak mencekal pergelangannya, membuatnya mendengus.

"Ih ra, kenapa ngga disusul sih?!"

"Biarin aja, palingan dia mau jadi pelayan di sini."

"Pelayan gimana? Pakaiannya aja mewah gitu. Lagian dia kerja di coffee shopnya Kak felix kan?"

Bahkan jarang ada yang tahu bahwa Keumia sepupuan dengan felix. Emang untuk apa? Keumia juga tidak suka orang berteman dengannya karena angan-angan ingin mendekati sepupunya.

LEUKEUMIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang