02. pertemuan

127 12 1
                                    

Happy reading 💐
Jangan lupa follow akun ku, vote dan komen atau bagikan ke teman teman kalian karena itu sangat berharga bagiku
Selamat membaca cerita ku<3
Tandai jika ada typo di setiap paragraf nya.

•••••

"Siapkan dirimu, sebentar lagi mereka akan datang," sahut kyai.

Alzam mengangguk."Baik Abu."

"Apakah kamu yakin dengan keputusan kamu ini, Alzam?" Alzam yang sejak tadi sibuk berdzikir menoleh kearah sumber suara. Ternyata, Abi Zean menanyakan hal ini.

"Insyaallah yakin Mas."

Hari ini dimana Letta tengah sibuk menonton Drakor kesukaannya, memang letta sejak dahulu sangat-sangat suka tentang berbau KPop atau bahkan drama Korea.

"Letta," panggil Lena--Mama dari Letta membuka pintu kamar Anaknya.

"Ada apa Ma?" jawab Letta dengan memakan popcorn yang berada di sampingnya, dengan mata terus menatap leptop.

"Kamu sudah punya calon, Letta?" Pertanyaan dari mamanya membuat Letta menatap kedua mata mama.

"Jangan di tanya lagi Ma, calon Letta mah ada dimana-mana."

"Siapa? Perasaan kamu gak pernah ngenalin ke Mama," ucap Lena dengan kening berkerut.

"Ini yang lagi Letta tonton," Jawab Letta polos.

Lena menepuk jidatnya."Letta mama serius!"

"Ada apa sih Ma!" Kesal Letta, karna Mamanya menanyakan hal yang tidak penting menurutnya. Lalu duduk menutup leptop, menatap Mamanya saat ini.

"Temen Letta banyak, temen cowok juga banyak. Emang kenapa sih Ma!" Letta kembali berujar.

"Mama akan menjodohkanmu dengan Anak temen Mama," ucap Lena the point.

"Uhuk." sangking terkejutnya Letta yang saat ini sedang meminum air pun tersedak.

"WHATT!!" Teriak Letta.

"Mama bercandakan?" Tanya Letta tertawa.

"Enggak Letta, Mama serius. Ini demi kebaikan kamu."

"Cepat siap-siap, eitsss. Pakai pakaian yang sopan!" Ucap Lena, Lalu beranjak pergi dari kamar Anaknya.

di jodohin? Gila ini sungguh sangat gila, pakai-pakaian yang sopan? Emang ingin bertemu siapa sih, sampai-sampai disuruh memakai pakaian sopan? Tidak. Ia akan menggunakan pakaian yang biasa ia gunakan sehari-hari, seterah  Mamanya ingin mengamuk seperti apa nantinya, Letta tak peduli."LETTA CEPAT TURUN KEBAWAH!"

"Sabar Ma," ucap Letta turun dengan menggunakan pakaian sedikit mengetat, ditambah rambut bercat biru, dengan Androk yang panjang hanya sebatas paha saja.

"Astaghfirullah Nak, coba pakai pakaian yang sedikit tertutup,"
Suruh Andre--Papa dari Letta.

Letta menggeleng,"ini pakaian yang nyaman buat Letta, jika Mama dan Papa tidak setuju, yaudah Letta gak jadi ikut."

Lena dan Andre hanya mampu menghelaikan napasnya."Oke, tapi jaga sikapmu!"

••••

Mereka telah sampai dikediaman pesantren darul Islam, dengan Letta yang kebingungan."Pesantren?" Gumam Letta.

Keluarga disini sangat ramah terhadap keluarga Letta, bahkan rata-rata dari mereka menggunakan pakaian syar'i dan cadar. Letta hanya mampu terdiam membisu.

"Alzam, kemari," panggil kyai, karna Alzam sempat ke kamar mandi sebelum mereka datang.

"Iya abu sebentar," ucap Alzam bergegas menuju ruang tamu, dengan sarung dan peci yang selalu menjadi andalannya. Lalu matanya bertemu dengan keluarga letta dan terakhir matanya tak sengaja menatap letta yang menggunakan pakaian terbuka.

your halal partner! [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang