Happy reading 💐
Jangan lupa follow akun ku, vote dan komen atau bagikan ke teman teman kalian karena itu sangat berharga bagiku
Selamat membaca cerita ku<3
Tandai jika ada typo di setiap paragraf nya.••••
Mereka telah sampai di apartemen milik Letta, mereka sengaja menjauh dari kedua orang tua mereka, ingin mandiri dan hidup berdua bersama.
Alzam keluar dari pintu mobil diikut Letta di belakang. Alzam membawa semua belanjaan Letta yang di taruh di bagasi mobil."Letta, belanjaan mu sudah saya taruh disana," tunjuk Alzam, sedangkan Letta hanya mengangguk seraya terpejam.
"Letta, eum... Ini bagaimana cara menggunakan handphone?"
"Eughh, huam. Tinggal di pencet-pencet," ucap Letta seraya menguap, Alzam yang tak paham hanya menyerngit,"pencet?"
Letta Mendengus kesal."pencet, coba sini Deketan jangan jauh-jauh. Udah kayak apa aja lo, kita udah sah," ucap Letta merasa jengah karena Alzam yang menjaga jarak dengannya.
"Hehe, iya deh maaf," ucap Alzam, lalu alzam mendekat kearah Letta. namun tetap sedikit menjaga jarak, hanya sedikit. tak seperti tadi.
"hehe, iyi dih miif," ledek Letta
"Sini gue ajarin," ujar Letta, maju untuk mendekati Alzam agar mempermudah mengajari. Sedangkan Alzam tidak ingin berdekatan, ya walau hanya sedikit jaraknya. Tapi, tetap saja. Entahlah, ia belum terbiasa dengan hal ini.
"Jadi gini, liat."
"Iya ini sudah saya lihat bahkan sejak tadi saya tidak kedip."
"Pedes?"
"Tidak, hanya mengeluarkan air mata."
"Sama aja Bambang!" ujar Letta kesal.
"Siapa Bambang?"
"Satpam komplek," ngawur Letta.
Alzam hanya mengangguk, merubah posisi duduknya agar terlihat nyaman, sedikit memundurkan jarak agar tidak terlalu dekat. Padahal ia dan letta sudah sah menjadi sepasang suami istri."jadi? Bagaimana?"
Menghembuskan napasnya Letta mulai menjelaskan satu persatu kegunaan aplikasi yang ada di handphone. Seperti WhatsApp, Instagram, dan lain sebagainya dan ia pun mengajarkan Alzam cara mengangkat telfon dan Nerima telfon.
Alzam hanya fokus mendengar kan apa yang letta bicarakan, hingga fokusnya teralih dengan jam di dinding. Jam menunjukkan pukul 12.00, sudah waktunya untuk melaksanakan ibadah sholat Zuhur. Alzam bangkit. Menepuk baju yang sedikit terkena debu. Letta pun ikut berdiri menaruh handphone yang ia pegang ke atas meja, lalu mematikan televisi yang sejak tadi dihidupkan."Ayo sholat, sudah waktu zuhur. Saya kemasjid, kamu disini."
••••
"Assalamualaikum," salam Alzam ketika memasuki rumah sehabis dari masjid.
"Wa'alaykumussalam, udah?" Tanya Letta.
Alzam hanya tersenyum."belum, saya masih di luar."
Bugh
Dengan kesal Letta meninju lengan Alzam, alzam sedikit menjauh menipis jarak dengan Letta. Letta yang geram semakin mendekat kearah Alzam. Begitu sebaliknya,
Alzam semakin menjauh dari Letta sampai seterusnya. Hingga, Alzam menabrak dinding, Alzam duduk di sofa. Seketika tangannya gemetar."Lo kenapa sih?!" Geram Letta melihat Alzam yang menjauh darinya.
"T--tidak apa-apa, tapi jantung saya seperti berdetak lebih kencang ketika berhadapan denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
your halal partner! [SELESAI]
Ficção Adolescente[ follow sebelum membaca ] Menceritakan tentang seorang santri dengan segala Inspirasinya, penghafal Al-Qur'an, sholat lima waktu tidak pernah di tinggal kan, bahkan menjaga pandangan yang bukan mahramnya. Dengan seorang wanita Queen bullying di se...