exstra chapter

77 7 3
                                    

Happy reading 💐
Jangan lupa follow akun ku, vote dan komen atau bagikan ke teman teman kalian karena itu sangat berharga bagiku
Selamat membaca cerita ku<3
Tandai jika ada typo di setiap paragraf nya.

••••

3 tahun kemudian..

"UMMI-UMMI, ARREL PUNYA MAINAN BALU!" ujar Darrel kecil, berlari seraya menunjukan mainan baru itu ke uminya.

"Astaghfirullah Darrel hati-hati sayang nanti jatuh" peringat letta, Menghampiri Darrel yang tengah berbinar akibat dibelikan mainan baru oleh abinya.

Darrel begitu senang hingga berlari kesana kemari bermain dengan mainan pesawat yang di belikan oleh Abinya. Mainan berserakan di lantai tapi walau begitu letta tak melarang ia begitu sabar menjadi seorang ibu untuk Darrel, Darrel yang tidak sadar jika ada mainan di depan nya pun tersungkur ke lantai dan kebetulan sekali alzam datang sembari membawa tas kantor nya berlari mendekati Darrel yang tengah menangis, Letta yang berada di dapur pun ikut panik dan berlari menuju darrel.

"Hiks.. akit ummi, Abi"

"Astaghfirullah nak kenapa bisa jatuh gini" ucap alzam, Membantu Darrel untuk berdiri.

"Kamu gak papa nak? Kenapa bisa jatuh sayang, Mana yang sakit?" Tanya letta beruntun.

"Hiks.. akit Abi" Isak Darrel

"Sstt, Abi disini nak" ucap alzam, Lalu menggendong Darrel menuju sofa dengan letta yang mengikuti suami nya dari belakang.

"Mana yang sakit?" Tanya letta

"Ini ummi" tunjuk Darrel ke arah lutut nya yang sedikit tergores.

"Ya Allah nak, Darrel tunggu disini ummi ambil obat merah dulu ya" ucap letta. Darrel pun mengangguk mengusap air mata yang masih mengalir di pipi nya lalu beralih menatap abinya.

"Jagoan Abi kan kuat gak boleh lemah, laki-laki itu harus pemberani, gimana nanti kalau Darrel lemah yang jagain umi, Abi dan adik perempuan nya kelak siapa?"

"Arrel kuat Abi. Nih liat, arrel udah gak nangis agi" ucap Darrel menyakinkan abinya. menghapus air mata nya lalu menegakan tubuh seolah ia kuat dan tidak lemah.

Alzam terkekeh mengacak gemas rambut Darrel. Letta datang dengan membawakan obat merah menunduk lalu mengobati luka anak nya secara pelan meniup kan luka Darrel lalu berucap."bismillah sembuh hush"

"Arrel langsung sembuh ummi, arrel kan kuat, iya kan Abi?" Tanya Darrel seraya melirik alzam, Alzam pun mengangguk.

"Darrel sayang, ummi percaya kalo Darrel itu laki-laki kuat, Tapi sekarang udah malem kita tidur ya"

"Arrel mau di gendong Abi" ucap Darrel merentangkan tangan nya kearah alzam agar alzam mau menggendongnya.

"Arrel Abi kan capek, sama unmi aja ya gimana?"

"Tidak apa ummi, lelah Abi seketika hilang ketika melihat istri dan anak" ucap alzam. Lalu menggendong Darrel yang sedari tadi merentangkan tangan nya, Berjalan menuju kamar diikuti letta di belakang nya.

"Darrel tidur sama ummi dulu disini ya? Abi mau ganti pakaian"

"Tapi abi--"

"Darrel sayang anak ummi dan Abi yang paling ganteng nan Sholeh, biarkan abimu ganti pakaian nak, Darrel sama ummi dulu ya sayang"

Darrel mengangguk membiarkan alzam pergi dan berganti pakaian lalu sejenak ia menatap umi nya yang tengah mengelus rambut nya."Ummi, arrel mau cerita"

"Boleh, mau cerita apa ke ummi?"

Darrel bangkit dari tidur nya lalu duduk menghadap ummi nya yang kini sedang menunggu putranya bercerita."Apa nanti arrel akal di acukin pondok ummi?" Tanya Darrel.

Letta mengangguk."
Kalau kamu mau sayang"

"Arrel mau ummi, tapi arrel boleh nanya sekali Agi ummi?"

"Apapun itu ummi akan jawab"

"Ummi apa pesantren itu menyeramkan?" tanya Darrel. Pasal nya ia sangat penasaran ia dengar dari beberapa teman-teman nya yang sering bermain dengan nya bahwa mondok itu tidaklah enak disana makan pun jarang teratur.

"Darrel ummi tidak bisa menjawab nya, lebih baik tanyakan pada Abi ya nak"

"Abi apa pesantren menyeramkan" tanya Darrel sekali lagi kepada abinya yang baru beberapa menit memasuki kamar dan duduk di tepi ranjang.

Alzam mengelus rambut darrel."Pesantren itu sangat menyenangkan"

"Tapi Abi kata temen arrel pesantren itu menyeramkan"

"Kenapa bisa gitu? Pesantren itu tempat nya menuntut ilmu. Kata siapa pesantren itu tidak enak? Pesantren itu enak bahkan bisa bertemu dengan teman-teman tidur bersama makan juga bersama saling bertukar cerita"

Darrel mengangguk paham."Jadi pesantren itu menyenangkan ya Abi?"

"Iya nak"

Darrel kembali melihat kedua orang tua nya lalu meneguk air ludah nya."U--ummi, A----abi. Arrel gak mau di pesantren arrel gak mau mondok arrel gak mau jauh dari ummi dan abi" ucap Darrel seraya menunduk.

Kedua nya saling pandang lalu tersenyum kearah darrel yang sedang menunduk, letta pun mencium sekilas pipi Darrel yang gembul."Darrel ummi dan Abi tidak memaksakan mu untuk mengikuti kemauan ummi dan Abi"

Lalu Darrel melihat ke arah Abi nya."Bener Abi?"

"Bener nak, tapi Darrel harus janji ke ummi dan abi, Darrel gak boleh mainin hati perempuan Darrel ingat? Ummi mu juga perempuan dan nanti jika adik mu perempuan kamu juga harus menjaga nya terutama perasaannya nak, Jika Darrel menyakiti hati perempuan sama saja Darrel menyakiti hati ummi dan hati adik kecil Darrel nantinya"

Darrel mengangguk mendengarkan apa yang abinya ucapkan."Arrel janji arrel gak akan nyakitin hati perempuan, arrel uga janji gak akan jadi nakal, arrel akan menjaga ummi, Abi dan adik kecil Darrel" ucap nya sungguh-sungguh lalu beralih memeluk kedua orang tua nya, Mereka berdua pun membalas pelukan yang Darrel berikan.

"Ummi, arrel mau main sama Abang zean boleh?" Tanya Darrel.

"Boleh sayang, tapi kali ini Darrel tidur dulu ya nak, Sudah malam besok kita akan main kerumah nenek"

"Asik, ote ummi" ucap Darrel seraya memejamkan matanya tidak lupa membaca doa sebelum tidur.

Mereka berdua hanya geleng-geleng melihat tingkah aktif dari darrel.

"Ekhmm" alzam berdehem untuk mengalihkan letta yang tengah asik mengelus rambut putranya.

"EKHM" deheman alzam kali ini lebih keras.

"Apa?"

Alzam maju mendekati letta lalu memeluk nya dari belakang."Saya juga ingin di manja"

Letta tersenyum lalu bangkit alzam pun ikut bangkit memeluk alzam yang lebih tinggi dari nya merapihkan rambut alzam yang berantakan."Yuk"

"Hua Abi umi!" Teriak Darrel

Mereka yang sempat ingin keluar mengurungkan niat nya letta yang panik melepaskan genggaman alzam lalu beralih menuju darrel, Alzam pun menghentakkan kaki nya kesal."Gak jadi lagi!"

"Kenapa sayang, kenapa?" Tanya letta.

"Arrel mimpi buruk hiks"

"Astaghfirullah nak gak papa disini ada umi"

"Umi tidul disini ya?"

"Iya nak umi tidur sini"

Alzam yang melihat itu mengecurut kan bibir nya."Saya juga kan pengen di manja" dumel alzam.

🌸🌸🌸🌸

Sepcial aku kasih exstra chapter hihi untuk kalian ciw

Trimakasih and see you

Lampung, 2 Juni 2022

your halal partner! [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang