Happy reading 💐
Jangan lupa follow akun ku, vote dan komen atau bagikan ke teman teman kalian karena itu sangat berharga bagiku
Selamat membaca cerita ku<3
Tandai jika ada typo di setiap paragraf nya.••••
Sesuai apa yang di katakan semalam pagi kali ini letta akan memasak untuk alzam suaminya, ia turun tergesa-gesa menguncir rambut agar mempermudah ia memasak.
Letta membuka layar ponsel untuk melihat apa saja bahan-bahan yang akan di masak. Mengangguk-anggukkan kepala nya ia berucap."Yaelah mudah ini mah gue juga bisa"
Hingga ia memulai mengiris-iris bawang putih, bawang merah dan cabai, lalu beralih membuka layar ponsel kembali setelahnya menyiapkan kangkung untuk di tumis.
Lama berkecamuk di dapur keringat membanjirinya tapi tak membuat letta menyerah hingga masakkan nya matang, aroma harum menyengat di Indra penciuman alzam dapat menggugah selera makan.
Alzam menuruni tangga ia melihat letta yang sedang mempersiapkan sarapan di meja makan. Lalu duduk di meja makan yang telah tersedia berbagai macam masakan yang letta buat, tumben sekali fikir alzam.
"Letta, apakah ini semua kamu yang masak?"
Letta mengangguk semangat."Iya ini aku yang masak, memang aku gak bisa masak tapi aku bakal belajar buat kamu" ucap letta tersenyum.
"Aku?" Manalog alzam, berkedip memandang letta yang tengah menyiapkan sarapan untuknya.
"Kenapa? Ada yang salah sama pengucapan aku?" Tanya letta.
Alzam menggeleng, senyumnya merekah kala letta sudah memanggilnya dengan sebutan aku-kamu.
"Aku tau aku gak pantes buat kamu alzam, tapi aku ingin menjadi istri yang baik untuk kamu. Walau aku juga tidak baik" ujar letta seraya menyiapkan nasi di piring alzam.
"Saya seneng letta akhirnya kamu ada niatan untuk berubah dan saya berharap kamu secepatnya berhijrah taat kepada Allah bukan hanya untuk suami mu saja tapi juga untuk Allah ta'ala" ucap alzam seraya tersenyum.
Letta terdiam lalu menjawab."Aku akan secepatnya berhijrah dan memakai hijab sesuai apa yang kamu katakan padaku"
"Saya mau kamu berhijrah karena Allah letta bukan karena saya"
Letta tersenyum lalu mengangguk." Yuk di cobain masakkan yang aku buat maaf jika rasanya tidak cocok di lidah kamu"
"Saya coba ya" ucap alzam, Saat alzam memasukkan sendok ke mulutnya dan mulai mengunyah hingga letta yang mampu memandangi seraya meremas baju menunggu jawaban apa yang alzam kasih.
"Masyaallah, ini sangat enak, kamu pandai sekali letta dalam memasak" puji alzam, letta tersenyum senang.
"Benarkah?"
Alzam mengangguk."Coba saja kamu mencicipinya"
"Suapin" pinta letta.
"H--hah?"
Letta mendekatkan sendok yang sudah di isi nasi yang berada di tangan alzam lalu memajukan tangan alzam ke mulutnya, alzam terdiam melihat tingkah letta yang mampu membuatnya berasa ada disko di hatinya.
Letta tersenyum bangga."GILA PINTER JUGA GUE MASAK, GAK SIA-SIA GUE SEMALAMAN NYARI BAHAN-BAHAN MASAKKAN" teriak letta bahkan sampai berdiri sangking senangnya, sedangkan alzam hanya mampu memandangi letta yang tengah senang itu.
Letta melihat alzam memandangi nya dengan cepat merubah gayanya lalu menyingkirkan rambut menyelipkannya di daun telinga."Ekhm, m--maksud aku wah enak banget ternyata"
Selesai mereka sarapan alzam bangkit menuju kamar untuk berangkat bekerja, ya sekarang alzam bekerja di suatu perusahaan gajinya tak seberapa tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, alzam bekerja karena tanggung jawabnya sebagai suami dimana ia harus menafkahi istrinya dan anaknya kelak.
Letta ikut menyusul alzam di menuju kamar lalu menghadang alzam untuk masuk kamar, alzam menyerngit bingung."Ada apa letta?"
"Kamu tunggu disana, cepet" tunjuk letta seraya mendorong alzam untuk duduk di sofa, alzam hanya pasrah.
Letta berlari menuju kamar mereka beralih membuka lemari baju untuk mengambil baju kantor milik alzam, menggaruk rambut nya yang tidak gatal melihat banyak sekali baju."Emm alzam pake baju apa ya? CK! Basing deh sesuai apa yang bagus" berlari menuju sofa yang terdapat alzam. Lalu menunjukkan baju pilihan nya di depan alzam."Nah ini bagus pake"
Alzam mengangguk lalu memakai jas yang di sodorkan letta padanya jas hitam melekat pada diri alzam terlihat sangat berwibawa dan tampan, letta berdecak kagum."Kenapa gue gak sadar sih selama ini kalau suami gue ganteng" batin letta.
"Letta bagaimana? Ini terlihat bagus atau tidak?"
Letta mengangguk senang."ini bagus banget kalau kamu yang makai jadi terlihat tampan" ceplos letta.
Lalu letta menutup mulut nya yang tiba-tiba asal ceplos, alzam tersenyum."Trimakasih letta kalau begitu saya berangkat dulu ya jaga diri baik-baik. Kalau ada apa-apa telvon saya"pamit alzam seraya mengelus rambut letta
Letta menjulur kan tangan nya alzam membalas nya mengecup singkat kening letta."Assalamualaikum"
"Wa'alaykumussalam" jawab letta yang kegirangan, ia teringat dimana tadi ia memuji alzam secara terang-terangan. Memukul kepala nya pelan ia berucap,"bisa-bisa nya letta! heran ini mulut bar-bar banget" ucap letta memukul pelan bibir nya.
••••
"Assalamualaikum" salam Alzam namun tak ada yang menjawab ia mencari keberadaan letta berada, ia melangkah menuju dapur, tersenyum mendapatkan letta yang tengah tertidur di meja makan yang banyak sekali terdapat makanan untuk alzam, jadwalnya memang sangat padat akhir-akhir ini hingga ia pulang terlalu larut sampai membuat letta tertidur di meja makan dengan masakkan yang ia buat. Alzam tak tega melihat letta yang begitu semangat dalam belajar masak, ia menarik kursi yang berada di samping letta menuangkan nasi di piringnya lalu menyuapkan kedalam mulutnya sebenarnya ia sangatlah kenyang tapi tak mungkin ia membiarkan masakkan yang letta buat dengan susah payah di biarkan begitu saja, senyum nya mengembang."Masakkanmu tak pernah mengecewakan ku letta" ucap alzam seraya memandangi wajah letta yang begitu tenang saat tertidur.
Alzam mengelus rambut hitam milik letta sang empu yang di elus Seperti itu terbangun mengerjapkan matanya hingga ia melihat alzam yang tengah melahap masakkan nya yang ia buat beberapa menit yang lalu.
"Kamu sudah bangun? Mau makan letta?" Tawar alzam.
"Sejak kapan kamu pulang? Lalu Ini sudah jam berapa alzam, kenapa begitu larut. Bahkan masakkan yang aku buat sudah dingin"
"Maaf, saya ada urusan mendadak, saya juga tidak tau kalau bakal pulang selarut ini. Tidak apa jika masakkan nya sudah dingin akan tetap saya makan"
Letta tersenyum beruntung sekali ia memiliki suami yang sangat baik, Sholeh, bahkan menjadinya ratu di rumah ini, tapi dirinya justru mengabaikannya pulang larut malam, berkata kasar. Jika teringat dulu ia sangat menyesal telah melakukan itu. Ia akan bertekad akan berubah akan menghilangkan kata kasar yang selama ini sering ia lontarkan.
"Maaf alzam aku sudah menjadi istri yang buruk untukmu, tapi aku akan berusaha berubah"
Alzam menggeleng."Kamu istri yang terbaik letta"
"Besok aku akan ada kejutan untukmu"
"Kejutan? Kejutan apa letta?"
"Ada dong, masa di kasih tau itu namanya bukan kejutan" letta terkekeh.
🌸🌸🌸🌸
Wow ga kerasa bentar lagi bakal menuju ending penasaran gak sama ending nya gimana?? Penasaran sih pastinya ya kan haha
Yuk di follow akun ku ya jangan lupa vote+komen
See you
Lampung, 30 Mei 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
your halal partner! [SELESAI]
Teen Fiction[ follow sebelum membaca ] Menceritakan tentang seorang santri dengan segala Inspirasinya, penghafal Al-Qur'an, sholat lima waktu tidak pernah di tinggal kan, bahkan menjaga pandangan yang bukan mahramnya. Dengan seorang wanita Queen bullying di se...