04. masalah handphone

108 7 0
                                    

Happy reading 💐
Jangan lupa follow akun ku, vote dan komen atau bagikan ke teman teman kalian karena itu sangat berharga bagiku
Selamat membaca cerita ku<3
Tandai jika ada typo di setiap paragraf nya.

••••

"Handphone gue mana sih!!" Ucap Letta kesal, yang sejak tadi Letta sibuk mencari keberadaan handphonenya. Padahal, semalam handphone itu berada di sampingnya. Sudah seperti hantu saja menghilang secara tiba-tiba.

"Kamu sedang mencari apa Letta?"

"Lo tau handphone gue dimana?" Tanya Letta.

"Handphone?" Tanya Alzam menyerngit

"Iya handphone, semalem gue taruh disini," ucap Letta menunjukkan meja yang berada di samping tempat tidurnya.

Alzam menganggaruk tengkuknya yang tidak gatal."handphone itu seperti apa?"

Letta yang tengah sibuk mencari keberadaan handphonenya sontak menoleh."Lo gak tau?"

Alzam menggeleng, selama di pesantren Alzam tidak pernah di izinkan memegang handphone oleh kyai, katanya itu mempengaruhi pergaulan seseorang dan iman seseorang jika tidak pandai dalam menggunakan. Maka, dari itu kyai tidak memperbolehkan Alzam membeli handphone dan menyuruh Alzam untuk terus fokus ke kegiatan pesantren miliknya.

"WHATT!! SERIUS LO GAK TAU!!" teriak Letta.

Alzam memegangi kupingnya yang terasa penging akibat teriak dari Letta."Astaghfirullah Letta, kuping saya penging."

Letta menggeleng tidak percaya, bagaimana mungkin Alzam tidak mengetahui handphone itu seperti apa. Apa mungkin dirinya harus mengenalkan handphone kepada alzam? yang benar saja. Bagaimana alzam bisa menghubungi seseorang jika tidak ada alat komunikasi.

"Saya bantu Carikan."

"Gak usah, lo aja gak tau bentukan handphone itu kayak gimana!"

"Gak papa saya bantu."

Letta hanya mampu menghelai napas. Mereka berdua tengah sibuk mencari keberadaan handphone milik letta yang katanya ada di sekitar kamar, Alzam membantu letta di mencari keberadaan handphone itu, walau ia sendiri pun tidak tau bentukan handphone itu seperti apa.

Alzam melihat ada sesuatu di bawah kolong meja, lalu menunduk mengambil barang yang ia lihat, ia merasa aneh dengan benda ini.  Bentuknya panjang lalu bisa menyala. Alzam berpikir, apakah ini yang sedang Letta cari? Dengan membawa benda yang ia temukan Alzam berjalan menuju Letta yang tengah sibuk mencari keberadaan handphonenya."Letta, apakah ini benda yang kamu cari?"

"OMG! HP GUE!!" Ucap Letta senang dan mengambil handphonenya yang  sedang di genggam oleh Alzam.

"Jadi itu yang namanya handphone," gumam Alzam.

Letta melihat alzam yang tengah menatapnya seraya tersenyum. senyumnya begitu manis, Letta sempat terlarut dalam senyuman Alzam, dengan cepat Letta mengubah raut wajahnya.

"Kamu bahagia sekali ya hanya karena kamu menemukan benda kesayanganmu."

Alzam kenapa begitu polos sekali sih, padahalkan handphone ini alat komunikasi yang paling modern. Jika tidak ada handphone, bagaimana ia bisa menghubungi kedua orang tuanya."Lo mau nemenin gue gak?"

"kemana pun yang kamu mau, saya pasti akan menemanimu Asal bersamamu."

Tanpa sadar Letta tersenyum hal itu mampu membuat Alzam ikut tersenyum.

••••

Sesuai permintaan Letta, Alzam menemani Letta kesebuah mall terbesar tempat perbelanjaan. Letta keluar dengan menggunakan pakaian yang tidak menutupi aurat dan tidak menggunakan hijab. Alzam sudah bicara secara lembut dengan Letta untuk menggunakan pakaian yang sedikit tertutup walau tidak menggunakan hijab, Untung saja letta menyetujui.

your halal partner! [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang