03. akad nikah

127 10 0
                                    

Happy reading 💐
Jangan lupa follow akun ku, vote dan komen atau bagikan ke teman teman kalian karena itu sangat berharga bagiku
Selamat membaca cerita ku<3
Tandai jika ada typo di setiap paragraf nya.

••••

Pernikahan ini benar-benar berlangsung, semua para tamu undangan termasuk sahabat Letta pun ikut hadir dalam acara ini.

Letta menatap dirinya di pantulan kaca, dengan menggunakan pakaian menutup seluruh bagian tubuhnya, termasuk menggunakan hijab. sebenarnyaa ia risih dengan pakaian ini. Tapi yang namanya mama Lena tidak bisa ditolak.

Dengan anggun letta berjalan menuju akad yang terdapat Alzam, tampilan Alzam kali ini sangat menawan. Tapi, tidak bagi Letta. Dengan santai, Letta duduk di belakang Alzam. Hingga, penghulu mulai mengulurkan tangan kemudian berucap,"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."

Alzam mulai menerima jabatan tangan dari sang penghulu, dengan menarik napas dalam-dalam lalu di hembuskan,"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan," ucap Alzam dengan lantang.

"Alhamdulillah." Semua orang mengucap kata syukur atas lancarnya acara.

Alzam kembali menatap Letta yang sekarang sudah sah menjadi istrinya. Letta mencium tangan Alzam dengan Alzam yang mencium kening letta."Gue beneran udah sah? Gue beneran udah jadi istri?" Gumam Letta tak percaya.

Acara satu persatu telah usai, mereka berdua telah memasuki kamar mereka. Letta yang gerah akhirnya membuka pakaian yang dipakaikan tadi, lalu mengganti dengan pakaian yang menurutnya nyaman.

Alzam yang sehabis kamar mandi melihat pakaian yang Letta gunakan hanya mampu beristighfar dalam hati. Mulai mendekati Letta yang tengah asik memainkan handphone."Letta, kenapa kamu tidak memakai pakaian yang seperti tadi?"

"Gerah," ucap Letta.

"Nanti akan terbiasa," ucap Alzam tiba-tiba mengelus puncuk kepala Letta, Letta tersentak. Kenapa tiba-tiba seperti ada yang menjalar di hatinya.

"Besok pagi mulai belajar menggunakan hijab ya?"

"G--gue belum siap," ujar Letta.

Alzam tersenyum, ia tidak akan memaksakan Letta untuk menggunakan hijab. Perlahan, suatu saat nanti Letta akan paham tentang fungsi dan kegunaan hijab itu sendiri. Hingga, Letta memilih menggunakan hijab tanpa Alzam menyuruhnya.

"Saya harap kamu secepatnya menggunakan hijab," ujar Alzam.

"Kenapa?"

"karena saya tidak mau orang lain melihat rambutmu kecuali saya."

Letta terdiam."Apaan sih!" lalu berbalik membelakangi Alzam, jauh di lubuk hatinya ia ingin berteriak, karna sangking saltingnya.

•••

Alzam bangun di tengah malam sekitar jam 00.00 tepat jam 12 malam. Melihat letta yang terlelap dengan rambut yang menutupi wajah nya."Cantik." lalu Alzam segera bergegas menuju kamar Mandi untuk melaksanakan ibadah malam.

Alzam menuju tempat dimana letta tidur, dengan perlahan Alzam membangunkan Letta."Letta bangun, ayo sholat."

Eughh

"Letta ayo bangun." Alzam kembali membangunkan Letta.

"Lo reseh banget sih!!" Letta terbangun dengan raut wajah kesal.

"Ayo kita sholat berjamaah," ajak Alzam.

"Sholat apaan? Ini jam 3 malam. lagi pula sholat subuh masih lama," dumel Letta.

your halal partner! [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang