Chapter 09

423 59 24
                                    

Before sleeping I imagine of your face in my lonely mind. Even in the middle of sleep, I'm asking if you're with me.
And when I open my eyes in the early morning, I wish you were here lying by my side.

If that's real. It will be more than enough for me.

I have fallen in love with you
You are yet to fall in love with me..

Tiga Tahun Kemudian

Tahun berlalu, musim berganti. Ada banyak kisah cinta bersemi, ada banyak cinta yang tak lagi sama. Selama ini, aku telah berhasil menyatukan banyak pasangan. Bulan Mei musim semi adalah puncaknya, banyak pesta pernikahan digelar di kota ini. Aura kebahagiaan membumbui udara.

Tapi bagaimana dengan cintaku sendiri? Aku makcomblang yang baik, tetapi itu nyatanya tidak berarti apa-apa. Menemukan cinta sejati, benarkah begitu sulit?

Pamanku pernah mengatakan bahwa jodoh tak akan kemana. Tetapi bagi diriku sendiri, jodohku justru berkeliaran kemana-mana. Jadi kupikir pamanku itu hanyalah seorang pembohong besar.

Jika seseorang bisa mengendalikan takdir dan perasaannya sendiri, kupikir hidup akan lebih mudah. Mungkin aku tidak akan terus berharap pada sesuatu yang tak pasti.

Kau tahu apa yang lebih konyol dari sekedar bisa melihat benang merah cinta seseorang? Itu adalah saat aku sendiri tidak tahu, apakah cinta itu akan kembali padaku --

Atau tidak?

Yah -- hidup memang kejam, dia memberikan ujian terlebih dahulu, lantas baru memberikan pelajaran.

Alunan musik dalam toko itu sayup dan mendayu sedih, satu melodi yang bisa membawa kembali kenangan indah siapa pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alunan musik dalam toko itu sayup dan mendayu sedih, satu melodi yang bisa membawa kembali kenangan indah siapa pun. Siang yang hangat di musim semi, Zhang Qiling menyempatkan diri berjalan-jalan di satu jalur ramai perbelanjaan, di mana ia bisa keluar masuk berbagai macam toko sesuka hati. Sebenarnya, dia hanya mencari topi baseball. Tetapi semua terlihat jelek dan belum ada yang cocok dengan seleranya. Entah dia sangat pemilih, atau karena fokusnya bukan pada memilih barang. Sepertinya yang kedua.
Bagaimana tidak? Dia melihat ada beberapa utas benang merah gaib di udara, tersambung antara satu jiwa dengan pasangannya. Dan dia sudah mulai bosan dengan semua ini.

Huft!

Zhang Qiling menggeser langkah dari satu rak ke rak lain, mengamati setiap item yang dijual. Ada beberapa pengunjung di toko itu, tapi dia merasakan ada pergerakan lain tiap kali dia berpindah tempat. Itu seperti seolah ada seseorang mengawasi dan mengikuti kemana dia berjalan.

Perasaannya kacau akhir-akhir ini, dan beberapa malam yang lalu dia memimpikan Wu Xie. Zhang Qiling khawatir semua yang ia lihat dan rasakan hanyalah halusinasi efek dari kekacauan pikiran.

Dia bergerak lagi, dan seseorang itu juga. Terdiam sejenak, Zhang Qiling memutuskan untuk menoleh dengan gerakan seolah tidak disengaja.

Begitu ia menoleh, seorang pemuda kurus berkemeja hijau army dengan tangan panjang yang dilinting, serta mengenakan kaca mata bening bingkai logam, seketika berbalik ke satu rak dan pura-pura sibuk mengamati sesuatu.

𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang