Tomorrow, at this time
I will probably be crying
I will probably be thinking about youYou will always be inside my heart
You will always have your own place
I hope that i have a place in your heart too💜💜💜
//Beberapa waktu sebelumnya//
Zhang Qiling menarik napas, merasa bosan dan terkurung dan secara refleks, mengambil langkah. Dia tidak sengaja hampir bertabrakan dengan paman Rishan sewaktu akan keluar dari ruangannya. Pak tua itu bukannya mundur malah hampir menabrak pintu. Engselnya berderit, pintunya terbuka satu inci lagi, dan Zhang Qiling mundur.
"Paman?" Ia menatap kosong.
"Kekasihmu dalam bahaya."
"Kekasih? Siapa maksudmu?"
Paman Rishan memutar bola mata, "Sudahlah," sahutnya malas.
"Jangan terus menerus menunjukkan kemarahan seperti anak remaja. Wu Xie mabuk berat. Apa kau akan membiarkan dia jatuh pingsan?" Paman Rishan menampilkan senyum penuh provokasi.
"A-aku tak paham.."
"Pergilah cari dia, pria lambat!" dengus paman Rishan kehilangan kesabaran.
Tiba-tiba urgensi itu muncul. Zhang Qiling bergegas mundur, menjauh dari pintu, dan berputar, siap untuk melesat. Tapi sebelum ia bisa melarikan diri, ia menoleh sekali lagi.
"Tapi dimana dia?"
Paman Rishan tidak menjawab, bersamaan dengan pergerakan Zhang Qiling, cahaya merah memancar ke lantai dan dinding yang gelap. Benang merah itu kembali menunjukkan jalannya.
💜💜💜
Warning : Mature content 🔞
If you're not into this you can skipDengan insting, Zhang Qiling membimbing Wu Xie keluar dari bar, berjalan tersaruk-saruk menuju halaman parkir. Wu Xie patuh pada awalnya, tapi ada satu saat ia mundur selangkah.
"Kau akan mengantarku pulang?" Ia bertanya dengan suaranya yang serak.
Sosok pria tinggi ini membayanginya. Mengurungnya dalam perlindungan yang nyaman.
"Kau ingin aku membawamu kesana?" Zhang Qiling balik bertanya.
Kekehan mabuk meluncur dari bibir Wu Xie. "Yeah, baiklah.. Kemana pun kau membawaku."
Zhang Qiling merasakan darah dalam pembuluhnya berdesir panas. Upaya keras membawa Wu Xie masuk ke dalam mobilnya sejenak membuat ia mengabaikan perasaan itu.
Dia mengatur posisi nyaman bagi Wu Xie, dan menyelinap ke balik kemudi. Sejujurnya ia bingung. Dia belum pernah mengunjungi rumah Wu Xie dan tidak yakin memiliki keberanian mengantar pemuda mabuk ini ke sana. Untuk sesaat ia duduk diam kebingungan dengan tangan mencengkeram kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞)
FanfictionAda satu kepercayaan dalam keluarga Zhang yang selalu dianggap takhayul oleh Zhang Qiling. Dikatakan bahwa di antara dua orang yang berjodoh, ada seutas benang merah yang mengikat pergelangan tangan mereka. Jika seseorang berusaha hadir di tengah me...