Waktu yang terhenti kini mulai bergerak kembali. Namun ada banyak hal yang tidak ingin dilupakan.
Kemarin, esok, atau saat ini~
Aku mungkin akan menangis memikirkanmu.Xiao ge, jika suatu hari kita berjumpa lagi. Aku ingin bertanya padamu~
Apakah kau sudah memiliki kekasih?
💜💜💜
Ada sebuah mobil tersembunyi di balik pohon, dan seorang pemuda berdiri bersandar di kap depannya. Sebuah teropong ditempatkan di depan mata untuk memindai lebih jelas seberapa menakjubkan pemandangan alam di kawasan ini.
Kesanalah benang merah itu menjulur dan terikat.
Tidak ada derap kaki pemburu yang mencurigakan, mau pun gemerisik lari rusa yang terkesiap. Keheningan itulah yang membuat si pemuda berbalik dan melihat ke arah satu-satunya sumber suara di tepi hutan. Kehadiran yang bisa ia rasakan lebih daripada ia dengar.
Pemuda itu terlihat lebih rapi dan dewasa, dengan pilihan elegan mantel coklat tebal dan paduan warna natural lainnya. Dia tersenyum pada Zhang Qiling dengan bibir lembutnya yang mengkilap di bawah sinar matahari pagi. Cahaya keemasan dari sela dedaunan bergerak seperti bayangan di wajahnya yang tampan.
Keindahan dari karya-karya seniman mau pun keindahan alam telah memudar sekarang. Di mata Zhang Qiling hanya ada wajah itu. Perasaan bahwa ada sesuatu yang hilang telah kembali datang, menariknya lebih dekat, berpikir bahwa ada satu keajaiban yang sesaat lagi akan terungkap.
"Xiao ge..." pemuda itu berbisik.
Sebenarnya ia ingin berteriak, namun dunianya menyusut saat ia melihat Zhang Qiling.
Berapa banyak momen, Zhang Qiling bertanya-tanya, yang ada dalam kehidupan seseorang ketika semuanya datang bersama dalam kesempurnaan seperti ini?
Mungkin tidak lebih dari segenggam?
Baginya, hanya ada tiga. Siang hari di jalanan saat ia memeluk Wu Xie kecil dan mengetahui bahwa ia adalah jodohnya. Malam saat mereka pertama kali bercinta, dan perjumpaan hari ini yang terasa bagaikan keajaiban. Intinya, hanya saat bersama orang yang dia cintai, hidupnya benar-benar lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞)
FanfictionAda satu kepercayaan dalam keluarga Zhang yang selalu dianggap takhayul oleh Zhang Qiling. Dikatakan bahwa di antara dua orang yang berjodoh, ada seutas benang merah yang mengikat pergelangan tangan mereka. Jika seseorang berusaha hadir di tengah me...