-Es Krim🍦- {Viva Teeth}

198 17 2
                                    

Di siang hari ini, matahari masih menyinari seluruh kehidupan di bumi ini, keadaan yang tenang 'tuk menikmatinya.

Brak!

O'ow, sepertinya ada keributan yang terjadi di rumah itu lagi. Kuharap kalian bisa mengerti mengapa rumah itu bisa ribut.

"Kakakkkk!!!! Aku gak sakit!!" Kali ini, Nevin, adik bungsu dari empat bersaudara itu sedang menahan kaki kakaknya yang ketiga, yaitu Saryu.

"Tumben-tumben lu manggil gua kakak. Tetep aja kak Retro gak bolehin kamu makan es krim!"

Oww... sepertinya kita mulai paham mengapa rumah mereka agak ribut.

"Aku gak sakit!!!!" pekik Nevin, dengan wajah yang memelas sekali atau lebih tepatnya ingin menangis.

"Diem kamu! Berisik betul jadi orang, sih!!" Saryu berusaha mati-matian mengangkat kakinya yang ditahan agar ia tak mendengar rengekan Nevin.

"Aku janji gak nyebarin foto aib kamu!! Bolehin aku makan es krim, please!!! Hachimm...!"

"Aku gak mau melanggar janji kak Retro!!! Lepaskan tanganmu dari kakiku!" Saryu menyeret Nevin yang tetap kukuh memegang kakinya.

Seperti itulah keributan adek dan kakak, saling tak mau mengalah. Tetangga mereka sudah terbiasa dengan keributan mereka berdua.

Kita sudah mendapatkan gambaran. Nevin sepertinya ingin sekali memakan es krim, namun kak Retro melarangnya karena melihat kondisi Nevin yang sakit. Maka Nevin merengek kepada Saryu untuk memberinya es krim, Saryu sendiri sudah tahu larangan dari kak Retro untuk tidak memberikan Nevin es krim hingga ia sembuh. Tapi begitulah sifat umum adek, keras kepala mengikuti nafsunya.

Mendengar keributan di lantai atas, Retro langsung saja mendatangi mereka, sebagai kakak sulung yang tugasnya adalah selalu melerai pertikaian adik-adiknya.

"Nevin! Berhentilah mengganggu kakakmu itu, sebaiknya beristirahatlah di kamarmu!" Retro bahkan menggendong Nevin, Nevin bersin beberapa kali karena menghirup debu lantai. Retro pun meletakkan Nevin di kasurnya, lalu menyelimutinya dan menaruh sebuah kompres dengan 'sedikit' keras di dahi Nevin.

Saryu hanya tertawa kecil melihat Nevin dari luar, ini pertama kalinya ia dibela kakaknya itu, mungkin kak Retro hampir kehabisan kesabaran melihat tingkah Nevin.

"Sar, aku ama Gemmad pengen jalan sebentar. Kamu jagain dia ya." ucap Retro saat ia menutup kamar Nevin.

"Oh, oke." jawabnya pendek.

.

.

.

.

Nevin menghela napas untuk kesekian kalinya, mencoba mencari posisi tidur yang nyaman.

Rasa rindunya ke es krim semakin membesar, hingga hampir tak kuat membendungnya, tetapi tetap saja dirinya sudah terkapar di kasur seperti ini. Bagaimanapun itu adalah takdir. Sudah waktunya berpisah dengannya.

Lelehan es krim tersebut, menyimpan banyak makna, tentang kenikmatan, kemanisan, rasa cinta, dan tentunya tak dapat kita lukiskan secara jelas, karena untuk mengetahuinya. Kalian benar-benar harus merasakan perasaan yang sesungguhnya.

Tetapi, kuharap, ia tidak meratapi dirinya yang mengenaskan seperti ini. Karena ia sama sekali tidak menyadari jika yang ia rindukan adalah sebuah es krim, sebuah makanan, walau kau tidak memakannya kau tidak akan mati. Camkan itu, kawan.

Tetapi, tetap saja. Kegilaannya yang dibalut cinta itu tak kuat tertahan dalam hatinya saja.

Nevin bangun dari kasurnya, menyingkirkan selimutnya. Sudah saatnya ia harus melakukan sesuatu sebelum perpisahan menyakitkan itu meresahkan istirahatnya.

Saat ia keluar, ia melihat keadaan rumah yang agak sepi. Dimana kak Retro?

Ah, ada sebuah pesan di pintunya.

Mungkin, Nevin harus cepat-cepat memakan es krim itu.

Walau hanya ada dia berdua dengan si Saryu, tetap saja ia mengendap-endap, Saryu sendiri sedang tidur di kamarnya. Kesempatan emas ini tak akan terjadi dua kali.

Ya, kulkas. Disitulah rumah es krim tersebut berada. Pertama-tama Nevin merapikan pakaiannya dulu, juga merapikan rambutnya, lalu mengecek bau mulutnya. Sepertinya betul kata orang, cinta dan gila hanya setipis kertas bedanya. Aku sudah tak dapat menjelaskan perasaan apa yang ia alami itu.

Pintu kulkas pun terbuka olehnya, beberapa udara dingin menerpanya, sudah nampak benda yang ia cari itu.

Dengan perasaan canggung, ia mulai membuka bungkus es krim yang ada di genggamannya. Sebuah es krim vanilla, rasa manisnya sangat memanjakan mulutnya, itulah mengapa ia tak bisa memendam perasaan terdalamnya dengan es krim vanilla tersebut.

.

.

.

.

"Aku pulang...." Retro membuka pintu rumah, dengan wajah sedikit lelah.

Jujur saja ia daritadi terus khawatir dengan Nevin yang ia tinggalkan bersama Saryu di rumah. Biasanya Saryu tak terlalu becus menjaga Nevin. Bisa-bisanya dulu Nevin berteriak-teriak tersangkut di pohon sedangkan Saryu tak mendengarnya karena asyik tidur.

"Hoaaamm... oh, kakak baru pulang ya?" tanya Saryu yang menuruni tangga.

"Nevin gimana, Sar?"

"Eh? B- baik-baik aja, kok." Saryu sedikit panik karena ia teringat jika ia diberi tugas menjaga si Nevin.

Retro pun langsung naik ke lantai atas, menuju kamar Nevin dan membuka pintunya.

Nampak Nevin yang tertidur pulas di balik selimutnya, ia tersadar saat kak Retro memegang dahinya.

"Lah, kok gak panas?"

Kak Retro segera mengambil termometer di nakas.

"Tiga puluh enam koma sembilan??? Cepet banget kamu sembuh." Ia benar-benar kebingungan melihat hasil termometer itu. Perasaan, tadi pagi adik bungsunya panas sekitar 38,1.

Nevin hanya tersenyum tipis melihat kakaknya yang kebingungan itu.

~~~

"Kak, kok es krim vanilla nya udah habis aja?" tanya Saryu ketika ia melihat isi kulkas.

"Hm? Kakak tadi makan dua biji," jawab Gemmad sambil memakan es krim vanilla.

Jujur saja, Gemmad tahu jika Nevin memakan es krim, terlihat bungkusnya di tong sampah. Tetapi dia lebih memilih untuk tidak memberitahukannya saja agar Nevin tak dimarahi.

End~

-------------

Awok, aneh banget aku bikin cerita kayak gini deh :v

Kejadian ini emang real guys. Saat itu Author lagi sakit sama kayak Nevin, tapi pas makan es krim (author lupa kenapa waktu itu makan es krim) tiba-tiba langsung sembuh dong •o•

Ya, tapi jangan ditiru juga ya gengs, bukannya sembuh malah tambah sakit. Mungkin emang authornya aja yang kalo sakit punya kelainan buat sembuh wkwkwkwk.

Meanwhile, adek author dulu juga batuk ama flu parah ampe tiga hari tiga malam, dan paman author malah beliin es krim. Yeah, adek author langsung sembuh juga pas makan es krimnya.

Short Story About Us (YTMC Random Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang