-Rival atau Musuh Bebuyutan?👀- {Malik & Ayon}

387 24 2
                                    

Malik berjalan menuju kelasnya dengan perasaan yang riang.

Ini adalah hari ia kembali ke sekolah menjadi murid kelas 11 SMA, waktu memang cepat berlalu, mungkin pelajaran kali ini lama kelamaan akan menjadi lebih susah dan rumit.

Tapi tak apa, ia dikenal pintar di pelajaran Fisika dan Matematika. Bahkan dia sering mengikuti lomba-lomba, dan pastinya pulang membawa piala.

Saat sedang melamun memikirkan tentang lomba apa yang ingin ia ikuti. Malik tak sadar ia hampir menabrak seseorang ketika ingin memasuki kelasnya.

"Eh? M... maaf."

Sambil mengelus dahinya, Malik menatap orang yang ia tabrak tadi.

Tunggu, ia... tahu siapa orang yang ditabraknya.

"KAMU?!!" ucap mereka bersamaan.

.

.

.

.

Di tengah penjelasan pelajaran, terdapat lirikan panas dua orang rival.

Ya, memang tak disangka mereka berdua akan satu kelas. Dua orang rival itu sudah lama bersaing sejak masih sekolah dasar, hingga kini pun, masih belum hilang rasa tersainginya.

Rival yang berpenampilan bersurai hitam dan matanya berwarna merah bernama Malik, yang tadi berada di awal kisah. Pintar Fisika, Kimia, dan Matematika, tetapi ada pelajaran yang tidak bisa ia raih dengan nilai yang baik, yaitu Sejarah. Ya, katanya Malik tak hapal isi Sumpah Pemuda, ingat, itu 'katanya', bukan kata saya.

Lalu Ayon, memiliki surai biru dan warna matanya yang serasi. Hampir sama, paham pelajaran yang dikuasai oleh Malik juga. Lalu apa kelemahan Ayon?

Kalian punya temen gak sih? Dia itu pinter Matematika, pinter Kimia, Sains. Tapi payah di pelajaran Bahasa Indonesia? Ya, seperti itulah si Ayon. Ia tak bisa merangkai pantun, apalagi menjelaskan makna isi pantunnya. Seperti contoh pantun ini.

Pergi memancing saat fajar
Pulang siang membawa ikan
Ayo kita rajin belajar
Agar bisa sepintar ilmuwan

Lucunya, Ayon menuliskan makna dari pantun tersebut adalah kita harus memancing ikan saat fajar lalu belajar agar bisa pintar. Padahal, baris satu dan dua itu adalah sampiran, jadi kita bodo amatin aja. Yang dibaca adalah baris tiga dan empat karena itulah isi yang sebenarnya.

Ayon Ayon, bahasa Indonesia itu mudah dan menyenangkan bukan? (Bukan!)

///Back to story///
Kalau dihitung piala yang mereka raih, Maliklah yang paling unggul. Sebab telinganya tajam sekali jika mendengar kata 'lomba' dan pasti sudah langsung Malik rebut sebagai perwakilan sekolahnya. Maka, mereka berdua selalu mencari lomba dari pelajaran mereka bisa dan berebut sebagai perwakilan sekolah.

Tanpa disadari, waktu istirahat tiba. Ayon pun keluar dari kelasnya, melihat mading yang berada di samping kelas.

Sialnya, ada Malik yang sudah berada di depan mading. Terpikirkan untuk mencari masalah, Ayon pun berjalan mendekatinya.

"Mau ikut lomba apa, mayones?" panggil Malik duluan yang menyadari keberadaannya. 'Mayones' memang panggilan yang dibuat oleh Malik sejak mereka bertemu.

"Pasti sudah kamu ambil semua, kan? Kalau gitu gua pilih lomba tebak Sejarah," jawab Ayon yang sebenarnya sedang menyindirnya.

"Modal nyindir doang, yang waktu SD itu kelupaan bacaan puisinya siapa?" Malik tak mau kalah, langsung membalas.

"Gak bisa bikin puisi malah ikut lomba puisi." Malik semakin memanas-manasi si Ayon.

"Siapa yang dulunya panik saat disuruh membacakan teks UUD 1945 tanpa ngeliat buku? Kamu malah izin ke toilet."

Short Story About Us (YTMC Random Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang