Kisah ini bukan tentang putri raja dengan kehidupan sempurna nya. Ini hanya kisah tentang Alodie dengan seluruh penderitaan nya. '𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛' adalah julukan nya.Tangis Luka dan cacian mengiringi setiap langkah nya. Hanya kekoso...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Baiklah."
"A-apa? Maksud nya nona?" Ella mencoba memastikan pendengaran nya.
Alodie membuka mata perlahan, lalu menatap Ella dengan kilatan... sendu?
Ella menggigit pipi dalam cemas. Dirinya semakin diliputi oleh perasaan bersalah.
"Tidak apa." Ucap Alodie menenangkan. Alodie menatap Ella yang tengah diliputi rasa bersalah.
"Bukan salah mu. Lagipula jika mereka menginginkan aku untuk makan malam bersama mereka, aku bisa apa? Aku tidak bisa terus menjadi pengecut bukan?"
"Ta-pi nona-..."
"Aku tidak apa-apa Ella. Percayalah." Ucap Alodie tegas. "Lagipula jika aku mengabaikan perintah nya seperti sebelumnya....kita akan dalam masalah Ella. Untuk sekarang, aku hanya berusaha untuk sebisa mungkin tidak menyinggung dan melawan perintah nya."
Alodie tau, dengan tidak menyinggung perasaan Duke dan melawan perintah nya, itu tidak menjamin dirinya terbebas dalam masalah.
Masalah tidak datang pada satu sisi saja, tapi dari berbagai sisi. Jika dia menghindari satu sisi, maka sisi lain akan mencoba mendekat.
Tapi meskipun begitu, Alodie sudah berusaha sebisa mungkin untuk menghindari.
Alodie hanya berharap, saat masalah silih berganti berdatangan, dia dapat sepenuhnya menghadapi nya.
"Nona." Lirih Ella prihatin.
Tampak sekali Nona nya sangat amat tidak ingin bertemu dengan mereka, tapi keadaan mengharuskan memaksa gadis kecil itu.
Ella benar-benar prihatin sekaligus iba.
"Sudah. Jangan bicarakan ini lagi. Kau duduk lah, makanan nya sudah mulai dingin."
Sontak Ella melihat makanan yang dibawa nya, yang sudah tidak mengepul kan asap lagi. Ella menepuk jidat ceroboh.
"Maafkan saya nona! Saya lupa membawa pemanas makanan. Mohon tunggu sebentar, saya akan mengambilnya sebentar." Ucap Ella Kelabakan.
"Tidak apa. Kau duduk lah, makanan nya belum sepenuhnya mendingin. Lagipula siapa yang tau kau tidak akan mendapat masalah saat mengambil nya nanti?"
"A-ah benar juga" Guman Ella berpikir.
"Ya sudah duduk lah."
"Baik Nona."
Dengan itu, mereka kemudian memulai makan siang mereka.
****
Matahari kini sedikit demi sedikit mulai menurun, Cahaya nya pun mulai memudar, pertanda malam akan segera hadir.
Kabar jika Alodie akan kembali makan malam bersama, setelah 3 bulan mengurung diri di kamar, dengan cepat terhembus angin dan menyebar ke segala penjuru kediaman.