PROLOG

1.6K 40 6
                                    

Louis William Tomlinson, 17 tahun, sifatnya humoris namun sedikit menyebalkan. Julukannya adalah sassy Loueh from Doncastah. Selain itu, dia juga menyukai rintangan. Setiap liburan musim panas, hari-hari Louis dipenuhi dengan petualangan-petualangan yang dilakukan bersama sahabatnya-Louise.

Louise Xenia Scott, 17 tahun, biasa dipanggil Louisa oleh Louis. Menurut Louis nama mereka yang hampir sama sering kali membuat Louis kesal. Louis merasa seperti memanggil namanya sendiri. Sifat Louise yang banyak bicara juga sering membuat Louis membekap mulutnya agar diam. Louise tidak bisa hidup tanpa jaringan internet. Dia sangat kesal saat Louis sering mengajaknya berpetualang ke tempat yang tidak bisa dijangkau jaringan internet. Namun, Louise juga menyukai rintangan sama seperti Louis. Hal itulah yang membuat mereka menjadi sahabat yang sangat dekat.

-----

"Louisa???!!!!!!!!" Teriak Louis di dekat jendela kamar Louise. Dengan segera Louise membuka jendala kamarnya.

"Kau belum bersiap?" Ucap Louis. Louise menggeleng.

"Lou.. kenapa kita berpetualang disana? Ayolah Lou.. setidaknya seperti tahun kemarin. Kita berpetualang ke tempat yang menyenangkan" ucap Louise sambil memasang puppy face-nya. Louis memutar bola matanya dan mendengus kesal.

"Tahun lalu, aku sudah menurutimu Louisa. Sekarang kau yang harus menurutiku. Lagian ini pasti menyenangkan" ucap Louis. Louise mendengus kesal mendengar Louis yang memanggilnya Louisa dan juga puppy face-nya yang tidak berfungsi.

"Tapi Lou, kau tahu kan aku tak bisa hidup tanpa jaringan internet. Kau mau membunuhku secara perlahan?" Ucap Louise. Louis menggeleng. Melihat sahabatnya yang selalu mengeluhkan hal yang sama disaat mereka akan berpetualang ke tempat yang pasti tidak bisa dijangkau jaringan internet.

"Ayolah... petualangan kali ini akan sangat menyenangkan. Percayalah padaku. Dan juga kau tak mungkin mati tanpa internet. Buktinya kau tak mati kan saat kita berpetualang dua tahun yang lalu?" Ucap Louis. Dengan berat hati, Louise mengangguk. Louise berjalan ke arah lemarinya mengambil dua baju yang menurutnya nyaman dipakai untuk berpetualang, dua celana dan tak lupa pakaian dalamnya.

"Kau tahu Lou, aku sangat kesal denganmu. Tapi, anehnya aku menurut. Kau menyebalkan Lou" ucap Louise. Louis memutar bola matanya. Ia terlalu malas menanggapi Louise.

"Aku sangat benci menata pakaian. Kau tahu- oh tidak. Dimana pakaian itu?"

"Lou, aku tidak menemukannya. Apa yang harus kulakukan. Tidakkah sebaiknya kau membantuku? Astaga apa ini? Aku tak membutuhkan ini. Kenapa pintu ini tak bisa dibuka? Padahal aku yakin ada disini" ucap Louise sambil mencoba membuka pintu lemari yang lainnya. Louis yang mendegarkannya menutup telinga dengan telapak tangannya.

"Bisakah kau berhenti berbicara. Kau juga sangat menyebalkan!" Ucap Louis lalu melompat masuk lewat jendela. Dengan segera Louis berjalan ke Louise lalu membantunya membuka pintu lemari. Dalam sekejap pintu lemari itu terbuka. Louis memberikan pandangan mematikan ke Louise.

"Apa yang kau bisa Louisaa??!! Kau hanya bisa berbicara panjang lebar, makan, minum, tidur, dan bernafas. Kau bahkan tak bisa membuka pintu lemari ini. Kau itu apa sih? Lihatlah diriku. Aku tampan, pintar, baik hati untuk bersedia menjadi sahabatmu" ucap Louis panjang lebar.

"Oh aku bisa melakukan hal lain Louis. Aku manusia dan untuk informasi, kau tak tampan hanya saja kau ganteng. Aku juga terlalu baik hati untuk menjadi sahabatmu" ucap Louise. Ya, Louise memang mengakui ketampanan sahabatnya. Louise kembali mencari pakaiannya.

Saat ia mengeluarkan pakaian dalam berwarna pink polkadot dari lemarinya, Louis tertawa terbahak-bahak. Dengan segera Louise memasukkan pakaian dalamnya ke dalam tas.

"Itu yang kau cari huh? Astaga kau benar-benar menjijikkan" ucap Louis setelah puas tertawa. Namun, akhirnya Louis kembali tertawa.

"Diam" ucap Louise.

Setelah itu, ia keluar kamarnya untuk mengambil beberapa makanan di dalam kulkas dan memasukkannya ke dalam tas yang selalu menemaninya berpetualang.

"Astaga!! Aku butuh beberapa oreo pastinya"

Louise mengambil oreo-makanan kesukaan Louise, empat bungkus permen lollipop yang juga makanan kesukaannya. Tak lupa juga, ia mengambil sebotol air mineral. Ibunya yang melihat menghampirinya.

"Oh tidak!! Dimana susunya!!" Ucap Louise. Benar-benar tak bisa berhenti bicara.

"Ah, ini dia!" Ucapnya lalu memasukkan satu kotak susu.

"Kau jadi berpetualang dengan Louis?" Ucap ibu Louise. Dengan malas Louise mengangguk.

"Kapan kalian akan berangkat?" Ucap ibu Louise. Louise menoleh ke ibunya dengan wajah sedikit ditekuk. Dia masih kesal dengan Louis.

"Besok pagi jam 4" ucap Louise. Ibunya hanya mengangguk. Bagi ibunya, itu sudah biasa melihat Louise dan Louis yang berpetualang bersama. Sejak kelas 1 SMP, mereka telah rutin melakukannya selama musim panas.

"Jaga diri. Jangan ke tempat yang membahayakan. Jangan lupa hubungi ibu atau ayah" ucap ibu Louise. Louise mengangguk lalu pamit ke kamarnya. Saat memasuki kamarnya, Louis terlihat duduk di depan laptop milik Louise.

"Apa yang sedang kau lihat?" Ucap Louise mendekati Louis. Mendengar suara Louise, Louis tersentak kaget.

"Tidak ada, hanya melihat peta" ucap Louis.

"Besok pagi jam 4 kan?" Ucap Louise yang mendapat anggukan dari Louis.

"Baiklah, aku pulang dulu. See ya tomorrow Louisa!!" Ucap Louis lalu melompat keluar jendela.

-----

Yuhuuuu!! Gimana? Chap 1 di publish kalo udah ada feedback dari kalian ya!!!
See yaaa

Crazy AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang