10

246 16 5
                                    

Sinar matahari menembus celah-celah dedaunan, membuat kedelapan pemuda yang sedang tertidur menutup wajahnya. Dua orang dari pemuda tersebut membuka matanya.

"Hey guys.. sudah pagii" ucap Liam dengan suara serak-serak basah.

"Ya.. aku sudah tau Li" balas Ashton yang sedang meregangkan badannya.

Satu-persatu dari mereka mulai bangun. Meninggalkan seseorang berambut pirang yang masih meringkuk. Luke.

"Lukeeeeeee!! Wake uppppppp.. we need to find them" ucap Liam sambil menggoyang-goyangkan tubuh Luke. Luke mengerang karena merasa tidurnya terganggu.

"Let me sleep a minute" ucapnya dengan malas.

"Oh ayolah Luke.." pinta Ashton.

Di sisi lain, Niall dan Harry melihat segerombolan laki-laki berbadan besar berjalan ke arah mereka.

"Harr, mereka pekemah?" Tanya Niall. Harry mengendikkan bahunya.

"Kurasa tidak Nee.." ucap Harry berbisik.

"Hey, Vas happenin guys???" Teriak Zayn ceria sambil mengalungkan lengan kirinya di leher Harry dan lengan kanannya di leher Niall.

"Lihat itu Zayn. Apa menurutmu itu pekemah??" Tanya Niall. Zayn memicingkan mata, sinar matahari menyilaukannya.

"Entahlah. Mungkin ya"

"Lalu yang benar yang mana??" Tanya Niall frustasi.

"Oh God.. mereka semakin mendekat" ucap Harry.

"Guys.. lihat siapa yang datang" ucap Zayn sedikit keras. Liam dan Ashton yang masih sibuk membangunkan Luke ikut melihat ke arah Zayn. Michael dan Calum yang sedang memakan roti tawar langsung mendekat dan jangan lupakan Luke yang tidak peduli.

"Hello?? Anda mencari siapa?" Tanya Harry ramah. Gerombolan lelaki berbadan besar itu berjumlah sekitar 7 atau 8 orang.

"Sedang apa kalian disini?" Tanya salah satu dari mereka. Pertanyaan yang dilontarkan lelaki itu membuat ketujuh pemuda tampan tertawa terbahak-bahak.

"Hei! Ini summer. Menurutmu kita sedang apa disini? Migrasi?" Tanya Calum sarkastik.

"Arghhhh.. kalian terlalu ramai. Let me sleep a minute!" Erang Luke kesal.

"Kau mau mencuri ya?!"

"Mencuri?" Tanya kedelapan pemuda serempak. Yap. Sekarang Luke ikut berdiri sambil menghampiri mereka. Penasaran dengan apa yang terjadi.

"Alah, tidak usah kaget! Kalian sama saja dengan temam kalian!" Teriak Mr. Big.

"Hell yeahh.. kami tidak mencuri!" Bentak Liam kesal. Luke, Calum, Ashton dan Michael membereskan barang-barang mereka. Mereka mengira ini akan berakhir buruk. Selain barang-barang mereka sendiri, mereka berempat juga membereskan barang-barang milik yang lainnya.

"Tangkap mereka!" Perintah Mr. Big.

Tak perlu menunggu lama bagi mereka untuk kabur. Ashton melempar tas Zayn ke arah Zayn, Calum memberikan Niall tasnya, Tas Harry dilempar Michael dan dengan tepat Harry menangkapnya, begitupun dengan Luke yang melemparkan tas Liam. Mereka berlari pontang-panting menjauh dari kedelapan lelaki bertubuh gempal.

Mereka menyusuri hutan sambil melihat kompas.

"Ikuti aku!" Teriak Ashton. Mereka semua mengikuti Ashton.

Ashton membawa mereka ke pinggir jurang. Sebenarnya bukan pinggir jurang, namun di dalam jurang tersebut ada air. Ya.. terlihat seperti sungai. Melihat mereka masih dikejar, Ashton menengok ke bawah dan mengatakan, "Guys! Lompat! Dibawah ada air. Setidaknya tidak parah!" Teriak Ashton yang langsung melompat. Bunyi benturan air dan tubuh Ashton terdengar sampai ke atas. Liam, Zayn, Luke, dan Michael menyusul. Tinggallah Niall, Calum, dan Harry yang tampak ragu.

"Astaga.. tidak ada pilihan lain. Hufftt.. semoga aku tidak mati muda" gumam Harry lalu melompat. Niall dan Calum saling memandang. Mereka mengangguk lalu melompat, menyusul teman-temannya yang telah terlebih dahulu melompat.

"Sialan! Mereka melompat! Perlukah kita melompat juga?!"

"Tidak, biarkan saja mereka untuk sementara. Aku akan bermain dengan mereka" ucap Mr. Big sambil pergi menjauh.

Kedelapan pemuda itu berenang ke daratan. Mereka semua selamat. Tanpa luka sedikitpun.

"Huh hah... ini- aku tak percaya.." ucap Niall berusaha mengatur detak jantungnya.

"Begitupun aku. This is amazing" ucap Calum yang sudah berdiri sambil memandang sekitar. Yang lain pun mengikuti pandangan Calum. Disamping mereka terlihat pepohonan, dan tebing-tebing menjulang tinggi. Berada jauh dari mereka, gemericik air terdengar.

"Apa kalian mendengar itu?" Tanya Ashton kagum.

"Yap.. ayo kesana!" Teriak Niall semangat. Mereka berlari dengan semangat. Samar-samar mereka mendengar dua orang tertawa bersama. Terlihatlah Louis dan Louise yang sedang saling mendorong. Louis tertatih-tatih karena kakinya yang terluka dan Louise berusaha mendorongnya.

"Louis! Louise!" Teriak Zayn. Louis dan Louise menoleh. Mereka membulatkan matanya. Senyum lebar yang memperlihatkan gigi terukir di wajah mereka. Tidak hanya Louis dan Louise, namun mereka semua.

"KYAAAA!!!" Pekik Louise kencang. Dengan segera Louis membungkam mulut Louise dengan menciumnya.

"O-ow" gumam Michael awkward.

"What the fuck Louis!" Pekik Louise mendorong Louis menjauh. Kakinya yang masih belum bisa menopang berat badannya sendiri membuatnya terjatuh dengan bunyi yang lumayan keras.

"Fuck! Tulangku" gumam Louis.

"Apa yang kau lakukan barusan?!" Pekik Louise sambil meraba bibirnya.

"Aku hanya ingin membungkam mulut bodohmu?! Kau mau mereka tau keberadaan kita hmm?!"

"Kau bisa membungkamnya dengan tangan!"

"Louisaaa!! Aku tak bisa berdiri tanpa berpegangan! Kau tau itu kan!" Pekik Louis sambil mencoba berdiri. Zayn dengan sigap datang membantu Louis.

"Oreo! Oreoku dimana Niall?!" Pekik Louise menunjuk Niall. Niall gelagapan. Ia ingat oreonya sudah habis. Niall melirik kanan dan kirinya, berharap mukjizat datang.

"Hmm... o-oreo? Oreo apa?" Tanya Niall berpura-pura polos.

"Oreoku! Kau memakannya waktu itu!" Pekik Louise lagi-lagi. Liam menhembuskan nafas berusaha sabar.

"Hey, calm down guyss.. kita bertemu kembali. Jangan bertengkar" ucap Liam.

"Yeaayy!!" Pekik Calum tak jelas.

"Kakimu kenapa Lou?" Tanya Harry.

"Long story"

"Kenapa baju kalian basah?" Tanya Louis.

"Ceritanya panjang. Nanti saja. Aku ingin kesana dulu" ucap Luke. Luke berjalan menghampiri air terjun. Ia mengulurkan tangannya dan percikan air menyambutnya.

"Sepertinya kalau kita mandi disini akan segar!" Ucap Luke.

"Eh, kalian bawa makanan kan?" Tanya Louise. Liam mengangguk lalu menyerahkan selembar roti.

"Jadi.. bisa ceritakan bagaimana kalian ada disini?"

-----

Sorry for late update.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang