2

484 20 0
                                    

Author POV

Louis memotret pemandangan di sekitarnya menggunakan iphone-nya. Tanpa disadari, Louise berpose. Setelah selesai menyimpan foto, Louis baru menyadari makhluk di depannya. Dengan segera ia membuka hasil fotonya dan tentu saja dia menemukan Louise yang sedang berpose 'peace'. Terdengar suara tawa Louise dan yang lainnya. Louis mengejar Louise yang sudah lari duluan.

"Louisa!! Kau mengganggu fotoku!!" Ucap Louis sambil berlari.

"Kau terlalu asik sih! Kalau kau mendengarkan kami, aku tak akan mengganggu" ucap Louise yang masih berlari. Nafas Louise sudah tak beraturan. Dia capek. Akhirnya dia bersembunyi dibalik tubuh Liam.

"Liam, lindungi aku dari monster jelek itu" ucap Louise.

"Hei! Aku tidak jelek. Aku tampan!" Ucap Louis. Tangan Louis sibuk ke depan, ke kiri, ke kanan untuk mendapatkan Louise yang berada dibalik Liam.

"Liam, tak bisakah tubuhmu lebar sedikit lagi?" Ucap Louise. Yang lain hanya tertawa mendengar perkataan Louise.

"Stop!" Ucap Liam menengahi. Louis dan Louise pun berhenti.

"Lebih baik kalian semua duduk manis. Karena aku, Harry, Ashton, dan Calum akan memasak. Lebih baik kalian diam. Jangan membuat keributan!" Ucap Liam lalu melepaskan genggaman tangan Louise di pundaknya. Dengan segera, Louis menarik tubuh Louise. Louise tertawa karena Louis menggelitikinya.

"Louis, stop!" Ucap Liam. Louis berhenti dan semuanya tenang. Namun sepertinya, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Niall tiba-tiba memutar lagu dari iphone-nya. Lagu berjudul Kids in America berhasil membuat mereka bernyanyi bersama-sama.

Suasana semakin heboh ketika Michael menari-nari tak jelas. Kaki kanannya diangkat dan digoyang-goyangkan, sedangkan kedua tangannya diangkat keatas sambil diputar-putar. Mereka semua tertawa melihat tarian aneh Michael.

"Tarianmu sangat lucu! Aku harus mencobanya!" Ucal Louise lalu menirukan gaya yang sama seperti Michael.

"Astaga!! Ini menyenangkan!!" Ucap Louise. Semuanya, kecuali Liam, Harry, dan Ashton menari tidak jelas.

-----

Matahari mulai terbenam. Sunset yang tak begitu buruk di dalam hutan, dijadikan momen berfoto bagi mereka semua. Mereka semua tergolong narsis, apalagi Niall. Louis berpikir kemana besok pagi mereka akan berpetualang. 'Menyusuri hutan? Arghh tidak. Sudah biasa. Tapi, siapa tahu ada hal baru' pikir Louis. Louise sedari tadi memperhatikan sahabatnya yang sedang larut dalam pikirannya sendiri. Ide jahil muncul di otak Louise. Louise mendekati Louis secara perlahan namun pasti. Saat berada tepat di belakangnya, dia menaruh tangannya dipundak Louis. Dengan sekejap, Louis kaget. Ia menoleh ke belakang dan menemukan Louise sedang tertawa terbahak-bahak.

"Ternyata kau lebih jahil!" Ucap Louis. Ia meletakkan kedua tangannya di depan dada. Bibirnya dimajukan beberapa senti.

"Wajahmu seperti orang yang akan buang kotoran. Haha" ucap Louise lalu tertawa lagi. Louis semakin cemberut.

"Baiklah.. haha.. maafkan aku Louis ganteng" ucap Louise. Louis mengembangkan senyumannya.

"Guys, besok pagi, kita akan kemana?" Ucap Louis.

"Entahlah, mungkin menyusuri hutan dan menemukan hal baru?" Usul Zayn.

"Atau mungkin bermain petak umpat disini?" Ucap Luke.

"Bagaimana kalau membuat api unggun malam ini?" Usul Harry.

"Aku bertanya untuk besok Harreh" ucap Louis memutar kedua bola matanya.

"Tapi, usulan dari Harry tak begitu buruk. Lou, kita kan tidak begitu sering membuat api unggun" ucap Louise.

"Baiklah! Sekarang silahkan mencari kayu!!" Ucap Ashton bersemangat.

Niall, Zayn, Ashton, Liam, dan Calum sibuk mencari kayu, sedangkan Luke, Harry, Michael, Louise mencari dedaunan kering. Tingallah Louis yang sedang mencari kesibukan. Dia mengutak-atik tendanya yang sebenarnya sudah benar. Hanya saja dia sok sibuk, agar tidak disuruh mencari kayu atau dedaunan kering.

"Daun ini kering semua! Haruskah kita mengambil semuanya? Oh ayolah! Ini tidak lucu! Wahh!! Daunnya bagus sekali! Guys! Lihat apa yang kudapat!" Oceh Louise. Luke, Harry dan Michael menghampiri Louise dengan wajah penasaran.

"Lihat ini! Lucukan?" Ucap Louise sambil menunjukkan daun berwarna merah kecil. Luke, Harry, dan Michael memutar kedua bola mata mereka lalu melanjutkan pekerjaan mereka.

"Yasudah! Eh, aku capek. Louis! Bisakah kau mengambilkan minumku?" Ucap Louise. Louis tentu tidak mendengar.

"Louis? Hey! Louis dimana?" Ucap Louise.

"Dia di perkemahan!" Balas Harry.

"Anak itu! Aku yakin dia tidak mau membantu! Dasar!" Omel Louise.

Setelah dirasa cukup, mereka kembali. Di perkemahan sudah ada Zayn, Liam, Ashton, Calum, Niall dan tentunya Louis. Di depan Zayn dan Niall sudah tersedia kayu yang ditumpuk.

Mereka melingkari kayu-kayu dan juga dedaunan yang sudah disusun. Liam mengambil korek apinya. Liam melemparkan korek api yang sudah menyala ke arah kayu-kayu yang sebelumnya sudah diberi minyak tanah. Tak hanya satu, Liam terus melemparkan korek api yang menyala sampai api unggun benar-benar menobarkan api yang besar. Kehangatan menyergap para lelaki tampan dan seorang perempuan cantik itu.

"Hangat!!" Ucap Louise.

"Panas!" Ucap Zayn. Malam ini angin bertiup ke arah barat. Zayn yang duduk sesuai dengan arah angin itu merasakan panas api unggun yang lebih daripada yang lainnya. Sebenarnya bukan hanya Zayn saja, tapi Niall dan Luke yang berada di sampingnya.

"Tapi ini menyenangkan!!" Ucap Louise. Tiba-tiba Harry berdiri dari duduknya. Dia berjalan menuju salah satu tenda yang ada, tenda berwarna kuning. Harry mengeluarkan beberapa kantong plastik bening berisi jagung. Tak lupa juga beberapa kayu panjang. Harry kembali ketempatnya lalu mulai membagikan barang yang sudah dibawanya. Semuanya bersorak kesenangan.
"Wahh! Harry!! Kau tahu sekali kalau aku lapar!" Seru Niall. Mereka membakar jagungnya. Setelah beberapa menit, mereka mulai makan sambil bergurau.

"Aww, ini panas!" Ucap Louise.

"Kau bodoh atau tolol?! Seharusnya kau meniupnya duku Louisaa!!" Ucap Louis geram.

"Jangan panggil aku Louisa! Namaku Louise!" Ucap Louise.

"Tidak bisa. Aku seperti memanggil namaku sendiri kalau aku memanggilmu Louise!" Ucap Louis. Semuanya tertawa melihat kedua sahabat yang sedang berdebat itu. Mereka tertawa hingga larut malam. 'Semoga petualangan besok akan menjadi awal dari petualangan yang menyenangkan' pikir mereka masing-masing.

-----

Yuhuu!! Thanks buat vote-nya. Jangan lupa vomment yaa!!

See yaa!!

Crazy AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang