1

627 25 2
                                    

Author POV

"Louisa!!! Cepatlah sedikit!! Kau mengayuh sepeda seperti siput saja!" Teriak Louis.

"Louis!!! Aku masih ngantuk asal kau tau"

"Louisa!! Aku ingin sampai sebelum matahati terbit. Dan kau mengayuh sepeda dengan lambat. Kau sungguh mengganggu" ucap Louis. Louise mendengus kesal.

"Baiklah jika aku mengganggu. Aku pulanh sekarang. Lagian aku juga tak mau kan!". Louise memutar balik arahnya.

"Tidak. Jangan. Aku tak mau sendirian. Itu tidak seru". Louis memohon dengan nada melas.

"Okay!! Aku akan bersamamu" ucap Louise lalu memutar arahnya lagi.

"Lou, kau tahu tidak. Rasanya sepeda ini berat ya.. apa rantainya belum kukasih oli kemarin? Tapi seingatku aku sudah"

"Mungkin karena berat badanmu. Kau tahu? Kalau sepedamj bisa bicara mungkin dia akan mengeluh. Betapa beratnya dirimu. Lalu dia melemparmu" ucap Louis lalu tertawa terbahak-bahak.

"Terserah" ucap Louise.

Tak terasa matahari telah terbit. Namun, keduanya belum sampai ke tempat tujuan.

"Louisa!! Lihatlah dirimu! Lambat! Jelek! Menyebalkan!" Ucap Louis dengan nada mengejek. Hal ini sudah biasa bagi Louise. Mendengar Louis menghinanya itu sudah biasa. Begitupun sebaliknya.

"Lihatlah pantatmu Louis" ucap Louise dngan senyuman yang mengembang.

"Pantatku memang indah. Kau irikan?"

"Tidak. Tidak sama sekali" ucap Louise.

Louis berhenti secara tiba-tiba dan membuat Louise dibelakangnya hampir terjatuh.

"Louis!!" Teriak Louise kesal.

"Louisa, kita sudah sampai. Kita harus menuntun sepeda darisini" ucap Louis. Ucapan Louis seketika membuat senyuman Louise mengembang.

"Selfie dulu dong Lou!" Ucap Louise. Louise mengeluarkan iphone-nya lalu Louis dan Louise mulai berpose. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan.

"Lou, itu apa ya? Aku belum pernah melihatnya". Louise menunjuk jamur warna-warni. Louis mengendikkan bahunya. Mereka memasuki hutan dalam keadaan hening. Hal ini tak biasanya terjadi. Biasanya Louise selalu mengoceh, namun entah kenapa Louise memilih diam untuk kali ini. Mereka melewati pohon-pohon besar dan tinggi, semak belukar, sama seperti kebanyakan hutan. Namun ada yang berbeda. Jalan yang mereka lewati terasa tidak menantang. Jalannya halus seperti sudah sering dilewati.

"Lou, ada yang aneh dengan hutan ini"ucap Louise.

"Ya, jalannya.. seperti sudah sering dilewati" ucap Louis.

"Setauku masih belum banyak orang yang tau hutan ini. Aku menemukan hutan ini juga secara tidak sengaja. For your information" lanjut Louis. Terdengar suara burung-burung berkicau. Hal yang sudah biasa di dengar oleh Louis dan Louise.

"Lou, apa yang akan kita lakukan disini? Berkemah? Atau mencari hal-hal baru lagi? Kuharap tidak hanya itu. Hal itu seperti tidak ada tantangannya sama sekali" ucap Louise.

"Louisa, aku masih belum tau apa yang akn kita lakukan. Tapi yang pasti, akan terasa menyenangkan. Entahlah karena apa, tapi perasaanku bilang begitu". Louis dan Louise kembali menutul mulup yang membuat keadaan hening kembali. Yang terdengar hanya suara dedaunan kering yang terinjak oleh kaki Louis dan Louise tak lupa dengan sepeda yang mereka bawa. Sinar matahari lama kelaman menjadi semakin terang. Kedua sahabat ini terus berjalan dibantu dengan kompas yang mereka bawa tentunya.

Terlihat hamparan tanah dipenuhi dedaunan kering dari kejauhan. Semakin mereka mendekat, sayup-sayup terdengar beberapa orang sedang berbicara. Rasa penasaran yang tinggi membuat Louis dan Louise semaki mendekat. Terlihatlah beberapa orang sedang mendirikan tenda.

"Ternyata ada yang sudah lebih dulu datang Lou" ucap Louise. Louis mengangguk.

"Mungkin kita bisa beristirahat disini. Aku capek" lanjut Louise yang lagi-lagi hanya mendapat anggukan dari Louis. Louise dan Louis berjalan mendekat ke arah kerumunan. Langkah kaki mereka terhenti ketika semua orang dalam kerumunan melihag ke arah mereka dengan tatapan bertanya.

"Hi!! Aku Louise, dan ini Louis sahabatku. Kami hanya ingin berjalan-jalan disini, kami tidak menyangka akan bertemu dengan peserta perkemahan musim panas. Senang bertemu dengan kalian" ucap Louise dengan semangat. Peserta perkemahan menunjukkan senyum mereka.

"Senang bertemu denganmu juga. Kau bisa bergabung jika mau" ucap seseorang yang memiliki sedikit rambut-hampir botak. Senyum Louis dan Louise mengembang. Dengan senag hati mereka akan menerima tawarannya.

"Terima kasih. Kami denhan senag hati akan bergabung" ucap Louis. Setelah itu Louis mengambil tendanya yang diletakkan di belakang sepedanya. Tenda yang tak begitu besar. Yang pasti muat untuk Louis dan Louise. Hey! Kalian jangan berpikiran macam-macam. Mereka memang selalu tidur di dalam tenda yang sama saat sedang melakukan penjelajahan. Tapi mereka tidak pernah melakukan hal-hal diluar batas. Louis dan Louise pun mulai memasang tenda mereka disamping sebuah tenda besar milik peserta perkemahan. Disamping tenda Louis dan Louise terdapat pohon besar yang menjulang tinggi.

Setelah itu, mereka bergabung dengan peserta perkemahan. Louis duduk diantara Louise dan seseorang bertubuh kerempeng yang memiliki jambul. Disampingnya terdapat seseorang berambut keriting yang memiliki dimples. Di samping Louise, laki-laki blonde dengan tindikan dibibirnya. Di depan Louis juga terdapat laki-laki blonde yang memiliki wajah cute dan aksen irish yang kental. Disamping kanan laki-laki blonde irish, terdapat laki-laki berambut hampir keriting, dan disampingnya lagi laki-laki berambut warna-warni dan disampingkiri laki-laki blonde irish terdapat laki-laki yang hampir botak. Disampingnya lagi seseorang hidungnya lebih besar dari teman-temannya.

"Jadi, kau rutin melakukan ini setiap liburan musim panas?" Ucap seseorang berambut blonde yang memiliki tindikan di bibirnya.

"Ya, kami lebih tepatnya. Namaku Louis, namamu siapa?" ucap Louis.

"Luke" ucap laki-laki bermbut blonde yang ternyata namanya adalah Luke. Mereka berbincang-bincang seputar hal yang biasa dilakukan Louise dan Louis. Seperti biasa, Louise selalu yang paling banyak bicara. Perbincangan mereka diselingi dengan tawa karena lelucon yang dilontarkan Louis.

"Aku juga punya lelucon!" Seru Harry. Mereka semua-kecuali Louis dan Louise melotot ke arah Harry dan menggelengkan kepala. Menandakan Harry tak boleh membuat lelucon.

"Tidak! Jangan! Aku tidak mau mendengarnya!" Teriak Niall sambil menutup telinganya. Semuanya mengangguk-kecuali Louis dan Louise yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Knock! Knock!" Ucap Harry memulai leluconnya.

"Who's there?" Jawab Louise dengan segera.

"Tidak usah! Tidak usah dilanjutkan. Jika kau melanjutkannya, aku akan meluruskan rambut keritingmu!" Ucap seseorang berambut warna-warni. Semuanya laalu tertawa.

"Mmm.. aku belum mengenal kalian semua. Bisakah kalian memperkenalkan diri?" Ucap Louise. Merek mengangguk. Seseorang berjambul bediri dari tempatnya.

"Zayn, yang keriting dan mempunyai dimples itu Harry, yang blonde denga aksen irish itu Niall, yang berambut warna-warni itu Michael. Lalu, blonde disamping Louise itu Luke. Yang hidungnya agak besar itu Calum. Yang hampir tidak memiliki rambut itu Liam. Dan yang rambutnya agak keriting itu Ashton" jelas Zayn panjang lebar. Louis dan Louise mengangguk mengerti.

"Jiak kalian mau, kalian bisa bergabung denganku dan Louis. Kami akan dengan senang hati menerima kalian. Tapi, aku yakin kalian pasti tidaka kan menyukai Louis. Dia menyebalkan. Sassy. Jahil" ucap Louise yang membuat Louis memutar bola matanya.

"Kami akan dengan senang hati bergabung" ucap Liam.

"Baiklah! Selamat datang semuanya!!" Ucap Louise.

-----

Hi!! Jangan lupa vomment yaa!! Please.. butuh banget.. makasih
See yaa!!

Crazy AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang