MD|006|

21.4K 1.4K 9
                                    

Follow aku sebelum baca.
Jangan lupa vote & komen ya.
Happy Reading & Enjoy Guys 🐝

(NOTE: SUDAH DI REVISI)

“Karena akan di jadikan e-book, jadi ada beberapa bab yang aku gabungkan”

***

Chapter 6. Yes Or Yes?

Grazia
Zia✓
06.00

Elard melihat pesan yang ia kirim sejam yang lalu, namun belum juga mendapatkan balasan.

"Ke mana dia?" gumam nya. "Apa dia sangat sibuk!"

Elard meletakkan ponsel nya, kemudian menuruni tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Tak lama terdengar suara gemercik air.

Sekitar beberapa menit kemudian pintu kamar mandi terbuka, muncul lah Elard yang hanya mengenakan handuk sebatas pinggang sambil mengeringkan rambut nya.

Ting

Elard dengan cepat mengambil ponsel nya, berharap mendapatkan balasan. Namun kembali kecewa karena bukan Zia melainkan Dean yang mengirimkan nya pesan.

Dean Winata
Pagi pak, saya ingin mengabarkan, besok penerbangan menuju
italia jam 10 pagi.

Anda
Pagi Dean, baiklah.
Jangan lupa, persiapan dokumen-dokumen yang harus dibawa.

Dean Winata
Siap pak.
Besok, saya akan jemput bapak jam 9.

Anda
Tidak usah.
Kita langsung bertemu di bandara.

Dean Winata
Iya pak.

Elard kembali meletakkan ponsel nya, lalu berjalan menuju walk in closet. Tak lama laki-laki itu keluar dengan penampilan yang lebih santai, memakai kaos oblong putih dan celana hitam selutut.

Elard melangkah menuju kamar kedua jagoan nya, ia membuka perlahan pintu dan terkekeh kecil saat melihat cara tidur mereka. Bagaimana tidak, Riel tidur dengan posisi kaki yang berada dimuka Gio.

"Morning jagoan daddy," sapa Elard saat melihat Riel yang lebih dulu membuka mata.

Riel menguap lalu mencoba untuk duduk, setelah itu membalas ucapan sang Daddy. "Molning daddy."

Elard tersenyum kecil, lalu membangunkan Gio yang masih tertidur pulas tanpa terusik. "Gio ayo bangun, ini sudah pagi," Elard menggerakkan tubuh Gio pelan.

Gio menggeliat merasa terganggu. "Daddy, jangan ganggu Gio!"

"Kamu nggak mau ketemu mommy?" tanya Elard, dan berhasil anak itu langsung terduduk dengan mata yang masih tertutup.

"Mommy?"

"Mana mommy daddy?" tanya Riel dengan muka bantal nya, lalu berdiri menghampiri Elard.

"Daddy, kita mau ketemu mommy ya?" kini anak itu sudah berada dalam pelukan Elard.

"Iya. Makanya kalian berdua cepat bangun dan mandi."

"Oke dad."

Elard meninggalkan kedua nya hendak memanggil Lala, namun ternyata wanita itu sudah berada di depan pintu.

"Selamat pagi pak," sapanya sopan.

"Pagi. Mbak Lala, nanti jangan lupa buat sarapan untuk mereka, bi Ani tadi izin pulang kampung."

"Siap pak."

Setelah itu Elard melanjutkan langkahnya menuju kamar nya sendiri.

Ia Kembali mengecek ponsel nya, matanya membulat kaget, pasalnya ada beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari Zia.

Mas Duda [End]✓(Terbit Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang