Venice turun dari mobil Vegas dan berlari dengan semangat ke dalam rumah. Benar-benar tidak sabar ingin bertemu dengan kesayangannya, Pete. Begitu juga Vegas, setelah selesai memarkirkan mobilnya di garasi, dia ikut membuntuti Venice untuk masuk menemui Pete.Mereka berdua menemukan Pete yang tengah duduk di ruang tamu sambil menonton serial kartun ditemani cemilan popcorn.
Venice langsung melompat ke atas sofa dan memeluk lengan Pete tanpa melepas sepatunya terlebih dulu.
"P'Pete~" Venice menggeliat di lengan Pete, membuat Pete menengok dan segera mematikkan televisi. "Oh, Hai! Kalian berdua sudah pulang." Pete berdiri dari tempat duduknya. "Sini Venice, biar aku lepas sepatumu dulu. Habis ini segera mandi, oke?"
Mendengar permintaan Pete, Venice langsung memasang muka cemberut. "Aku baru saja pulang, kenapa langsung di usir?" Tanya Venice, yang kemudian menatap Vegas tajam. Venice tau kalau mereka berdua tidak ingin diganggu.
"Apa?"
"Huh..." Venice menggumam kecil.
Pete tersenyum "Aku mau mengobrol sebentar dengan Vegas, nanti aku akan menyusul dan membawakanmu piyama." Ucap Pete, tak lupa tangannya mengusap kepala Venice lembut membuat seketika anak itu jadi penurut.
"Ya udah," Venice mengambil tas nya, tatapannya tak lepas dari Vegas. Venice sudah memberikan isyarat seakan Vegas tak boleh merebut Pete dari dirinya. "Nanti malam Pete harus tidur denganku!" Ucap Venice meledek, ia berlari dengan sangat kencang ke anak tangga.
Vegas yang sedari tadi diam, langsung mengeluarkan suaranya "Apa maksudmu?!! Pete tidur denganku! Kau tidur saja dengan makau!!" Protes Vegas. Sumpah, anak itu membuatnya naik pitam. "Dasar pencuri kecil."
Pete tentu mendengar apa yang dikatakan Vegas barusan. "Jangan bicara seperti itu tentang Venice, aku sudah beberapa kali memperingatkan mu, tau!"
Vegas membuang nafasnya malas "Hah, teruslah memanjakkan dia. Jangan pedulikan aku." Vegas melangkahkan kakinya menuju kamar, tapi Pete langsung menangkap lengannya. "Kamu cemburu dengan Venice?"
Kenapa harus bertanya? Tentu iya!
"Tidak, kamu bermain saja dengannya."
"Em, kalau tidak, kenapa kamu tidak mencium kening ku? Kamu mulai bosan?" Tanya Pete dengan nada sedikit cemburu. Yaampun, kenapa jadi seperti ini. "Kamu selalu mencium keningku setiap sampai, tapi kali ini kamu melewatkannya." Lanjut Pete.
Vegas buru-buru memutar badannya "Bukan begitu maksudku—" Vegas belum selesai menyelesaikan kalimatnya, tapi sesuatu yang kenyal dan hangat langsung menempel di bibirnya. "Kalau kamu tidak mau, biar aku yang melakukannya, hehe. Ciuman di bibir jauh lebih bagus." Pete tersenyum, menampilkan barisan gigi rapih nya yang membuat itu terlihat sangat manis.
Senyuman tipis langsung terlukis di bibir Vegas "Yah, mari kita lihat siapa yang baru saja menjahiliku." Vegas mendorong tubuh Pete jatuh tepat di sofa, menahan pergerakan Pete dengan kedua tangannya yang menumpu di antara leher Pete. Vegas sedikit menurunkan badannya dan menunduk.
"Hiya! Jangan lakukan itu di sini."
Pete langsung mendorong tubuh Vegas dan berdiri. "Ah, M-Makau! Kamu pulang terlambat hari ini? Mengapa?" Pete berjalan mendekati Makau. "Kamu sudah makan?" Tanya Pete, basa-basi. "Aku baru saja pulang, kenapa banyak sekali bertanya?" Makau melihat Vegas yang kini duduk di sofa dengan muka cemberutnya. "Sudahlah, aku akan naik. Silahkan lanjutkan pekerjaan kalian tadi."
Makau naik ke kamarnya menggunakan lift, Lagi-lagi tersisa Vegas dan Pete di ruangan yang sama.
"Ve-"
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ EVERYTHING ; vegaspete
RandomBuku dimana Vegas dan Pete menjalani hidup sebagai pasangan. Setelah berbagai masalah yang mereka lalui, kini mereka memulai awal yang baru dengan membentuk keluarga kecil bersama Venice dan Makau.