15 - Vegaspete | Everything

6.2K 682 56
                                    


"Ayah yang melakukan ini semua?"

Dahi Aaman berkerut saat mendapat reaksi aneh dari putrinya. "Ya... Benar. Ayah akan membuat lelaki sialan itu menderita lebih dari pada Ayah. Ayah akan membunuh satu persatu orang-orang yang dicintainya. Mungkin nanti Ayah harus menargetkan neneknya."

"Kenapa ayah tidak memberitahuku soal ini.."

"Untuk apa ayah beritahu? Ayah yakin kamu ada di pihak ayah." Aaman menatap kepada Fai, meyakinkan apa argumennya barusan benar. "Atau mungkin tidak?" Aaman membelai pipi Fai, memberikan tatapan penuh tanya sekaligus gertakkan. "Apa kamu menjalankan rencana lain di luar sepengetahuan ku?"

"Tidak.." Fai memalingkan wajahnya. "Aku hanya.. Tidak.. Rencanamu cuman terdengar sangat jahat bagiku. Kamu meracuni makanan kakek tua sampai dia mati. Rencanamu itu murahan, ayah."

"Oh? Ini pertama kalinya kamu protes kepadaku soal bagaimana caraku menyingkirkan seseorang." Aaman menangkup kedua sisi wajah Fai. "Kamu tidak menyukai lelaki itu.. bukan?" Fai sedikit tersentak begitu ayahnya menebak dengan sangat tepat. Entah bagaimana caranya, tapi Fai benar-benar ketakutan sekarang.

"Tatapan itu, benar, aku sudah lama tidak melihatnya." Satu tamparan mendarat di pipi Fai, pukulan kencang yang membuat sisi kanan anak perempuan nya itu memerah. "KAMU JATUH CINTA LAGI! IDIOT!" Aaman menampar kembali sisi lain dari pipi Fai. "Ingat Fai, dia itu musuh kita. Dialah yang menjadi penyebab kematian istriku! Kematian ibumu!"

"Ayah.. Tidak.. Aku tidak!" Respon yang berbanding terbalik, Fai justru langsung memeluk Aaman seerat mungkin. "Meskipun aku jatuh cinta padanya, aku akan tetap berada di pihak ayah. Pim memang mati karenanya, tapi dia tak membunuh Pim secara langsung!"

"Justru dengan merebut dia, suaminya, lelaki yang membunuh Pim akan menderita! Saat aku mendapatkan Pete, Vegas akan jauh lebih menderita dari pada kita, ayah!" Lanjut Fai, dia berusaha keras untuk meyakinkan Aaman. "Setelah aku mendapatkan Pete dan membuat Vegas gila, percaya padaku Ayah, kamu akan merasa jauh lebih lega dari pada saat ini. Sekarang, percayakan semuanya kepadaku."

-----

Vegas menekan puntung rokoknya yang sudah terbakar pada permukaan asbak, meninggalkan beberapa abu disana. Dia kembali mengisap sisa rokok yang kurang dari setengah itu. Vegas tidak bisa tidur, walaupun dia mencoba sangat keras dan tubuhnya terasa sangat lelah. Tapi tetap saja, tanpa Pete tubuhnya enggan beristirahat.

Padahal ini baru tiga hari setelah Pete meninggalkan rumah, tapi Vegas sudah se frustasi ini. Sebelumnya Vegas sudah memaksa ikut, tapi Pete melarang dengan alasan Macau dan Venice tidak ada yang menjaga. Keadaan Macau juga tidak memungkinkan. Apa lagi keluarga utama sedang pergi, Vegas tak bisa menitipkan mereka berdua kepada siapapun. Jadi, mau tidak mau Vegas menurut saja.

Pete bilang dia akan mengabari Vegas tentang apa yang terjadi kepada kakeknya. Tapi sampai sekarang Pete belum memberikan informasi apapun.

Vegas tau pemikirannya ini tidak bagus, tapi dia yakin pembunuhan ini 99% direncakan oleh Aaman! Walau Pete belum memberitahu betul apa penyebabnya, tapi jika pembunuhan ini adalah rencana seseorang, pasti ini rencana Aaman. Vegas dapat menjamin itu.

"Eit, Vegas." Vegas menoleh ke arah belakang. Cukup terkejut saat mendapati Tankhun berdiri disana. Secepat apa dia terbang dari Hawaii ke Thailand? Apa berpindah negara bisa secepat itu. "Jangan bertanya kenapa aku disini. Aku mendengar kabar duka dari Pete dan aku langsung memutuskan untuk pulang. Besok aku akan berangkat ke rumah Pete untuk melayat, kamu ikut?"

"Pete melarang."

"Haduhh, Vegas! Itu karena keluarga utama tidak ada sehingga Macau dan Venice tidak terurus! Sekarang seluruh anggota keluarga utama sudah pulang, jadi kamu bisa menitipkan mereka berdua kepada bibi penjaga. Mereka tidak terlalu rumit juga, kok..."

✓ EVERYTHING ; vegaspeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang