4 - Vegaspete | Everything

9.2K 961 84
                                    

"Oi, kamu telat 15 menit. Apa yang kamu lakukan di dalam sana? Betah sekali." Makau mengambil helm yang lebih kecil dari miliknya, berlutut di depan Venice dan memasangkan helm itu. Venice melihat sekelilingnya "Dimana P'Pete? Lalu, kenapa kamu menjemputku menggunakan motor? Kamu tau aku tidak suka naik motor! Panas, berdebu, membuatku berkeringat sangat banyak hingga badanku jadi bau! Tidak bisakah kamu memesan taksi saja?!"

Makau tersenyum kecil "Kamu sangat berisik, pantas P'Pete tidak mau menjemputmu hari ini."

"P'Pete bilang begitu? Dia menolakku?!!" Makau benci ini, sungguh. Jika ada panti asuhan terdekat, Makau akan langsung melempar Venice masuk ke dalam sana. "Kenapa diam? Jawab akuu!!" Suara Venice semakin nyaring, bahkan mungkin suaranya bisa membuat seluruh kaca sekolahan pecah. Venice menyembul kan salah satu sisi pipinya sembari menghentak-hentakkan kakinya kesal. "P'Pete pergi ke kantor bersama P'Vegas, mengerti? Sekarang sini,"

Makau menggendong tubuh Venice untuk duduk di depannya. "Bisa-bisanya P'Pete memilih pergi bersama lelaki itu?! Aduh! Kenapa memukul ku?!!" Venice mengusap-usap kepalanya yang baru saja di sentil oleh Makau. "Lelaki itu adalah suaminya, juga kakakku, kamu bukan siapa-siapa. Sekarang diam lah."

"Begitu?!! Asal kamu tau, aku adalah orang yang paling P'Pete sayang di duni- hmffh!" Makau menutup mulut Venice dengan tangannya. "Diam." Makau menyipitkan matanya, melihat seseorang yang tampak familiar tengah berdiri di depan sekolah. Mata Makau membulat tidak percaya. Tidak.. Persetan! Bukannya itu- "Arghhh! Venice! Apa yang kamu lakukan?!" Makau berteriak cukup kencang saat Venice menggigit ibu jarinya. "Haha! Rasakan itu, huh!"

"Kamu benar-benar keturunan iblis." Makau melihat kembali orang yang tadi ia lihat, lalu menyadari kalau orang itu sudah mengetahui keberadaannya juga Venice. Sial, keadaan semakin terasa tidak baik saat orang itu berjalan mendekat. "Venice, berjanjilah padaku untuk tidak jatuh. Pegang jaket ku erat-erat, kamu paham?" Makau menyalakan mesin motornya segera, sementara Venice menatap Makau bingung.

"Apa yang kamu, Haaaaaaa!!" Tangan Venice reflek mencengkram jaket Makau erat-erat sambil ikut menutup matanya. Apa yang terjadi? Kenapa kakak nya ini langsung memasang kecepatan tinggi?! Tidak peduli alasannya, tapi Venice benar-benar takut sekarang!

Makau bingung. Pikirannya mulai berperang dengan berbagai pertanyaan yang muncul dalam kepalanya. Ia tidak salah lihat, Makau yakin orang itu adalah Pim! Lalu kenapa perempuan itu muncul? Kenapa ia kembali? Apa alasannya? Apa yang dia mau? Pasti ini.. Berhubungan dengan Venice, kan. Apa Pim menginginkan Venice kembali? Lalu, apa P'Vegas sudah tahu tentang ini? Aduh, pusing.

Jika tadi itu benar-benar Pim. Maka, Makau harus segera membahas ini dengan Vegas. Ini serius! Kedatangan Pim bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan.

----

Kinn menampilkan rekaman CCTV dari laptop miliknya, video ini adalah laporan dari kantor Vegas. "Wah, perempuan itu benar-benar tidak waras..." Porsche menggumam, ia ikut menonton video itu karena Porsche duduk di samping Kinn sekarang. "Dia adalah ibu Venice? Benar-benar... Kupikir, mereka tidak jauh berbeda." Porsche kembali menggumam. Beberapa detik kemudian, Porsche menyadari perkataannya dan menutup mulutnya.

"Bagaimana menurutmu? Sudah 3 hari berturut-turut laporan yang sama masuk. Haruskah aku memberi tahu ini kepada ayah?"

"Eih, tidak boleh! Menurutku.. Kamu harus bicarakan ini dengan Vegas dulu atau setidaknya, Pete juga! Karena ayah akan menghukum Vegas jika dia tau. Apa kamu sudah membicarakan masalah ini dengan mereka sebelumnya?" Kinn menggeleng. "Vegas tidak bilang apapun kepadaku." Handphone Porsche berdering, menampilkan nama Vegas di layar.

Tentu tatapan Kinn langsung berubah 180°.

"Oh, pas sekali!" Porsche mengambil handphone nya dan mengangkat handphone itu.

✓ EVERYTHING ; vegaspeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang