DELAPAN

2.8K 284 37
                                    

DELAPAN-Seperti Rapunzel

___________

Hallo

Jan lupa vote, komen yang banyak





"Bul miss you. "Sambil memeluk tubuh hewan kesayangan nya yang sangat lebat dan lembut.

"Nona." panggil Mira yang baru saja turun dari kamar Via. Setelah membantu via mencarikan baju untuk via, mira lalu membereskan kamar nona nya yang sedikit berantakan.

"Hm? " dehemnya tanda bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari harimau kesayangan nya.

"5 orang yang nona tolong sudah selesai di obati oleh dokter Tama. " lapor Mira kepada via, karena tadi dia mendapat kabar dari Edward jadi dia menyampaikan kepada via untuk tau akan di apakan orang asing tadi setelahnya.

Jika di tanya kenapa bukan Edward sendiri yang menyampaikan, karena Edward harus mengawasi mereka ber-5, Edward takut jika mereka membahayakan nona mudanya.

Vio langsung mengangkat wajahnya, dengan raut datar ia bertanya kepada Mira sambil mengelus bulu lebat milik bulan.

"Mereka di mana sekarang? "

"Berada di kamar tamu nona. "

'Kamar tamunya banyak bangsat , masa iya gw nyari siji-siji. 'Batinnya menjerit kesal.

"Spesifiknya."

"Saya antar nona. "

Via hanya mengiyakan saja, daripada tersesat kan nggak lucu. Nanti kalau pada mikir, 'udah tinggal 13 tahun di sini masa kagak tau letak ruangan di rumah ini'.

"Kajja mbulll. "






Sampai mereka di kamar tamu yang Mira ucapkan. Mira terlebih dahulu mengetuk pintunya hingga Edward dari dalam membukanya. Edward menundukkan kepalanya, memberi hormat kepada via.

Via yang berada di belakang Mira bersama bulan langsung masuk ke sama setelah di persilahkan.

Di dalam sana, dia melihat 5 orang remaja yang rebahan di kasur yang luas itu, dan juga sofa yang berada di sana yang sama sekali tidak sadar bahwa ada dirinya di sana. Dan juga pria menggunakan jas putih sedang membereskan barang-barangnya.

"Kalau kalian udah sembuh, silahkan langsung angkat kaki dari rumah gw ya. " ucap Via tiba-tiba mengagetkan mereka ber-5. Atensi mereka mengarah ke arah via dan harimau miliknya.

"Bisa kita di sini dulu? Badan kita masih sakit. " ucap salah satu dari mereka menggunakan kacamata.

"Ho oh, di sini juga enak banget. " ucap salah satu dari mereka yang lain, mempunyai wajah tengil.

"Boleh, asalkan tau diri aja. " jawab mereka. Lalu pandangannya beralih pada pria berjas putih.

"Om Tama. " panggilnya, membuat pria berusia 34 tahun itu menatap ke arahnya.

"Iya Ze? "

"Can you help me? " tanyanya.

"For what? "

"Ze minta salep donk, pergelangan tangan Ze merah. "Sambil menunjukkan pergelangan tangannya yang memerah namun tidak sakit sama sekali. Sepertinya pemilik tubuh ini kulitnya sensitif.

Dokter Tama yang mendengar itu langsung panik dan mendekati via begitupun Mira dan Edward.

"Wow wow wow, calm guys, tangan gw aja yang merah tapi nggak sakit. " karena Mira langsung menyuruh nya duduk di sofa yang ada 2 remaja yang ia tolong tadi. Untung saja sofa nya luas.

FIGURAN 2 NOVEL( Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang