SEPULUH

2.6K 238 52
                                    

Jangan lupa vote dan komen, gratis. Kalian nggak akan rugi juga, jangan jadi siders ya😌. Baca sampe bawah. Pake target!


"Bagaimana keadaannya? " tanya seorang pria paruh baya dengan keriput samar sudah muncul pada wajah tampannya bertanya pada sepasang human yang terdiam kaku tanpa berani menatap mereka.

"Lapor tuan besar, nona muda membawa 5 remaja pria yang sedang di keroyok oleh musuh mereka. " ucap wanita tersebut, melapor pada atasannya.

"Dia membawa orang asing ke rumah? Apa kalian bodoh? Kalian bahkan tidak mengetahui identitas mereka dan dengan bodohnya kalian menuruti ucapannya? " ucap pria paruh baya itu sepasang manusia di depannya. Ralat, berada dalam layar besar di depannya.

"Saya mengawasi mereka tuan, beserta mencari indentitas mereka. Mereka berasal dari keluarga ternama, saya sudah melihat secara rinci dan tidak ada yang aneh. " ucap pria dengan pakaian serba hitamnya.

"Selalu jaga dia, jangan sampai dia terluka, permata ku tidak boleh sampai hilang dari pengawasan kalian. "

"Baik tuan. " ucap mereka bersamaan dengan hati lega mengira ini semua sudah selesai.

"Dan___"

Deg

"Jika dia bertanya tentangku lagi, abaikan. Saya tidak ingin dia mengetahui indentitas ku terlebih dahulu, biarkan dia berpendapat apapun tentang ku. "

Layar tiba-tiba mati.

Sepasang manusia itu diam menatap layar yang saat ini hanya berwarna hitam tak percaya.

"Hidup nona ku sangat malang Ed. " Ucap wanita itu menatap layar itu kosong sambil menghela nafas pelan berlalu dari ruangan rahasia itu di kuti pria yang di panggil Ed.

Di sisi lain

Seorang gadis sedang menatap banyaknya kendaraan berlalu lalang melalui kaca dari dalam kafe dengan tatapan kosong. Sambil memegang gelas kopi yang tadi ia pesan.

Huft

'Udah 1 minggu ya? 'Batinnya menghitung sudah berapa lama ia berada di dunia antah berantah ini.

Lalu memandang langit cerah.

'Gimana kabar mereka di sana? Semoga tenang di sana ya, aku masih mau nambah dosa, eh. 'Batinnya tersadar oleh ucapannya sendiri.

Lalu matanya menatap sebuah toko didepannya. Ia lalu menenteng tasnya, meninggalkan minuman nya yang baru habis setengah.

Tring

"Selamat datang mbak, mbak mau beli apa? "

"Mau liat-liat dulu mas. " ucap gadis itu yang umurnya kisaran 22 tahun kepada sang penjaga toko. Lalu ia melihat-lihat banyaknya berbagai sepeda dari ukuran kecil hingga besar, sepatu roda, skateboard dan lainnya.

Pandangan nya mengarah pada barisan skateboard yang tersusun rapi tertempel di tembok.

Tangannya menyentuh pelan skateboard itu. Matanya terpejam, menahan sesak di dadanya.

"Ngapain lo di sini? "

Bruk

Hah

Buku yang berada di tangannya jatuh karena terkejut tiba-tiba ada suara yang tertuju padanya.

Ia segera mengambilnya lalu membalikkan badannya.

"Bukan urusan lo. " lalu pergi dari sana, meninggalkan laki-laki yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

'Dia mirip kamu. '

Sedangkan sangat penjaga toko memandang gadis itu julid.

'Liat-liat dulu mas. 'Batinnya menggerutu. The real laki-laki berjiwa julid seperti doyoung.

FIGURAN 2 NOVEL( Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang