5 cemburu

73 42 38
                                    

#Happy reading#
#sebelum baca jangan lupa vote and comenya ya readers supaya author lebih semangat lagi untuk nulisnya#

"wahai orang-orang yang beriman
Jauhilah banyak prasangka,
Sesungguhnya bagian prasangka
Itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
Dan janganlah diantara kamu sekalian yang menggunjing sebagian yang lain"

(QS. Al hujurat : 12 )

🍃

Dua sahabat itu keluar dari sebuah gedung yang bermerek Gramedia merdeka Bandung. Setelah hampir berjam-jam memanjakan mata dengan begitu banyaknya buku2 terutama novel. Ujung-ujungnya pun mereka masing2 hanya membeli satu buku.
Tidak, bukan mereka hanya Kayla saja.
Kayla yang merasa aneh dengan tingkah laku Sabil padahal dirinyalah yang begitu semangat mengajak Kayla kegramed. awal masuk tadi nih anak happy2 aja deh, kalo gini kan jadi nggak asik batin Kayla.

"Sab, kamu sakit??" Kayla memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

Tidak ada jawaban apapun dari Sabil entah kemana pikiran bawah sadar membawanya.

"Hello.. Salsabilah" panggil Kayla sedikit agak memekik.

"Haa.. aku nggak papa kok" ucap Sabil yang terperanjat dengan pekikan dari sahabatnya.
"Yokk,, pulang" ajak Sabil berlalu pergi kearah parkir.

Ada yang nggak beres nih sama si Sabil batin Kayla kemudian sedikit berlari menyusul Sabil.

Tak terasa seminggu sudah kegiatan ospek berlalu. Kemarin merupakan hari terakhir ospek dan besok adalah penentuan kelas bagi setiap mahasiswa.
Dan selama satu Minggu itu juga Sabil berusaha untuk tidak berurusan dengan fakih seniornya. Usaha yang dilakukan Sabil pun cukup sukses menurut dirinya.

Namun entah kenapa Sabil tidak bisa melupakan kejadian yang ia lihat digramed tadi pagi. Seakan-akan hati Sabil tidak terima dengan kenyataan yang ia lihat sendiri.

Awalnya Sabil bersemangat sekali untuk mengunjungi gramed tadi pagi. Namun suasana hatinya seketika buruk setelah melihat adegan seniornya ditempat yang sama dimana Sabil berada saat itu.

Sebenarnya tak ada niat untuk Sabil menguping pembicaraan seseorang, namun karnah mendengar suara yang tidak asing lagi bagi dirinya Sabil pun menoleh dibalik rak buku.

"Yakin kamu bisa dapetinnya?" Tanya fakih sambil menatap perempuan yang berada disampingnya.
Sambil memegang lengan fakih "Abang nggak bisa percaya sama aku?" Tanya balik gadis itu membuat Sabil kaget tak habis pikir berani2nya ia memegang tangan fakih.
"Percaya kok sayang" ucap Fakih tersenyum sambil mengelus kepala gadis itu yang tertutup Khimar.

Deggg.. entah kenapa dada Sabil terasa sakit setelah melihat kejadian itu. Ada rasa tak terima yang menjalar di sekujur tubuhnya. Rasanya ingin sekali memergoki kak fakih, namun ia tak punya hak untuk itu.

"Apa pedulimu Sabil, toh itu juga hidupnya kenapa kamu yang sewot" batin Sabil. Hingga tak sadar sudah banyak emoj hati retak dimonitor laptopnya yang ia pencet.
"Astarpirullah ada apa denganmu Sabil" lirihnya.

~

Sabil masih memandangi langit gelap tanpa hias bintang dan bulan malam ini. Hujan baru saja berhenti menghempaskan diri pada bumi sejak beberapa jam lalu. Cuaca Bandung terasa sangat dingin, mencoba masuk melalui pori-pori kulit.

SABILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang