11 pacar ?

26 1 0
                                    

# Happy Reading #

"Bismillah, setelah pikir² panjang hampir setahun gak ngelanjutin cerita si Sabil, insyaallah author mau lanjutin kembali hehe ...."

"Insyaallah mau belajar Istikomah ngelanjutin nih cerita, setelah ngelewatin kesibukan Author di dunia nyata wkwk... Actually masih sibuk sih hehe.."
Kebanyakan omong nih Mimin, oke kita next, ready....

🪐 s a b i l 🪐

Berbekal perut keroncongan sepulang dari seminar, tentu sangat wajar bagi Sabil jika seketika tergiur dengan aroma harum makanan yang mampir di indra penciumannya. Berbagai macam aroma makanan yang sedari tadi dicium oleh Sabil membuatnya bingung untuk mengisi perutnya yang tengah keroncong itu.

"Gado-gado !!"

Sebuah kata yang terbesit dalam benak Sabil. Gado-gado memang jadi salah-satu makanan favorit Sabil dari ia duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan sudah menjadi tradisi dalam keluarga Sabil di hari pertama puasa ramadhan makanan yang tidak boleh tinggal adalah gado-gado.

Diseberang jalan terlihat antrian gado-gado tempat langganan yang biasanya ia beli. Dengan segera Sabil mempercepat langkah kakinya menuju pedagang gado-gado tersebut.

"mang, gado-gado nya satu porsi" ucap Sabil berbarengan dengan seorang lelaki disampingnya.

"Aduh.. neng sama mas kompak amat, jangan-jangan jodoh ntar" ledek mamang penjual gado-gado tersebut.

"Nah.. masih saya usahakan sih mang" timpal lelaki disamping Sabil itu yang membuat Sabil terkejut dan merasa malu.

Entah kenapa akhir-akhir ini sabil sering kali berpas-pasan dengan seniornya ini. Seperti kemarin sore ia bertemu Riyan juga di mini market. Karena sudah sering bertemu dan mengobrol membuat Sabil tidak begitu Canggung lagi. Apalagi Riyan seorang sosok yang agak humoris mampu mencairkan suasana.

Setelah beberapa saat menunggu pesanan mereka berdua akhirnya datang. Dengan sigap Riyan mengambil dua buah sendok dan garpu kemudian mengelapnya dengan sebuah tisu. Lalu meletakkannya di piringnya dan piring Sabil.

Jangan ditanya lagi bagaimana terbengongnya ekspresi Sabil saat ini.

"Heyy.. dimakan jangan cuma di liatin " ujar Riyan sambil terkekeh melihat betapa gemasnya ekspresi yang ditampilkan oleh Sabil.

" Eehh.. Iyya kak " dengan sigap Sabil mengaduk gado-gado miliknya kemudian perlahan melahap sendok tiap sendok gado-gado ke dalam mulutnya.

Setelah itu hanya ada keheningan diantara mereka berdua, karena kebetulan hanya tersisa mereka berdua di meja tersebut. Sedari tadi Sabil salpok dengan wajah Riyan yang memerah, apalagi telinga nya yang terlihat lebih merah pekat.

"Kaka nggak bisa makan pedes ya ? " Tanya Sabil sambil terkekeh pelan.

"Hmm sebenarnya sih iya, gue lupa bilang ke mamangnya tadi, supaya dibikin nggak pedas"

"Gara-gara Lo sih."

"Loh kok gara-gara aku ? " Tanya Sabil dengan heran.

"Iya, gara-gara terlalu fokus liatin Lo jadi lupa deh" jawab Riyan dengan santainya sambil melahap gado-gado miliknya.

"Uhuk2.. uhukkkk" dengan segera Sabil meraih segelas air yang disodorkan oleh Riyan kepadanya.

SABILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang