Umji masih menemani kakaknya, walaupun acara sudah selesai.
"Eonni adalah pengantin paling cantik yang aku temui."Umji memuji
Sinbi tersenyum mendengarnya, Umji terus mengatakan hal itu sejak acara pernikahannya tadi pagi.
"Kalau kau terus berkata seperti itu. Aku jadi tidak mau menghapus make up ini."
"Aku mengatakan yang sebenarnya. Tapi meskipun tanpa make up, eonni sudah sangat cantik.""Cih.. anak ini. Kau kerasukan apa sih?."
Sinbi menghapus make up-nya dibantu seorang penata rias. Sowon berada di kamar lain bersama anak-anaknya menunggu mereka.
"Aku ingin pulang, lagipula appa juga tidak akan pulang bersama kami malam ini. Kenapa kami masih harus menunggu kalian?."protes Eunha
"Kita makan malam bersama dulu, baru kalian pulang bersama Yerin."balas Sowon
"Di apartemen imo ada kamar kosong. Boleh aku tinggal disana saja?."tanya Yuju
"Jangan merecoki kehidupan melajangku, kau punya kamar bagus dirumahmu."timpal Yerin yang tiba-tiba masuk ke kamar mereka
"Appa, aku yakin imo selalu membawa kekasihnya bermalam di apartemen. Jadi saja dia selalu anti, kalau aku datang."Yuju sedikit kesal
"Bocah, jaga ucapanmu!."kesal Yerin
Sowon tersenyum saja...
"Ye, menginaplah selama aku pergi."
"Appa akan pergi kemana?."tanya Eunha
"Tentu saja ayah kalian harus honeymoon. Dia pengantin baru sekarang."jawab Yerin mewakili
"Aku tidak bertanya pada imo."kesal Eunha
"Haruskah kalian pergi?."tanya Yuju sambil menunjukan puppy eyes miliknya, meskipun namja tapi pada dasarnya dia tipikal maknae yang manja
Wajah Sowon tampak ragu, meninggalkan anak-anak demi kesenangannya. Apa itu pantas disebut orangtua?.
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi mereka. Yerin membuka pintunya.
"Sinbi-ya, kau sudah selesai?."
"Nde, eonni..""Eonni?."Yerin sedikit kecewa
"Akhh, maksudku Yerin-ah.""Sayang, Padahal telepon aku. Kami yang seharusnya menghampirimu."ujar Sowon tak enak hati
"Gwaenchana oppa, lebih cepat lebih baik."balas SinbiSi kembar memperhatikan di belakang, dari mata sudah terlihat kalau mereka tidak tertarik dengan anggota baru di keluarganya.
"Anak-anak, ayo pergi."
Yerin menarik Umji agar berjalan di sebelahnya.
"Kita saudara sekarang. Jangan sungkan padaku."ujar Yerin
"Uhh... nde."balas Umji sedikit gugup karena keagresifan YerinYerin-Umji berjalan didepan, Wonbi ditengah dan si kembar dibelakang.
Eunha mendesah tak percaya ketika melihat ayahnya yang lebih dulu mengenggam tangan Sinbi.
"Ige mwoya..."bisik Yuju, dia juga tak percaya melihat bagaimana ayahnya bersikap, dari awal sudah jelas kalau ayahnya memang sangat mencintai wanitanya.
"Waeyo? Kenapa kalian jalan sambil melamun?. Kalian bisa-bisa terjatuh."tanya Sinbi dan menatap lembut pada keduanya
Yuju sedikit tersentak saat tangan Sinbi tiba-tiba mengelus tangannya yang bersidekap. Dia mengerjap melihat tatapan Sinbi sedekat ini. Sekarang dia tahu kenapa Umji mempunyai mata yang indah, itu pasti turunan dari keluarga mereka. Harus dia akui, Sinbi memiliki mata yang indah juga.